45. RAHASIA

69 8 3
                                    

Hari Minggu telah tiba, hari dimana banyak yang memanfaatkan sebagai hari beristirahat dan menikmati weekend, namun berbeda dengan Rania yang sekarang berubah menjadi gadis dewasa yang jauh dari penampilan cupunya yang dulu.

Ia duduk di atas tempat tidurnya, sambil mengotak-atik laptopnya. Tangannya sangat mahir menari-nari di atas laptop yang sedang ia pakai. Matanya tetap fokus kearah layar laptop, sesekali ia mengambil handphone nya dan meletakkannya kembali. Ia terus fokus mengerjakan pekerjaan yang saat ini sedang ia tekuni.

Yah, dia sedang melakukan penyelidikan tentang kasus papahnya saat ini. Walaupun papahnya tidak bersalah,ia tetap melakukan penyelidikan, dan membalas perbuatan atas penuduhan dan pencemaran nama baik papahnya.

Rania beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju laci meja belajarnya. Ia membuka laci tersebut dan mengambil berkas-berkas, yang kemungkinan menjadi bukti atas kasus papahnya itu.

Rania berlari kecil ketempat tidurnya lalu mengambil handphone miliknya dan mencari nomor seseorang di dalamnya. Ia menelfon orang tersebut untuk mencari tahu sesuatu.

"Halo..." Ucap Rania memulai membuka pembicaraannya di telfon

"Lo udah dapat berita baru belum?"

"Halo Ran, sabar dong. Baru aja mau gue kasih tau ke Lo" jawab perempuan yang sedang Rania telfon

"Gausah banyak bacot, gue tanya Lo udah ada dapat kabar baru belum?"

"Gue udah nemuin semua bukti nya, rekaman cctv-nya yang real juga udah sama gue, fiks sih kasus ini segera berakhir dan sebentar lagi Lo dan gue bakal hidup dengan tenang"

"Gue mau kasus ini beneran kelar, gue udah lelah banget sama semuanya" keluh Rania

"Lo tenang aja semua bukti udah di tangan kita. Tinggal kita tentuin aja tanggal mainnya"

"Good job bestie, ga sia-sia lo Lo jadi saudara gue" ujar Rania memuji perempuan itu

"Yee bangke Lo, gue otw rumah Lo nih. Ngasih semua bukti nya ke lo"

"Gue tunggu" ucap Rania lalu menutup telfonnya

---------------------------

Di hari Minggu yang cerah ini Kafka memilih menemani adik perempuan tersayangnya jalan-jalan ke mall. Hanya Kafka yang saat ini bisa membuat Zakira bahagia. Zakira sangat bahagia ketika Kafka membawanya ke mall, Zakira sangat senang menikmati weekendnya kali ini

"Zakira mau makan eskrim dulu atau mau main dulu?" Tanya Kafka dengan lembut pada Zakira

"Mau makan eskrim sambil main hihihi" ujar Zakira dengan manis

"Ntar kalau Zakira makan eskrim sambil main, bajunya kotor kena eskrim. Main dulu aja yah nanti setelah main baru kita makan eskrim" ujar Kafka memberitahu Zakaria

Zakira memajukan mulutnya kedepan dengan gemas, lalu mengangguk membuat Kafka tersenyum lalu mengusap rambut Zakira karena gemas melihat gadis kecil itu

"Abang udah lama banget Kaka cantik ngga kerumah kita lagi, apa dia lupa yah sama Zakira" ucap Zakira membuat Kafka sedikit bingung

"Kaka cantiknya udah berubah Zakira, dia masih ingat kok sama kamu, tapi karena Abang ada salah sama dia jadi dia marah sama Abang" Ujar Kafka berusaha menjelaskan pada Zakira

"Salah apa Abang? Kan yang salah Abang bukan Zakira" ucap Zakira kembali membuat Kafka semakin bingung ingin menjawab ucapan dari Zakira

"Zakira kangen yah sama Kaka cantik, nanti Abang bawain yah buat Zakira, kalau dia ga ngamuk lagi sama Abang" bujuk Kafka

Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang