Part 41

2.4K 126 10
                                    

Your vote and comment is very important <3

/On Instagram/

@feliciakvdt

*****

New York - USA

06.30PM

Jam sudah menunjukkan pukul enam lewat. Matahari sudah mulai terbenam dan langit sudah mulai gelap. Seluruh karyawan sudah pulang dan hanya tersisa Sky dan Matthew di gedung kantor tersebut. 

Memang seharusnya dari sekitar pukul lima Sky sudah pulang tetapi pekerjannya tak kunjung selesai. Sky bukanlah tipe orang yang suka meninggalkan pekerjaan yang belum selesai jika itu bukan terpaksa. Alhasil, sampai sekarang, ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan mulai mengumpulkan semua kertas-kertas yang berantakan di atas mejanya.

Di ruangan sebelah, terlihat seorang lelaki masih berkutat pada laptopnya. Matthew masih serius mengerjakan pekerjaannya sampai-sampai ia melewatkan makan siangnya. 

Lima belas menit telah berlalu, kertas-kertas yang bertebaran di atas meja Sky sudah ia susun rapi. Sekarang saatnya ia pulang. Tetapi sebelum ia berjalan meninggalkan gendung itu, ia akan berpamitan dengan bossnya dulu. Ia pun berjalan menuju ruangan Matthew dan kebetulan sekali disaat ia mengetuk pintu langsung terdengar suara sautan dari dalam.

"Pak, saya pulang dulu" Pamitnya.

Matthew mengangkat pergelangan tangannya dan melihat jam tangan yang ia pakai di pergelengan tangan kirinya. Di saat itulah ia baru menyadari bahwa langit sudah mulai gelap.

"Hmm" Matthew membalas Sky dengan sebuah gumaman.

"Permisi Pak" Sky pun menutup pintu ruangan itu. Tetapi tiba-tiba Matthew memanggilnya.

"Sky" Panggil lelaki itu.

Gerakan Sky terhenti. "Iya Pak?" Ia menoleh ke arah Matthew dengan wajah bingungnya.

Matthew terdiam sejenak dan menatap Sky. 

"Pak?" Panggil Sky berusaha menyadari Matthew.

"Kamu habis ini ada acara?" Tanya Matthew.

"Tidak ada Pak. Ada apa ya?" Tanya Sky balik.

"Kamu temani saya makan ya" Ajak Matthew dengan mengulas senyum yang akan membuat seluruh wanita luluh.

Mengingat langit yang sudah gelap dan seharusnya bentar lagi memang sudah waktunya makan malam dan mengingat bahwa atasannya itu melewati makan siangnya tadi, Sky pun menerima ajakan Matthew.

"Boleh Pak" Jawabnya.

"Kamu duduk aja dulu. Saya mau susun berkas saya bentar" Matthew mempersilahkan Sky untuk duduk di kursi yang terletak di depan mejanya. 

"Iya Pak gapapa" Sky tetap memilih untuk berdiri di dekat pintu.

Lima menit telah berlalu tetapi Matthew masih belum juga menyelesaikan apa yang ia kerjakan sedari tadi. Sky mulai kecapekan berdiri menunggu Matthew. Meskipun Matthew sedari tadi sibuk menyusun berkas-berkasnya, tetapi ia menyadari pergerakan-pergerakan Sky yang berdiri di pintu menungguinya. Ia menoleh ke Sky.

"Kenapa?" Capek" Tanya Matthew.

"Gak Pak gapapa. Bapak masih lama?" Tanya Sky. Kakinya mulai pegal berdiri.

Mendengar jawaban Sky, Matthew meletakkan kembali sebuah map yang berada dalam genggamannya dan berjalan menuju Sky. 

"Udah sini duduk aja dulu kalau capek" Ia menggenggam pergelangan Sky dan menarik wanita itu untuk duduk. Ia tahu wanita itu capek berdiri. Matthew pun mendudukkan Sky karena ia tahu jika ia tidak seperti itu pasti Sky akan lebih memilih untuk berdiri lagi. Bukannya gengsi atau apapun itu tetapi Sky tidak enakan dengannya.

Sambil menunggu Matthew, Sky memainkan ponselnya, sesekali ia membuka instagram, terkadang ia membalas pesan-pesan yang belum sempat ia balas dan akhirnya setelah menunggu sepuluh menitan, Matthew selesai.

"Ayuk cabut" Kata Matthew. Sky langsung berdiri dan berjalan di belakag Matthew mengikutinya. Mereka berjalan meninggalkan kantor dan menuju tempat makan.

Sesampainya di lobby, Sky menanyakan kemana lelaki itu ingin pergi. Jawaban yang ia terima bukanlah sebuah jawaban yang ia harapkan. Matthew bukan memilih restoran mahal di luar sana tetapi ia memilih untuk pulang. Ya, mereka akan menuju penthouse Matthew.

"Kamu tunggu dulu disini. Saya jemput nanti" Sky kaget melongo mendengar apa kata Matthew.

"Ha? Kan.. kan ada supir Pak" Jawabnya.

"Supir saya sudah saya suruh pulang tadi jam lima" Jelas lelaki itu kemudian ia berjalan meninggalkan Sky.

Tidak lama dari itu, sebuah mobil menuju ke arah Sky. Mobil itu adalah mobil Matthew. Sky pun tanpa ragu membuka pintu penumpang bagian depan. Tidak mungkin sekali pikirnya jika ia harus duduk di belakang, tidak sopan sekali. 

Mobil itu melaju meninggalkan AMX House. Keduanya diam tak bersuara hingga akhirnya Matthew membuka mulut.

"Tadi supir saya sudah saya suruh pulang. Kasihan kan kalau dia harus nunggu sampai jam segini" Ucap Matthew mencoba memecahkan keheningan.

"Iya sih kasihan. Jadi bapak mau makan apa? Biar saya pesankan" Balas Sky.

"Tidak perlu" 

Sky kebingungan. "Lah? Jadi kita makan apa? Emang bapak bisa masak?" Tanyanya.

"Lihat saja nanti" Sky dibuat bingung dengan jawaban Matthew. Sekarang ia lebih memilih diam daripada harus kebingungan mendengar jawaban Matthew.

Melihat Sky yang tediam kebingungan. Matthew tersenyum tipis. Entah mengapa ia suka sekali mengeledek dan menjaili Sky. Rasanya lucu saja. 

Dengan lampu kota yang menyinari dalam mobil mereka, Matthew fokus mengendarai mobilnya dan Sky melihat lampu-lampu dan toko samping jalan, mereka menuju penthouse Matthew.

- My Bossy Trillionaire -

24 Jan 2021

01.09 AM

IG: @feliciakvdt

xoxo!


Hello! Maaf kalau lama updatenya, tapi author cuma mau bilang makasih untuk kalian yang udah support author, yang udah sabar tungguin updatenya, yang uda setia comment dan like, makasih banget untuk kalian semua. Author loves you guys<3 Nah untuk followers 2k ini, author mau minta tolong dong. Author mau minta pendapat kalian dari cerita-cerita author, apa yang harus author pelajari lagi, apa yang harus diubah lagi. Karena untuk followers 2k ini, i feel like ga worth aja kalian follow author apalagi dengan cerita yang segini segini aja apalagi updatenya lama. Jadi, please yang ada masukan untuk author, boleh message author ya. And jgn lupa follow ig author juga. Thanks in advance. Love, author.

MY BOSSY TRILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang