28. Mulai Suka

133 13 1
                                    


"Kamu adalah orang yang paling aku suka. Mungkin aneh tapi nyata, aku selalu bermimpi untuk mendapatkanmu walaupun aku yang harus terluka yang disebabkan oleh sikapmu"

~ Rania ~

Udara pagi yang sangat segar, Rania berjalan menelusuri koridor. Ia melewati setiap lorong sekolah yang masih sepi. Ia memilih melewati kelas kafka untuk melihat lelaki itu sudah datang atau belum. Kebiasaan buruk kafka adalah telat datang kesekolah walaupun jarang, tetapi itu termasuk kebiasaan buruk kafka

"Kafka belum datang yah. Kebiasaan nih" ujar Rania lalu pergi berjalan meninggalkan kelas kafka. Namun langkah terhenti ketika mendengar suara seseorang di belakangnya

"Cari siapa?" tanya cowok itu

"Hmm ngga ada tadi engga sengaja lewat" ujar Rania berbohong

Cowo itu menarik tangan Rania masuk kedalam kelas itu.

"Eh mau ngapain" ujar Rania kaget

"Gue tau lo nyariin gue kan?" tanya cowo itu pada Rania. Cowo itu ialah Kafka, pacar dari Rania

"Gimana ke adaan lo?" tanya kafka pada Rania

"Udah baikan kok" jawab Rania

Semua murid udah pada berdatangan, Rania yang di lihatin oleh teman-teman di kelaskan memilih untuk pergi ke kelasnya. Ia sangat risih dilihat oleh teman-teman kafka. Wajar saja, banyak siswi yang tidak suka pada Rania karena telah menjadi pacar kafka

"Kafka aku mau ke kelas aja deh" ujar Rania pada kafka

"Yaudah gue antar ayok" ujar kafka sembari menarik tangan Rania

Mereka keluar dari kelas kafka untuk pergi menuju kelas Rania. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Hansen yang baru datang ke sekolah

"Hai Rania" ujar Hansen menyapa Rania

"Hai" jawab Rania singkat. Karna Kafka buru-buru menarik tangan Rania agar tidak dapat berbicara dengannya

"Semakin lo takut kehilangan Rania, semakin banyak kesempatan gue untuk ngehancurin lo" gumam Hansen

---------------

Kafka dan Rania telah sampai di kelas Rania. Rania tersenyum melihat wajah Kafka yang tidak suka pada Hansen

"Kamu kenapa sih, gasuka banget lihat kak Hansen" ujar Rania pada kafka

"Dia itu orangnya egois, suka ngerebut hak orang lain. Aku gasuka aja lihat dia" jawab kafka

Rania tertawa pelan. "Lucu banget deh kalian kaya anak kecil" ujar Rania

"Udah sana masuk kelas. Gue mau ke kantin. Lo udah makan belum?" ujar kafka pada Rania

"Udah kok. Eh mau bolos ya?" tanya Rania pada pacarnya itu

"Engga mau sarapan doang. Yaudah deh gue mau makan. Ntar pas istirahat jumpa di kantin ya" ujar kafka lalu mengusap pucuk kepala Rania

"Oh my gaaattttt. Kafka ngusap kepala gue.. Huaaaa seneng banget gilaaa" teriak Rania kegirangan

"Apaan sih gila lu ya. Semenjak sakit" ujar Stevany yang baru datang

"Elo tuh yang gila" omel Rania.

"Mana Dhea?" tanya Rania pada Stevany

"Bentar lagi juga datang" ujar Stevany pada Rania

Benar apa yang di bilang oleh Stevany, Dhea telah tiba di kelas, ia berteriak kegirangan ketika melihat Rania. Suara cempreng dan nyaring milik Dhea menggema di dalam kelas

"Raniaaaaaa. Lo udah bisa ke sekolah. Gue kangen banget sama lo" ujar Dhea sembari memeluk Rania

"Gue juga kangen banget sama kalian berdua" ujar Rania

"Gue muak banget tau ga liat Stevany, gobloknya ga ngotak banget kalau gaada lo" ujar Dhea membuat Stevany melototkan matanya

"Liat tuh mukanya seram banget kan kek setan" ujar Dhea meledek

"Hina aja gue terus Dhe, sumpah demi alek kaga ngapa-ngapa" ujar Stevany pasrah dengan tingkah laku sahabatnya itu

"Eh Ran banyak banget tau yang mau gue sama Stevany ceritain ke elo" ujar Dhea pada Stevany

Ketiganya berjalan menuju bangku masing-masing. "Lo mau cerita apaan Dhe?" tanya Rania pada Dhea

Ketika hendak bercerita bel sekolah telah berbunyi, dhea mengurung niatnya untuk bercerita pada Rania. Ia memutuskan untuk tidak jadi bercerita pada Rania

"Udah bel ran, nanti aja pas istirahat" ujar Dhea pada Rania

--------------

"Cebong, mau kemana lu" teriak Jino pada kafka

"Lu udah pernah ngerasain rasanya jatuh dari lantai atas ke lantai bawah belum?. Kalau belum biar gue bikin sini" ujar Kafka pada Jino

Jino bergidik ngeri. "Kagak lah lu aja sono luan" ujar Jino pada kafka

"Lagian lu sih Jin bilangin kafka cebong" ucap Reno pada Jino sambil tertawa

"Rania udah masuk sekolah" ujar kafka memberi tahu teman-temannya

"Lah terus?" tanya Jino

"Gue bingung" ujar Kafka

"Bingung kenapa?" tanya Reno heran

Kafka, Jino dan Reno sedang berjalan menuju kantin. Mereka duduk di sana sambil bercerita

"Lu bingung kenapa sih ka?" tanya Reno kembali pada kafka

"Jadi gini" kafka membenarkan cara duduknya lalu memasang wajah serius. "Setiap gue mau nyakitin Rania gue selalu ga bisa, gue kaya ga tega gitu. Gue udah nyaman sama dia. Bahkan rasa takut gue buat kehilangan dia itu mulai muncul ketika Hansen mau merebut Rania dari gue"

"Fiks sih lu udah mulai suka sama Rania" ujar Jino

"Iyah bener tuh ka"  balas Reno

"Parah banget sih, kalau sampai lu suka sama Rania. Apalagi kan lu bilang kalau lu itu mau balas dendam kan sama Rania karna bokapnya udah bikin orang tua lu meninggal" ujar Jino

"Oh gue tau maksud lo buat pacaran sama Rania untuk apa" ujar seorang laki-laki membuat Kafka serta Jino dan Reno terkejut

"Lo pura-pura suka sama dia dan pacarin dia karna mau balas dendam" ujar cowo itu lagi

"Wah parah sih kalau Rania sampe tau masalah ini. Dia pasti marah banget sama lo, dan bakal ninggalin lo" ujarnya lagi

Kafka berusaha menahan emosinya namun ia tidak bisa, ia refleks menyerang Hansen, ia memukul Hansen membuat Hansen membalasnya. Reno dan Jino berusaha untuk memisahkan mereka berdua.

"Ini sekolah lo bedua bisa kena masalah entar" ujar Jino pada keduanya

"Tahan emosi lo kafka" ujar Reno mengingatkan

"Kalau sampai lu bocorin masalah ini ke Rania, habis lu sama gua" ancam kafka pada Hansen lalu Pergi meninggalkan kantin dan disusul oleh Reno dan Jino

"Gue ga takut sama lo" ujar Hansen

Hansen melihat Kafka dengan tatapan permusuhan dari jauh. "Gue ga akan bilang ke Rania, biarin aja Rania tau sendiri tentang kebusukan lo Kafka" ujar Hansen pelan sembari memegang luka di bibirnya karena berkelahi dengan Kafka

-----------------

Next??

Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang