⭐FEEDBACK, PLEASE⭐
Revenge by VayeshaLin
Present:S2 • Chapter 11
“Pastikan ada bagian tubuhnya yang patah.”°°Φ°°
Shotaro memastikan tiap orang yang terlibat terkumpul. Ia mengikat mereka dengan tali tambang yang ditemukannya di supermarket. Ia sudah memanggil bantuan sejak kerusuhan terjadi. Kini mereka semua sibuk mengevakuasi orang yang mungkin terjebak. Karena kejadiannya berlamgsung di tempat umum dan ada CCTV, mereka memutuskan untuk menghubungi polisi.
Shotaro mengumpulkan tiap senjata yang ada di tubuh mereka, bahkan juga racun yang mungkin ada di dalam mulut—yang mereka gunakan ketika misi gagal agar tak ada saksi.
Namun tindakan mereka kalah cepat dengan Shotaro yang dengan brutal menarik kembali racun itu dari tenggorokan, menggantinya dengan lapisan anti racun yang aman. Walaupun mereka akan tetap keracunan, setidaknya jumlahnya jauh lebih sedikit sehingga bisa menunda waktu kematian mereka.
"Krrkk... bzztt... Han... Kyuman zz—lari ke pintu utama—krrkk—" Shotaro bisa mendengar napas tertahan Taeyong tepat di telinganya. Belum sempat ia merespon, ia mendengar ada suara pecahan kaca yang tak kecil.
Ia hampir berlari jika saja ekor matanya tak melihat ada sosok yang dikenalinya. "Ikuti orang itu," perintahnya sebelum ia berlari lagi ke arah suara pecahan.
Sebelumnya, Shotaro memberikan alat komunikasi pada Taeyong sebagai bentuk perlindungan. Namun pemuda Jepang itu tak menyangka bahwa ia akan kecolongan. Ia juga tak mungkin membawa Taeyong di belakang dan mengejar tiap pelaku. Bahkan ia yang terlatih masih mendapat goresan peluru. Jika ia membawa Taeyong, pergerakannya akan melambat dan mungkin juga ia bisa tertembak.
Wajah pemuda Jepang itu menggelap ketika tiba di tempat Taeyong bersembunyi. Kardus yang hancur serta pecahan kaca yang tersebar di mana-mana membuat siapa saja akan bergidik ngeri. Belum lagi cairan merah pekat yang menggenang itu. Siapapun yang melihat akan lari dan mengira ada mayat di sana. Situasi di situ sangat kacau darimanapun sisinya yang terlihat.
"Kak Tae," panggilnya berharap ada respon. Ia tidak boleh panik. Jika panik dan berusaha memindahkan rak besi dengan brutal, Taeyong mungkin bisa lebih cedera.
"Taro, di sini!" Sahutan itu membuat Shotaro hampir sujud syukur. Walaupun suaranya lemah dan cukup teredam, ia tahu Taeyong masih dalam keadaan sadar.
"Diam dan jangan bergerak. Rak besi akan dipindahkan." Bersama dengan rekannya, Shotaro perlahan menarik rak besi itu, bahkan menggesernya cukup jauh. Berjaga-jaga jika kembali rubuh, tidak akan mengenai spot sebelumnya.
Situasinya lebih kacau bahkan setelah rak besi diangkat. Cairan merah benar-benar turun dari tempat buah dan gundukan kaca. Shotaro mencoba mencari celah hingga ia menemukan besi kecil yang muncul di sela-sela kaca. Ia menarik besi tersebut yang juga menyingkirkan pecahan kaca yang terseret. Ternyata itu adalah troli yang sudah tak berbentuk.
Di balik troli, sosok manusia yang berlumuran cairan merah pekat duduk meringkuk dalam keadaan yang juga sangat kacau.
Taeyong bisa merasakan cahaya menusuk. Ia tak mampu membuka matanya karena cairan merah pekat itu mengalir dari kepalanya dan ia sangat pusing sekarang.
Shotaro tak berpikir ulang untuk melempar troli tak berbentuk itu dan menyingkirkan tiap pecahan kaca di sekelilingi Taeyong. Lalu ia berjongkok dan memegang tangan Taeyong yang terdapat goresan, membuat pria cantik itu mendesis. "Kak Tae, ayo keluar dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge [JAEYONG]
Romance❝Jika aku diberi kesempatan, aku akan menebus dosa-dosaku.❞ 🔱 Please give ur feedback with Vote 🔱 Kisah dari seorang pria manis yang mencoba memperbaiki kisah hidupnya. Menghargai segala hal yang ia miliki, menghindari tragedi, dan membalas dendam...