Your vote and comment is very important <3
/On Instagram/
@feliciakvdt
*****
New York - USA
07.30AM
Hari minggu yang kelam nan sedih telah di lewati oleh Sky. Meskipun dengan menghabiskan waktunya seharian di penthouse, Sky mampu melewatinya.
Hari telah berganti. Datanglah hari ini, hari Senin. Hari dimana Sky harus bekerja lagi seperti biasa. Sky sudah bekerja di Harvey Enterprise hampir setengah tahun. Sky berencana untuk mengundurkan diri dan melamar di perusahaan lain untuk mencari pengalaman baru. Tetapi dimana ia akan bekerja selanjutnya ia belum tahu. Semua masihlah sebuah rencana.
Hari ini Sky mencoba untuk bersemangat dalam menjalani harinya. Meskipun tidak sepenuhnya bersemangat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya tetapi Sky akan mencoba yang terbaik.
Rasa sedih masih meliputi Sky. Ia tidak tahu berapa lama rasa sedih dan bersalah ini akan menetap di dirinya. Mungkin seminggu atau bahkan lebih atau bahkan mungkin sampai ayahnya menemukan kebenaran dari kecelakaan yang menimpa Ray.
Hari ini Sky mengendarai mobilnya dengan lambat. Lagu melow pun terdengar di dalam sana. Jika kalian bertanya apakah Sky menggunakan Maseratinya atau tidak, jawabannya adalah tidak. Ia kembali menggunakan BMW-nya. Jika hanya untuk pergi bekerja ia tidak akan mungkin menggunakan mobil semahal itu. Bisa-bisa orang di perusahaan tersebut akan melihatnya sampai tidak berkedip hanya karena mobil yang ia pakai. Jika staf lain atau mungkin Richie melihatnya menggunakan mobil semahal dan semewah itu pasti akan kebingungan. Pasalnya sejak kapan orang yang hanya bekerja sebagai seorang sekretaris CEO mampu untuk membeli mobil seharga 3.6 miliar.
Sky memarkikan mobilnya di basement gedung Harvey Enterprise. Ia males berebutan tempat parkir dengan petinggi perusahaan jadi ia memilih untuk memarkirkan mobilnya di basement. Setelah memarkirkan mobilnhya di basement, ia berjalan menuju lift yang langsung menghubungkannya dengan lobby perusahaan. Lalu dari lift lobby lah ia akan naik ke lantai 77 dimana ruangannya dan ruangan Richie berada.
Sudah seharian ia tidak membalas pesan dari Deric. Lelaki itu terus saja mengirimkan pesan padanya dan beberapa kali meneleponnya tetapi Sky tidak membalas atau mengangkat telepon masuk dari lelaki itu. Mungkin jika Sky tidak membalas pesannya hingga besok, lelaki itu akan langsung mendatanginya. Sudah biasa jika lelaki itu sesukanya datang dan pergi dari negaranya hanya untuk hal sepele seperti itu. Sky juga sudah kebal dengan kelakuannya.
Setelah melewati orang banyak dan lift yang dipenuhi para staf akhirnya Sky sampai di lantai 77. Di lantai 77 ia menuju ruangannya. Ia tidak tahu Richie sudah datang atau belum. Ia juga malas untuk menyapa dan bertemu lelaki itu. Ia lebih memilih untuk menyiapkan berkas-berkas yang nantinya pasti akan diminta oleh si bapak CEO menyebalkan itu. Setelah semua berkas sudah tersusun dengan rapi di atas meja, ia mulai mengerjakan pekerjaannya. Mulai dari mengecek jadwal CEO sampai hal-hal kecil yang sebenarnya tidak begitu penting tetapi masih saja harus dikerjakan.
Dua jam pertama berjalan dengan lancar dan damai. Ia belum bertemu dengan Richie. Tetapi di menit selanjutnya, semuanya hancur. Hari yang bagus menjadi rusak. Pekerjaannya yang lancar-lancar saja tadi sekarang menjadi terhenti karena Richie memanggilnya. Dengan enggannya, ia berjalan menuju ruangan lelaki itu.
Tok
Tok
Tok
Sky mengetuk pintu sebelum membuka benda tersebut. Selanjutnya pintu terbuka dan terlihatlah seorang lelaki dengan balutan jas yang rapi dan kilat sedang berkutat dengan laptopnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSSY TRILLIONAIRE
RomansRichie Harvey Alexander, seorang trillionaire tampan dan hot. Ia terkenal sebagai CEO paling dingin sejagat raya. Ia tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang wanita yang menarik perhatiannya. Sialnya...