Your vote and comment is very important <3
/On Instagram/
@feliciakvdt
*****
New York - USA
01.00AM.
Pada malam itu acara berlangsung dengan lancar sampai akhirnya pada pukul satu pagi acara dibubarkan. Disaat Sky berpamitan untuk pulang, disaat itu jugalah acara dibubarkan. Para tamu satu per satu pun mulai meninggalkan tempat. Sky dengan kedua temannya dan pelaksana acara adalah orang terakhir yang meninggalkan tempat itu. Sky tidak suka harus berdesakan dengan banyak orang jadi ia lebih memilih menunggunya sampai kosong. Lagian ia ditemani oleh kedua temannya. Sedangkan pelaksana acara akan pergi meninggalkan bar tersebut setelah Sky dan kedua temannya keluar karena ia harus mengurus semua pembayaran pesanan dan yang lainnya.
Ternyata pembayaran tersebut tidak membutuhkan waktu lama. Sebelum Sky dan kedua temannya meninggalkan tempat, pembayaran sudah selesai dilakukan.
"Yuk bareng aja" ajak si pelaksana acara.
"Yuk" balas Sky.
Sebelum meninggalkan tempat itu, Sky sempat melihat ke balkon lantai dua dan langkahnya terhenti. Di sana tidak ada siapa-siapa tetapi ia merasakan ada seseorang yang sedang melihatnya dari atas. Lelaki pemilik mata tajam tadi juga tidak berada di sana. Sky hanya tidak tahu saja jika lelaki itu sedang melihatnya dari atas. Lelaki itu berdiri di sudut balkon yang tidak disinari cahaya lampu sehingga membuat dirinya tidak terlihat dari bawah sana. Dengan tidak adanya penerangan ini membuat dirinya semakin mudah untuk melihat Sky dengan jelas karena posisi Sky yang berdiri di dekat lampu di bawah sana.
"Lo liat apa Sky?" tanya salah satu temannya.
"Hah gak gak liat apa-apa" bohongnya.
Sky dan ketiga temannya berjalan menuju ke pintu keluar. Sisa lima langkah menuju pintu keluar, ia memutar kepalanya melihat ke balkon lagi. Kali ini ia melihat lelaki itu. Lelaki itu sedang menatapnya. Mata mereka bertemu. Tanpa Sky sadari, lelaki itu menyunggingkan senyuman dicampur seringaian tetapi senyuman itu tidak sampai ke matanya jadi Sky tidak menyadarinya.
Di depan bar, Sky berpisah dengan ketiga temannya. Ia membawa mobilnya sendiri. Dengan perlahan tapi pasti ia membawa mobilnya sampai di penthouse. Kepalanya terasa sedikit pusing akibat minuman tadi. Untungnya besok adalah hari Minggu jadi dirinya mempunyai kesempatan untuk tidur sampai siang.
Hal pertama yang ia lakukan ketika sampi di penthouse adalah menghidupkan lampu ruang tamu. Salah satu kebiasaannya adalah mematikan semua lampu untuk menghemat listrik. Hanya sisa beberapa lampu dengan watt kecil yang ia biarkan hidup. Ia harus membayar biaya tagihan listrik dengan jerih payahnya sendiri. Segala sesuatu yang memungkinkan dirinya untuk menghemat, ia akan lakukan.
Penthouse yang Sky tinggali bukanlah penthouse biasa. Penthouse tersebut berada di lokasi yang elit. Terdapat banyak pengusaha kaya raya dan artis-artis ternama yang tinggal disana. Dengan begitu, biaya hidup juga pasti menjadi mahal.
Setelah menghidupkan lampu ruang tamu, ia berjalan ke kamarnya. Ia menghidupkan lampu kamarnya terlebih dahulu. Setelah lampu itu hidup, ia langsung menjatuhkan badannya ke atas ranjang dengan sprei berwarna putih. Kamarnya bernuansa putih dan abu. Dinding yang berwarna putih ia padukan dengan lemari yang memiliki corak warna putih dan abu-abu dan sprei yang berwarna putih. Ia suka kamar yang berwarna putih dan abu, meskipun terlihat pucat tapi memberikan kesan bersih terhadapnya.
Jika badan sudah menyentuh ranjang, Sky akan menjadi sangat malas untuk bangkit dan berjalan. Mungkin bukan Sky saja yang begitu, semua orang juga begitu adanya. Dengan hati terpaksa, ia bangkit dari ranjang dan berjalan menuju meja rias. Ia mengambil sehelai kapas dan menuangkan cairan penghapus makeup. Ia mulai menghapus makeupnya sedikit demi sedikit. Meskipun ia sangat malas rasanya untuk membersihkan wajahnya dari polesan bedak-bedak, ia tetap harus membersihkan wajahnya sampai benar-benar bersih. Tidur dengan makeup yang masih menempel di wajah dapat menimbulkan jerawat di wajah dan Sky tidak mau itu terjadi pada dirinya.
Setelah makeup di wajahnya benar-benar bersih, ia berjalan ke kamar mandi. Ia akan mencuci wajahnya dengan sabun pencuci wajah agar lebih bersih lagi. Ia juga tidak lupa menyikat giginya sebelum tidur. Semua kegiatan sudah dilakukanya. Sekarang adalah waktunya untuk kembali ke ranjang dan bermalas-malasan diatasnya.
Tidak sampai sepuluh menit, Sky sudah tidur lelap. Pusing yang menimpa kepalanya membuatnya sangat mudah terbawa ke alam mimpi.
Minggu
11.30AM.
Sinar matahari mengintip melalui jendela dan menyinari kamar Sky. Posisi tidur Sky yang menghadap ke jendela menyebabkan dirinya terkena silau matahari. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan merenggangkan badannya.
Nyawanya sudah terkumpul kembali sekarang. Ia menyambar ponselnya yang ia letakkan di atas nakas di samping ranjangnya semalam sebelum tidur. Ia menekan tombol yang terdapat di bagian samping benda itu untuk menyalakan ponselnya.
11.30
Itulah angka yang tertulis dengan jelas di layar ponsel Sky. Tidak heran lagi jika dirinya bangun sesiang ini. Sudah menjadi kebiasaannya bangun sesiang ini di hari Minggu. Masih di posisi yang sama, tertidur di atas ranjang, ia memainkan ponselnya. Ia membuka-buka aplikasi sosial media untuk mengecek postingan orang-orang atau mungkin teman-temannya. Ia juga melihat kembali story yang ia taruh pada akun instagramnya. Selain itu, ia juga membalas pesan-pesan dari teman-temannya dan kedua orangtuanya. Setelah membalas pesan, ia kembali ke instagram. Ia akan memposting foto yang semalam diambilnya saat di acara ulangtahun Tiffany.
Thankyou for the treat my main b
Itulah caption yang ia tulis pada foto yang akan ia posting nantinya.
Foto yang baru saja ia posting mulai mendapat likes dari orang-orang. Ada juga yang mengomentari fotonya. Tidak seperti biasanya, foto yang satu ini mendapat likes lebih banyak dari foto-foto yang ia posting sebelumnya.
Ia membiarkan fotonya mendapat likes lebih banyak, toh itu juga hanya foto biasa ia bersama temannya. Ia pun kemudian meletakkan kembali ponselnya di atas nakas dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah mandi, ia menuruni anak tangga menuju lantai bawah. Lantai bawah adalah lantai dimana dapur dan ruang tamu terletak. Ruang pertama yang ia tuju sudah pasti dapur. Ia akan membuat salad dengan sepotong ikan salmon yang ia panggang. Ia memutar lagu bernuansa santai untuk menemaninya memasak dan agar ia bisa menikmati hari Minggunya ini dengan santai.
Salad dan potongan ikan salmon sudah siap disantap. Ia membawa makanannya ke ruang tamu. Ia meletakkan makanannya di atas meja. Ketika ia berniat mengambil remot televisi, dari sudut matanya ia dapat melihat ada sebuket mawar merah yang sangat besar. Mungkin kurang lebih sekitar 200 tangkai bunga mawar. Di atasnya terdapat kartu ucapan yang dicantumkan yang bertulisan :
Hope you enjoy your Sunday!
Hanya kalimat itu yang tertulis di kartu ucapan. Tidak ada nama pengirim di atas sana. Tidak mau mengambil pusing, ia kembali meletakkan bunga itu di tempat semula. Ia berjalan mengambil remmot dan duduk di sofa memakan makanannya dan menonton televisi. Sungguh hari Minggu yang indah.
- My Bossy Trillionaire -
02 September 2019
12.09AM
IG: @feliciakvdt
xoxo!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSSY TRILLIONAIRE
RomanceRichie Harvey Alexander, seorang trillionaire tampan dan hot. Ia terkenal sebagai CEO paling dingin sejagat raya. Ia tidak pernah jatuh cinta kepada wanita manapun. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang wanita yang menarik perhatiannya. Sialnya...