Part 33

3.8K 155 8
                                    

Your vote and comment is very important <3

/On Instagram/

@feliciakvdt

*****

New York - USA

08.05PM

Matthew melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Mereka akan menuju tempat makan yang Sky tidak tahu tempat itu berada. Matthew mengendarai mobilnya dengan diam. Keheningan menghantui mereka berdua. Semakin lama di mobil dengan keheningan seperti itu membuat Sky merasa canggung. Awalnya Sky tidak ingin menanyakan kemana mereka akan pergi tetapi untuk memecahkan keheningan, ia akhirnya memilih untuk menjadikan bahan itu sebagai topik.

Sky mulai membuka mulutnya. "Jadi kita mau kemana pak?"

"Kita ke tempat biasa saya makan aja" Jawab Matthew singkat.

Melihat respon Matthew yang dingin, Sky jadi bingung ia harus membahas apa lagi. Ia akhirnya pun memilih untuk diam memainkan ponselnya daripada ia dijawab singkat seperti itu.

"Kamu uda makan tadi?" Tanya Matthew akhirnya.

"Belum pak" Jawab Sky.

"Tadi kamu dari kantor kemana lagi? Langsung pulang atau jalan-jalan dulu?" Tanya Matthew lebih ke basa-basi.

"Hmm tadi langsung pulang pak" Setelah Sky menjawabi Matthew, keduanya kembali terdiam.

"Minute meeting tadi besok pagi akan saya kasih ke bapak secepat mungkin" Entah apa yang merasuki otak Sky. Ia secara random mengeluarkan kalimat tersebut dari mulutnya. Sky hanya ingin menghilangkan rasa canggung diantara ia dan Matthew.

Matthew tersenyum. "Santai aja Sky."

"Diluar kantor panggil saya Matthew saja. Ga perlu panggil saya bapak" Lanjutnya.

"Tapi... kenapa pak?" Tanya Sky.

"Biar terkesan lebih dekat aja. Kalau manggil bapak rasanya kaya ada pembatas gitu" Matthew menjelaskan maksudnya.

"Ohh oke pak" Matthew menatap Sky dengan spontan dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Eh Matthew maksudnya. Maaf kebiasaan" Sky terkekeh.

Dari sanalah percakapan mereka mengalir dan kadang diisi dengan canda tawa.Tidak lama dari itu mereka pun tiba di tempat yang Matthew maksud. Ternyata Matthew membawa Sky ke sebuah restoran mewah.

"Pak, eh Matthew maksudnya"

"Ga salah ke tempat gini? Aku pakaiannya kaya gini lo" Sky mencoba menyakinkan dirinya sekali lagi kalau memang benar mereka akan makan di tempat mewah ini.

"Iya Sky. Kenapa emangnya?"

Sky melihat pakaiannya sendiri dari atas sampai bawah kemudian ia melihat ke Matthew dengan wajah bertanya-tanya.

"Udah ayuk masuk aja. Ga bakal ada yang peduli lagian kaya gini aja kamu juga uda cantik" Matthew menggenggam tangan Sky dan menarik dirinya memasuki restoran tersebut.

Sky dan Matthew di sambut oleh seorang pelayan ketika mereka melewati pintu masuk.

"Selamat malam, untuk berapa orang?" Tanya pelayan tersebut.

"Untuk dua orang" Jawab Matthew.

"Mari ikut saya" Pelayan tersebut membawa Sky dan Matthew menuju ke sebuah meja yang bisa diduduki oleh empat orang. Kemudian pelayan tersebut memberikan dua buku menu. Satunya kepada Matthew dan satunya lagi ke Sky.

"Mau pesan sekarang atau nanti pak?" Tanya pelayan tersebut.

"Sekarang aja"

"Mau pesan apa pak?"

"Seperti biasa" Ucap Matthew kepada pelayan tersebut.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Matthew ke Sky.

"Samain aja" Jawab Sky. Dengan begitu, ia tidak perlu susah-susah untuk melihat-lihat buku menu dan memilih makanan apa yang akan di pesan lagi.

"Baik. Berarti dua sirloin steak ya" Pelayan itu memastikan lagi. Matthew menganggukan kepalanya.

"Minumannya mau gimana pak? Per botol atau gelas?"

"Per botol aja" Ucap Matthew kepada pelayan tersebut.

"Oke pak. Berarti dua sirloin steak dan satu botol carbenet sauvignon ya" Matthew menganggukan kepalanya lagi menandakan pesanan sudah benar.

"Silahkan ditunggu 20-30 menit" Pelayan tersebut meninggalkan meja.

"So.." Ucapan Matthew terputus menunggu Sky menoleh ke arahnya dan mengabaikan ponselnya.

"So what?" Tanya Sky ketika ia menoleh.

"Kamu minum wine kan?" Sambung Matthew.

"Loh kamu pesan wine?" Tanya Sky terkejut.

"Iya. Kamu emangnya ga minum?"

"Engga" Jawab Sky singkat.

Matthew menganggap serius perkataan Sky. Ia mengangkat tangannya hendak memanggil salah seorang pelayan di dekat mereka.

"Eh eh aku minum kok" Kata Sky sebenarnya sambil tertawa kecil.

Matthew terlihat ingin marah tetapi tidak bisa. Alih-alih marah, ia malah tersenyum.

Sky mulai mencoba untuk berbasa-basi. "Kamu sering kesini ya?"

"Iya. Kenapa?" Matthew menjawab pertanyaan Sky dengan pertanyaan.

"Oh gapapa sih"

"Uda gitu aja?" Matthew terlihat kecewa.

"Iya emang mau gimana?" Tany Sky balik.

"Seharusnya kamu tanya dong sama siapa kesininya"

"Yauda sama siapa?" Tanya Sky mencoba untuk menyenangkan lelaki di depannya ini.

"Udah ga penting. Lupain aja" Jawab Matthew disaat yang berpapasan dengan pesanan yang sudah datang.

Matthew membuka tutup botol wine yang terletak di antara dirinya dan Sky. Ia menuangkan minuman tersebut ke gelas Sky dan kemudian ke gelasnya.

Setelah menuangkan dua gelas minuman untuk dirinya dan Sky, ia meletakkan kembali botol tersebut ke tempatnya. Kemudian keduanya pun dengan santai menghabiskan steak mereka yang di masak dengan tingkat kematangan medium-well.

- My Bossy Trillionaire -

03 May 2020

02.39 AM

IG @feliciakvdt

xoxo!

MY BOSSY TRILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang