Part 19

7.6K 261 3
                                    

Your vote and comment is very important <3

/On Instagram/

@feliciakvdt

*****

New York - USA

12.00PM

Waktu pun berlalu dengan cepat. Tidak terasa jam makan siang sudah menyapa para staff. Satu per satu para staff pergi meninggalkan ruangan mereka untuk pergi bermakan siang. Ada pula yang membawa bekal sendiri. Ada yang pergi bergerombolan bersama temannya, ada juga yang pergi sendiri.

Jika kebanyakan dari mereka yang pergi bersama teman, berbeda dengan Sky. Ia memilih untuk pergi sendiri. Sambil membalas pesan dari Deric yang sejak pagi tadi mengirimkan pesan kepadanya, ia sambil berjalan menuju lift. Tetapi sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak padanya. Karena disaat ia baru saja akan menekan tombol lift, Richie memanggilnya dari belakang.

"Sky" Wanita yang dipanggil menoleh.

Sky hanya diam dengan menaikkan alisnya sebelah menatap lelaki itu. Sebenarnya ia ingat apa yang dikatakan lelaki itu tadi pagi. Lelaki itu memintanya untuk makan siang bersama.

"Mau kemana?" Tanya Richie basa-basi. Ia berusaha membangun percakapan yang ia berharap akan berjalan lancar layaknya ia dan orang lain berbicara. Tidak ada adu mulut atau apapun itu.

"Ya makanlah"

"Emang mau ngapain lagi jam segini keluar" Jawab Sky agak sedikit nyolot.

"Kamu ga dengar apa yang aku bilang tadi pagi?" Tanya lelaki itu.

"Engga. Emang kamu ngomong apa?"

"Aku bilang ..." Kalimat Richie terputus.

"Ah udah deh aku laper mau makan" Sky langsung menggunakan kesempatan itu untuk lari secepat kilat.

Ia berhasil masuk ke lift tanpa diikuti oleh Richie. Tetapi ada yang ia tidak tahu. Richie menggunakan lift satu lagi untuk menyusulnya. Jadi, ia sebenarnya tidak berhasil lari dari lelaki itu. Hanya saja, lelaki itu belum menampakkan dirinya lagi ketika Sky memasuki lift.

Sky tiba di lobby perusahaan dengan senyum lebar karena ia kira ia bebas dari makhluk super menyebalkan itu. Begitu Sky tiba di lobby, begitu pula dengan Richie yang menggunakan lift lain untuk menyusulnya. Lelaki itu juga tiba di lobby. Ia mengikuti Sky dari belakang. Sky akan pergi ke sebuah cafe yang berjarak tidak jauh dari gedung kantornya. Sedangkan Richie kali ini ia tidak akan menggunakan mobilnya untuk mengikuti Sky. Ia akan berjalan mengikuti Sky tepat di belakang wanita itu. Seperti seorang penguntit.

Seorang trillionaire berjalan kaki mengikuti sekretarisnya untuk makan siang dengannya. Kalian pikir untuk apa lelaki itu mengikuti wanita itu hanya untuk makan siang? Pikirkan saja sendiri.

Sepuluh menit telah berlalu tetapi Sky belum juga sampai di cafe yang ia maksud. Ia masih dengan santai berjalan menuju tempat tersebut. Sedangkan dibelakangnya, Richie sudah kepanasan dan kelelahan. Bahkan ia sudah berkeringat karena terik matahari yang sangat panas. Meskipun sudah begitu, ia semakin terlihat hot karena keringat yang bercucuran ke wajahnya. Tidak sedikit wanita yang menatapnya lapar disaat ia berjalan tadi. Ia tidak terbiasa berjalan kaki ke suatu tempat mau sedekat apapun itu tempatnya. Karena sudah tidak tahan dengan panasnya matahari akhirnya ia pun berlari kecil menghampiri Sky. Ia menepuk pundak Sky.

"Oh gosh" Sky terkejut.

"Richie?" Katanya.

"Ngapain kamu disini?" Ia melihat-lihat ke sekeliling.

"Oh kamu pasti ngikutin aku kan?"

Tanpa berbasa-basi, Richie menarik paksa tangan Sky. Sky berusaha untuk melepaskan genggaman lelaki itu.

"Lepasin aku!" Teriaknya.

Richie tidak menggubrisnya.

"RICHIE LEPASIN AKU AKU BILANG!" Marahnya dengan suara tegas dan keras.

Richie menoleh dan menjawabnya.

"Oke kalau kamu gamau makan siang sama aku. Gantinya kamu makan malam sama aku" Seringainya.

"Gak" Jawab Sky.

"Oh gamau? Yauda" Richie tidak memaksanya untuk kali ini mengingat rencananya nanti malam. Ia melepaskan genggamannya begitu saja dan pergi meninggalkan Sky.

Sky merasa aneh melihat Richie yang pasrah begitu saja. Biasanya lelaki itu akan memaksakan kehendaknya. Tidak seperti tadi. Ia menyerah dan pergi begitu saja.

"Salah makan kali ya itu cowo" Ucap Sky tidak tahu pada siapa.

Ia melanjuti perjalannya menuju tempat makannya dan untungnya tidak lama dari itu ia sampai di tempat tersebut. Jam makan siangnya terbuang sia-sia beberapa menit karena berdebat dengan lelaki menyebalkan itu.

Sky membuka pintu cafe dan terdengar suara bel dari pintu masuk yang menandakan adanya tamu yang datang. Cafe tersebut untungnya memiliki tempat yang luas sehingga banyak tempat yang masih kosong. Ia duduk di sebuah meja kosong dan menghadap ke arah kasir agar memudahkannya untuk memanggil pelayan. Ia melambaikan tangannya ke atas dan pelayan pun datang. Pelayan itu memberikan sebuah buku menu kepada Sky. Sky membolak-balikkan menu tersebut.

"Mau pesan apa mba?" Tanya pelayan.

"Smoked salmon satu ya"

"Minumnya mba?"

"Americano aja"

"Ditunggu pesanannya mba" Pelayan itu menjauhi Sky dengan membawa pergi buku menu yang ia berikan kepada Sky tadi.

Meskipun Richie meninggalkan Sky pergi begitu saja, ia tetap tidak sepenuhnya membiarkan Sky pergi. Anak buahnya masih tetap mengikuti Sky dan memantau Sky dari jauh dan tanpa sengetahuan Sky pastinya.

Lima belas menit kemudian, makanan dan minuman yang dipesan pun datang. Ia mulai memakan makanannya dengan lahap. Karena ia terlalu fokus dengan makanannya, ia tidak menyadari bahwa ada seorang lelaki yang duduk di belakangnya sedang menatapnya. Lelaki yang bertemunya di bar disaat temannya berulang tahun itu. Lelaki itu sedang duduk tepat di belakangnya dan menatapnya. Hingga akhirnya Sky pergi dari cafe tersebut dan begitu juga dengan lelaki itu. Mereka pergi dengan arah yang berbeda.

Seperginya dari cafe, ia langsung kembali ke kantor. 

- My Bossy Trillionaire -

16 March 2020

03.29PM

IG: @feliciakvdt

xoxo!

MY BOSSY TRILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang