4.The Fun Grils

216 30 2
                                    

Sesampainya dirumah,Rania langsung pergi ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya ketemoat tidur miliknya.

Ia masih memikirkan tentang kafka yang menolongnya sepulang sekolah tadi. Rania mengambil ponsel miliknya di dalam tasnya.

Ia membuka grup WA yang isinya terdapat kedua sahabatnya. Mereka menamainya "The Fun Girls". Sesuai dengan nama persahabatan mereka yang sejak SMP mereka berteman sampai sekarang.

The Fun Grils

Rania : p

Rania : p

Rania : p

Rania : guys mau cerita!!!

Stevany : tinggal ngomong aja gasuah ribet hidup lo

Dhea : Ngomong aja gubluk. Susah amat tinggal ngomong doang

Rania : jadi tadi tuh supir gue lama banget datangnya. Terus Rio datang maksa gue buat pulang bareng dia. Yah gue gak maulah,tapi dia maksa gue terus. Tiba-tiba kafka datang nolongin gue.

Dhea : kafka nolongin lo???

Stevany : terus lo pulang bareng kafka?

Rania : engga, gue pulang sama supir gue lah

Stevany : lah. Knapa gak pulang sama kafka aja?

Dhea : ihhh knapa gak pulang sama kafka aja sihh

Rania : Kafka cuek banget. Habis nolongin gue dia langsung pergi gitu aja

Dhea : Nohh, cowo kek gitu yang lo suka??

Stevany : Mamam tuh cinta!!

Rania : bodo amat!!

Rania menghela nafas panjang ia meletakkan Hand Phone miliknya lalu pergi ke kamar mandi untuk mandi dan langsung pergi ke dapur untuk makan.

-------------

Haripun berganti, Rania segera turun dari kamarnya untuk sarapan lalu pergi ke sekolah. Sesampainya di ruang makan, ternyata Hardi yaitu papanya Rania sudah terlebih dahulu berada di ruang makan.

"Sayang papa ada kegiatan pekerjaan di singapura selama 2 minggu. Papa harap kamu bisa jaga diri ya sayang" ujar Hardi memulai percakapanya pada Rania.

"Rania udah besar pa. Rania juga udah SMA, pasti Rania bisa jaga diri kok, papa tenang aja" ujar Rania seraya mengambil selembar roti dan mengoleskannya dengan selai rasa coklat.

Setelah selesai makan, Rania diantar papanya untuk kesekolah. Sesampainya disekolah Rania, papa nya langsung pamit untuk segera pergi ke bandara.

"Papa pamit ya sayang, papa juga udah transfer uang jajan buat kamu. Kalau udah habis kamu bilang aja nanti papa kirim lagi" ujar Hardi lalu mencium kening Rania dengan lembut.

Wajar dong anak sultan. Kalau uang jajan habis tinggal minta papa aja. Tapi Rania tidak pernah boros seperti anak perempuan pada umumnya. Oke lanjuutttt.

Rania tersenyum kecil lalu berlinang air mata. "Pah, jangan lama-lama yah pergi nya" ujar Rania seraya memeluk sang papa.

Hardi pun membalas pelukan Rania. "Engga kok sayang. Papa usahain akan selalu ngabarin kamu". Ujar Hardi meyakinkan Rania

" yaudah pa, Rania masuk sekolah dulu ya. Dah papa ganteng" ujar Rania menggoda papanya

Hardi tersenyum lebar melihat tingkah lucu anaknya "Dahhh Rania sayang" ujar Hardi pada anaknya itu.

Rania lalu pergi memasuki sekolahnya. Dan berjalan menelurusi lorong sekolah. Ia berjalan menuju kelasnya. Di tengah jalan ia bertemu dengan kedua sahabatnya

"Woi anak TK" ujar Stevany mengejek Rania

"Enak aja lo bilangin gue anak TK" jawab Rania jutek

Dhea tertawa melihat wajah Rania yang sedang kesal karena Stevany.
"Lagian lo sih Ran. Ada-ada aja deh, masak kesekolah rambut lo, lo ikatin kaya anak desa gitu. Lo kan udah SMA Ran, bukan anak SD lagi" ujar Dhea pada Rania

" bodo amat selagi gue nyaman yah gue lakuin" jawab Rania lalu pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu

"Eh ran,tungguin dong. Yah ngambek kan. Gara-gara lo ni sih Stev" Ujar Dhea menyalahkan Stevany.

Stevany ada-ada aja deh masak Rania di bilang anak TK. Tapi emang iya sih karna Rania suka sekali ikat rambut seperti itu.

"Lah kan gue becanda ran, baperan banget sih. Tungguin lah anjir woiii elah" ukar Stevany mengejar Rania dan Dhea.

Rania berenti ketika hendak berjalan menuju kelasnya. Ia melihat Kafka dan kedua temannya Kafka

"Loh kok berhenti sih?" Tanya dhea pada Rania

"Lo liatin apaan sih Ran?" Tanya Stevany bingung

"Ada masa depan gue" jawab Rania berhalusinasi.

"Halunya ya Allah" ujar Dhea yang tidak habis fikir dengan Rania

"Udah yah udah mending masuk ayok bentar lagi bel ituuuu" ujar Stevany seraya menarik Rania dan Dhea untuk segera masuk ke dalam kelas mereka.

"Eh tunggu dulu gue masih mau liatin Kafka woii" ucap Rania pada Stevany dan Dhea

"Nanti aja udah mau bel" Ujar Dhea yang ikut menarik Rania

Rania yang di paksa ikut kedalam kelas pun pasrah dan segera masuk ke dalam kelas.

----------

Oke gimana??

Lanjut??

Oke nanti lagi yah hehehe

Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang