Your vote and comment is very important <3
/On Instagram/
@feliciakvdt
*****
New York - USA
03.40PM
"Pak ini minute dari meeting tadi bersama Pak Kenzie" Sky menyerahkan catatan meeting tersebut kepada Matthew. Ia meletakkan berkas itu di atas meja.
Tanpa berbasa-basi, Matthew langsung mengambil berkas yang baru saja diletakkan Sky di atas mejanya.
"Ada lagi yang bisa saya bantu pak?" Tanya Sky sebelum ia keluar meninggalkan ruangan tersebut.
"Tidak" Jawab Matthew singkat.
"Kalau begitu saya kembali ke ruangan saya" Ia pun meninggalkan ruagan tersebut.
Di saat ia berjalan kembali menuju ruangannya, tiba-tiba terbesit pikiran mengapa Matthew sangatlah dingin jika berhadapan dengan orang lain.
Lelaki yang menjadi atasannya itu tidak banyak bicara. Ia lebih banyak mendengar dan sesekali memberikan pendapat atau terkadang menjawab pertanyaan. Terbukti dari ketika pertemuannya dengan ibunya tadi. Matthew hanya menjawab pertanyaan ibunya dan mendengarkan cerita ibunya. Sesekali ia memberikan pendapat.
Begitu pula dirinya ketika berada di kantor. Ketika para staf menundukkan kepalanya memberikan hormat atau sekedar mengucapkan salam 'selamat pagi', ia tidak pernah membalasnya. Ia hanya akan terus berjalan tanpa berhenti menoleh.
Satu-satunya keadaan dimana lelaki itu lebih banyak berbicara dan mengajukan pertanyaan adalah ketika makan siang tadi. Matthew lebih banyak memulai topik jika dibandingkan dengan Sky. Tetapi sebelum dan sesudah makan siang, lelaki itu kembali menjadi dingin dan diam. Jujur saja, terkadang Sky suka kebingungan dalam menghadapi atasannya yang suka berubah-ubah. Terkadang ia juga suka kebingungan menghadapi kecuekan dan kedinginan atasannya itu. Pasalnya, lelaki itu bukan hanya dingin dan cuek, tetapi sangatlah dingin dan cuek.
Baru saja Sky menempelkan bokongnya ke kursi, ia sudah mendapat telepon dari resepsionis di bawah mengabarkan bahwa calon client dari Paris sudah tiba. Dengan sigap, ia langsung menerima tamu tersebut. Tetapi sebelumnya, ia mengabarkan atasannya terlebih dulu.
"Pak, calon client bapak sudah tiba" Kemudian Sky berjalan menuju lift menyambut tamu kehormatan mereka.
"Hello Mr. Ridley" Sky langsung menyapa tamunya ketika ia melihat sosok lelaki berbadan tegap berjalan keluar dari lift.
"I am Sky, Mr. Matthew's secretary. Nice to meet you sir" Sky memperkenalkan dirinya.
Lelaki itu membalasnya. "Hello Ms. Sky. Nice to mee you" Mereka berdua berjalan menuju ruangan Matthew dengan Sky sebagai pemimpin jalan.
Sky mengetuk pintu besar yang membatasi ruangan Matthew dengan area luar ruangannya. Ia dan tamu mereka berjalan memasuki ruangan Matthew. Matthew yang menyadari keberadaan tamunya pun langsung berdiri dari kursi kebesarannya dan menyambutnya.
"Bonjour Mr. Ridley. Ravi de vous rencontrer" Matthew menyambut tamunya menggunakan Bahasa Perancis.
"Bonjour Mr. Matthew. Ravi de vous rencotrer" Lelaki itu membalasnya dengan Bahasa dari asal negaranya sendiri. Terlihat dari raut wajah lelaki itu ia salut melihat Matthew yang bisa berbahasa Perancis. Sedangkan Sky terkejut melihat atasannya ternyata bisa berbahasa Perancis.
"Comment va ton vol hier?" Tanya Matthew.
Awalnya Sky mengira bahwa kemungkinan besar Matthew hanya bisa mengucapkan beberapa kata umum yang sering digunakan dalam Bahasa Perancis. Ternyata, lelaki itu fasih dalam Bahasa tersebut.
"C'était bon" Jawab Mr. Ridley.
Matthew mengarahkan clientnya menuju ruangan meeting yang digunakannya tadi. Sambil berjalan, Matthew dan Ridley berbicara dengan sangat nyaman dan keduanya terlihat cocok. Apalagi Mathew yang sangat fasih dalam berbahasa Perancis akan mempermudah dirinya untuk bekerja sama dengan Mr. Ridley.
Bersama Mr. Ridley, AMX House akan membangun sebuah hotel bernuansa modern-parisian-classic yang tentunya akan dibangun di Paris. AMX House bukanlah sebuah perusahaan yang hanya berkecimpung di satu bidang. AMX House adalah sebuah perusahaan yang memiliki banyak sekali anak perusahaan yang masing-masing anak perusahaan memiliki bidangnya masing-masing. Oleh karena itulah, orang-orang diluar sana tidak lagi heran melihat kesuksesan dan kekayaan Matthew. Lelaki itu memang masih berusia mudah tetapi kesuksesan dan kekayaannya tidak perlu lagi dipertanyakan.
Di tengah kesibukan Sky dengan pekerjaannya di AMX House, sampai sekarang mantan bosnya – Richie, masih dengan setia mengirimkan pesan kepada Sky. Meskipun kebanyakan dari pesan tersebut tidak dibalas oleh Sky. Entah apa saja yang di bicarakan Richie di pesan-pesannya. Isi seluruh pesan yang dikirimkan Richie terlihat tidak penting dan seperti hanya sedang berbasa-basi kalau dilihat dari sudut pandang Sky.
Setelah hampir dua jam mendengar dua lelaki ini membahas project mereka dalam Bahasa Perancis yang membuat kepala Sky pusing tujuh keliling, akhirnya meeting pun selesai. Jam sudah menunjukkan hampir pukul enam. Sky, Matthew dan Ridley berjalan kelua dan sekeluarnya dari ruangan meeting, Ridley langsung berjalan menuju pintu keluar yang diikuti oleh Sky di belakangnya.
Kurang satu langkah lagi Sky akan segera keluar dari ruangan Matthew. Tetapi tiba-tiba Matthew memanggil Sky.
"Sky"
Sky menoleh dan bertanya. "Iya kenapa pak?"
"Untuk minute meeting barusan, kamu besok baru kasih ke saya. Sekarang kamu boleh pulang" Peritah Matthew.
Sky menganggukkan kepalanya dan berjalan meninggalkan Matthew seorang diri di dalam ruangannya. Tumben sekali atasannya itu menyuruh stafnya untuk melanjutkan pekerjaannya besok. Biasanya lelaki itu ingin sebelum seluruh staf pulang, pekerjaan mereka di hari itu juga harus selesai semuanya. Tidak ambil pusing, Sky pun menuruti kemauan Matthew. Ia membereskan barangnya dan segera pulang. Sedangakan Matthew masih berkutat dengan laptopnya di dalam ruangannya.
NB:
Bonjour Mr. Ridley. Ravi de vous rencontrer = Hai Mr. Ridley. Senang bertemu dengan anda.
Bonjour Mr. Matthew. Ravi de vous rencotrer = Hai Mr. Matthew. Senang bertemu dengan anda.
Comment va ton vol hier? = Bagaimana penerbangan anda semalam?
C'était bon = Baik.
- My Bossy Trillionaire -
28 April 2020
11.10 PM
IG @feliciakvdt
xoxo!

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSSY TRILLIONAIRE
RomanceRichie Harvey Alexander, seorang trillionaire tampan dan hot. Ia terkenal sebagai CEO paling dingin sejagat raya. Ia tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang wanita yang menarik perhatiannya. Sialnya...