Your vote and comment is very important <3
/On Instagram/
@feliciakvdt
*****
New York - USA
06.30AM.
Hari Senin adalah hari yang dibenci oleh Sky. Ia sangat membenci hari Senin karena ia harus bangun pagi dan pergi bekerja. Ia ingin setiap harinya adalah hari Minggu. Hari dimana ia bisa berleha-leha di penthouse.
Mau tidak mau, hari ini ia bangun pada pukul 06.30. Di saat matahari baru mulai menampakkan dirinya, disaat itu jugalah ia harus bangun.
Seperti di hari-hari sebelumnya, setelah ia bangun ia akan memanjakan dirinya di atas ranjang kesayangannya itu. Setelah merasa cukup, ia akan pergi ke walk-in closet untuk memilih pakaian dan mulai bersiap-siap.
Hari ini ia memakai sebuah atasan berwarna putih dengan rok diatas lutut. Ia suka sekali memakai rok span yang panjangnya di atas lutut karena kakinya bisa bebas bergerak dengan cepat dan melangkah lebar. Ia akan memakai rok panjang seperti gaun pada saat ada acara spesial seperti pernikahan atau apapun itu yang diadakan di sebuah ruangan yang sangat.
Rambut panjangnya yang berwarna coklat gelap yang sudah ia keritingkan tadi ia biarkan tergerai begitu saja. Atasan putih, rok span diatas lutut dan rambut tergerai membuatnya terlihat terlalu seksi untuk disebut sebagai seorang pegawai kantoran. Ditambah lagi dengan ukuran payudaranya yang bisa terbilang besar yang akan membuat laki-laki manapun salah fokus dan tergoda.
Sky mempunyai sebuah mobil yang ayahnya berikan padanya saat ia tamat dari universitasnya. Ayahnya membelikan ia sebuah BMW dengan kelas tertinggi. Mobil itu selalu ia pakai kemana saja, dimana saja dan kapan saja. Seperti hari ini, ia menggunakan BMW-nya itu untuk pergi bekerja.
Hari ini adalah hari pertamanya resmi menjadi pegawai di perusahaan besar itu. Di hari pertamanya bekerja, ia berharap ia bisa mendapat teman kerja yang baik dan pengertian serta atasan yang baik, tampan dan juga ramah seperti yang selama ini ia impikan.
Sesampainya di gedung perusahaan, ia memarkirkan mobilnya di area parkir kemudian ia berjalan memasuki gedung tersebut. Sky di terima sebagai sekretaris manajer di perusahaan itu. Posisi yang cukup tinggi sebagai seorang pekerja baru. Ruangan Sky terletak tepat di sebelah ruangan atasannya.
Tugas pertama yang ia lakukan adalah membuatkan kopi untuk atasannya. Membuatkan kopi adalah salah satu pekerjaan dari beribu pekerjaan yang harus dilakukan oleh sekretaris di perusahaan ini. Sama seperti sekretaris dari pemilik perusahaan. Ia juga harus membuatkan kopi untuk atasannya.
Ia meletakkan tasnya terlebih dulu sebelum pergi ke ruangan manajer. Ia akan memastikan apakah lelaki itu ingin idibuatkan kopi atau tidak meskipun sudah dikatakan dari awal jika setiap sekretaris harus membuatkan kopi untuk atasan merek setiap paginya.
Tok
Tok
Tok
"Masuk"
"Kopi pak?"
"Hmm"
Lelaki itu hanya menjawabnya dengan gurauan. Sky yang mengerti maksudnya pun bergegas pergi ke dapur dan membuatkan segelas kopi untuk atasannya itu. Tidak butuh waktu lama, kopi sudah selesai dibuat. Ia pu kemudian mengantarkan kopi tersebut ke ruangan manajer. Ia meletakkan kopi tersebut di atas meja kerjanya.
Sebenarnya semenjak memasuki ruangan itu, tangannya bergemetar karena ia tidak tahan dengan paras lelaki di depannya yang sangat tampan dan juga suaranya yang sungguh berat. Untung saja saat ia meletakkan cangkir kopi itu diatas meja, kopinya tidak tumpah.
"Terima kasih" ucap lelaki itu.
"Sama-sama pak" balas Sky.
"Permisi pak" pamitnya.
Ia menutup pintu ruangan dengan perlahan. Ia berhenti di depan pintu tersebut. Ia menarik dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan. Selama di dalam ruangan ia merasa gugup karena lelaki yang ada di depannya tadi. Lelaki itu memiliki tatapan yang sangat intens.
Ruangan Sky dan ruangan atasannya memang tepat bersebelahan tetapi tidak dalam satu ruangan yang sama. Ruangan mereka berdua terpisah oleh dinding. Atasannya bisa memanggil Sky lewat telepon dan Sky juga tidak perlu diawasi terus oleh atasannya.
Sky berjalan ke ruangannya. Di dalam sana hanya terdapat sebuah meja dan kursi yang akan disediakan oleh pihak perusahaan yang akan ia gunakan untuk melakukan pekerjaannya.
Ia menghampiri kursinya dan bokongnya ke kursi itu.
"Hah" legahnya.
Di atas meja sudah ada beberapa berkas yang harus ia cek kembali dan mempelajarinya karena berkas itu diselesaikan oleh sekretaris sebelumnya. Jadi Sky yang belum mengerti apapun mengenai perusahaan ini harus mempelajarinya dari berkas tersebut. Bahkan dari berkas lain juga.
Ia mulai membuka satu per satu berkas yang ada di atas mejanya. Berkas pertama yang ia buka adalah berkas lowongan kerja. Ia melihatnya dengan seksama dan mempelajarinya. Dari berkas yang satu ia beralih ke berkas yang lain.
Baris demi baris, halaman demi halaman, berkas demi berkas sudah dibacanya semua. Hari pertama berjalan dengan lancar. Semua berkas yang ia baca hari ini, dimengertinya semua. Tidak ada sesuatu yang sulit untuk ia mengerti.
Ia beranjak dari kursinya dan berjalan menuju ruangan disebelahnya yaitu ruangan atasannya. Ketika ia baru saja keluar dari ruangannya dan hendak berjalan ke samping, ia melihat seorang lelaki bertubuh tinggi, memakai kacamata dan berbalut jas yang pastinya mahal berjalan memasuki ruangan di sebelahnya itu.
Tidak berniat mengganggu atasannya dan lelaki tadi, ia memutuskan untuk kembali ke ruangannya. Menunggu beberapa menit lagi untuk kembali. Mungkin saja lelaki tadi sudah keluar dari ruangan disebelahnya.
Ia merasa ngantuk karena sedari tadi yang ia lihat hanya angka-angka, tulisan-tulisan dan stabilo warna-warni yang dicoret di atas kertas. Ia menelepon ke dapur dan menyuruh seorang office boy untuk membuatkanya secangkir teh untuk mengusir rasa ngantuknya.
Sky bukanlah seorang wanita yang menyukai kopi seperti wanita lain diluar sana. Ia lebih memilih teh ketika bertemu dengan rasa kantuk. Kopi terlalu pahit untuknya. Ia tidak suka sesuatu yang pahit.
Beberapa menit kemudian, sebelum teh datang, ia berjalan keluar menuju ruangan atasannya. Ketika ia berjalan, ia berpapasan dengan seorang lelaki tetapi ia tidak dapat melihat wajah lelaki tersebut. Kalau dilihat-lihat lelaki itu adalah lelaki yang tadi masuk ke ruangan sebelahnya.
"Itu kan cowok tadi" batinnya.
Mengingat lelaki tadi sudah keluar dari ruangan manajer berarti atasannya itu sedang tidak ada tamu. Ia pun berjalan ke ruangannya.
Ketika ia kembali dari ruangan manajer, secangkir teh sudah terletak di atas mejanya. Ia pun meminumnya dengan cepat agar rasa ngantuknya cepat hilang.
Jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Berarti sudah saatnya ia untuk pulang. Ia langsung merapikan berkas-berkas tadi dan mengambil tasnya. Ia berjalan ke parkiran dan melajukan mobilnya meninggalkan gedung itu.
- My Bossy Trillionaire -
11 March 2020
12.20AM
IG: @feliciakvdt
xoxo!

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSSY TRILLIONAIRE
DragosteRichie Harvey Alexander, seorang trillionaire tampan dan hot. Ia terkenal sebagai CEO paling dingin sejagat raya. Ia tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang wanita yang menarik perhatiannya. Sialnya...