Part 2

21K 607 10
                                    

Your vote and comment is very important <3

/On Instagram/

@feliciakvdt

*****

New York - USA

03.55PM.

Hampir pukul empat, Sky tiba di penthouse. Masih ada tersisa waktu sekitar dua jam untuknya beristirahat. Mungkin ia akan menggunakan waktu itu untuk tidur. Ia benar-benar merasa ngantuk karena bangun terlalu pagi. Ia tidak terbiasa bangun sepagi itu.

Untuk menemaninya tidur dan mempermudahnya untuk terbawa ke alam mimpi, ia akan memutar lagu. Dirinya yang sudah berada di ranjang tidak perlu lagi untuk beranjak dan memutar musik. Ia akan menggunakan remot kontrol yang berada di atas nakasnya untuk menyalakan komputer dan dengan begitu lagu akan putar dengan sendiri. Untung saja ia menyuruh ayahnya memasangkan teknologi semacam ini disaat ia baru saja pindah beberapa tahun lalu.

Malam ini, ia harus menghadiri sebuah acara ulangtahun. Ia harus menghadiri pesta ulangtahun salah satu temannya di masa kuliah dulu. Pesta itu akan dilaksanakan di sebuah bar. Sky memang bukanlah seorang wanita yang suka bepergian ke tempat seperti itu. Ia lebih memilih untuk berdiam diri di kamar daripada harus menghabiskan uang ke tempat seperti itu. Tetapi, Sky yang sedang menikmati hidupnya dan Sky yang sedang stres sangatlah berbeda. Jika disaat ia tidak stres, ia akan memilih diam di kamar. Tetapi jika ia sedang stres, ia akan pergi ke bar atau club hanya dengan tujuan menghilangkan sedikit penatnya di kepala. Meskipun begitu, hari ini adalah pengecualian. Ia harus ke bar demi temannya.

Acara yang dilaksanakan pun disesuaikan jam mulainya denan tempatnya. Acara tersebut akan di mulai pada pukul 20.30. Sky teringat ia belum membeli hadiah untuk temannya. Ia tidak tahu harus membelikan apa untuk diberikan sebagai hadiah. Nantinya, sebelum menuju bar, ia akan singgah ke sebuah pusat perbelanjaan yang letaknya tidak terlalu jauh dari penthouse. Ia akan membelikan hadiah untuk temannya. Tidak mungkin Sky datang ke acara ulangtahun dan tidak membawa hadiah. Sangat memalukan.

Di samping kebiasaannya yang harus tiduran sejenak di saat bangun tidur, ia memiliki kebiasaan lain. Ia harus mengeset alarm agar ia terbangun. Jika tidak ada alarm, habislah sudah hidupnya selama ia tinggal sendiri. Ia tidak akan bisa bangun jika tidak ada bantuan alarm. Tetapi seperti keajaiban baru sajalah terjadi. Sky baru saja bangun tanpa bantuan alarm. Yang hebatnya, ia terbangun di waktu yang tepat yaitu dua jam.

Beranjak dari kasur, ia menuju walk-in closet. Ia menyimpan seluruh pakaian mulai dari baju, celana, rok hingga pakaian dalam disana. Sepatu, tas dan aksesoris juga tertata rapi di lemari transparan. Sky membuat lemari dengan kaca bening bukan tanpa tujuan. Ia membuat lemari itu untuk memudahkannya disaat ia harus memilih barang apa yang akan ia pakai. Ia suka di saat ia memasuki sebuah ruangan, dengan sekilas penglihatannya dapat melihat seluruh isi ruangan tersebut. Itulah konsep yang diterapkan pada walk-in closetnya.

Sky berdiri di depan lemari yang diisi penuh dengan pakaian. Dengan gaya kedua tangan dilipat, ia memilih pakaian apa yang harus ia pakai. Ia juga mencoba beberapa baju dan rok atau celana yang dipadu olehnya hingga terakhir pilihannya jatuh pada sebuah bralette yang ia padukan dengan celana panjang hitam. Tidak lupa, ia juga langsung memilih sepatu, tas dan aksesoris yang akan ia pakai. Ia memakai sebuah sepatu berhak tinggi dari merek ternama yaitu Louboutin, dengan tas kecil yang bermerek Hermes dan anting kecil dari merek Chanel.

Selama tiga puluh menit, Sky membersihkan dirinya di kamar mandi. Keluar dari sana, ia langsung menuju walk-in closet untuk memakai semua pakaiannya. Selanjutnya, ia pergi ke meja rias untuk memoleskan sedikit makeup ke wajahnya dan mengeritingkan rambutnya.

Tidak butuh waktu lama, Sky sudah selesai. Ia memakai sepatunya dan antingnya kemudian mengambil tasnya. Ia akan berangkat sekarang. Bar tujuannya memang tidak jauh dari penthousenya, tetapi mengingat ia harus singgah terlebih dulu ke pusat perbelanjaan untuk membeli hadiah, jadi ia memilih untuk jalan satu jam sebelum acara.

Pusat perbelanjaan yang dituju oleh Sky adalah salah satu pusat perbelanjaan terbesar. Tempat tersebut lengkap dengan merek-merek ternama dari desainer ternama. Setibanya disana, ia memasuki satu per satu toko yang sekiranya memiliki model dan desain yang bagus. Akhirnya, ia berhenti di sebuah merek sepatu yang sedang ia pakai sekarang - Louboutin. Di dalam toko itu ada sebuah sepatu yang menarik perhatiannya, yaitu sebuah sepatu berhak tinggi dengan warna hitam simpel dan super kilat. Tanpa perlu pikir panjang, ia langsung membeli sepatu itu. Harga sepatu itu juga tidak mahal, hanya sepuluh juta. Untuk membayarnya, ia menggunakan black cardnya. Kartu tersebut bukanlah milik orangtuanya melainkan kartu tersebut adalah miliknya sendiri yang isinya juga merupakan hasil jerih payahnya sendiri.

Sky memang berasal dari keluarga yang kaya. Bahkan sangat kaya. Tetapi ia berbeda dari anak-anak lainnya. Ia tidak akan menggunakan uang orangtuanya untuk membeli hadiah temannya. Ia masih waras. Ia akan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhannya. Jika untuk keperluan lainnya, ia akan berusaha untuk menggunakan uangnya sendiri, dari jerih payahnya sendiri dan uang tabungannya. Sedari kecil memang Sky sudah dijanjikan oleh ayahnya untuk memberikannya uang bulanan yang dipakai sebagai uang saku dan uang bulanan yang disimpan untuk tabungan.

Sehabis membeli hadiah, ia langsung menuju bar. Jarak tempuh dari pusat perbelenajaan ke bar adalah sekitar dua puluh menitan. Dengan lambat tapi pasti, ia melajukan mobilnya menuju tempat yang dimaksud.

- My Bossy Trillionaire -

01 September 2019

11.28PM

IG: @feliciakvdt

xoxo!

MY BOSSY TRILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang