8. PDKT

170 25 0
                                    

Kring... Kring... Kring

Rania dikejutkan dengan suara jam waker miliknya. "Huh brisik banget sih. Ganggu aja". Omel Rania

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi Non, Non Rania sudah bangun belum? Jangan lupa sholat subuh yah Non. Setelah itu sarapan" ujar bi ijah mengingatkan Rania

"Udah bik. Ini lagi ngumpulin nyawa dulu" teriak Rania dari dalam kamarnya

"Yaudah Non bibik siapin sarapan dulu yah" ujar bik ijah pada Rania

Bik ijah pergi meninggalkan kamar Rania "Ada-ada aja Non Rania mau mandi aja pake ngumpulin nyawa segala" gumam bik ijah seraya pergi meninggal kamar Rania

Ketika ia telah sudah merasa nyawanya terkumpul semua, ia segera mengambil handuk di balik pintu kamarnya. Lalu ia pergi ke kamar mandi

Rania sudah selesai mandi,lalu ia segera memakai seragam sekolahnya. Lalu ia mengambil mukenah dan sajadahnya miliknya. Ia melakukan ibadah sholat subuh.

Rania sudah selesai melakukan sholat subuh lalu turun dari lantai atas ke lantai dasar

"Non makan dulu" ujar bi ijah pada Rania

Rania mengangguk dan duduk di kursi meja makan. Ia mengambil piring di meja makan dan menaruh nasi goreng yang sudah di masak bi ijah. Tidak lupa dengan telur dadar kesukaan Rania

Rania selalu memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa mendekati kafka. Ia bingung apa yang harus ia lakukan untuk mendekati kafka

Seketika terlintas dari fikirannya untuk memberikan kafka makanan sebagai awal pendekatan mereka.

"Bik bikinin aku bekal yah. Aku mau bawa ke sekolah" ujar Rania pada bi ijah

"Baik Non" jawab bi ijah

Bi ijah segera mempersiapkan bekal yang di minta oleh Rania. Rania telah selesai sarapan. Setelah itu ia bergegas untuk pergi kesekolah

"Non ini bekalnya" ujar bi ijah seraya menyerahkan kotak bekal yang berisikan nasi goreng

"Makasih bi" jawab Rania lalu pergi masuk ke dalam mobil dan pergi kesekolah

----------

Rania telah sampai di sekolah. Ia berjalan sendirian menelurusi koridor sekolah. Rania datang sangat pagi sekali. Masih beberapa siswa yang sudah datang.

Rania berjalan sendirian, ketika hendak melangkahkan kaki menuju koridor kelasnya iya melihat ada seorang laki-laki yang sedang termenung sedih. Ia menghampiri laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut ternyata kafka.

"Tumben banget Kafka datang cepat" batin Rania

Rania mendekati kafka dan akan memberikan bekal makanan padanya. Rania memberanikan dirinya untuk mendekati kafka

"Ha-- hai kafka" sapa Rania agak sedikit ragu

Kafka menoleh melihat Rania, ia bingung kenapa Rania menemuinya.
"Ngapain lo nyamperin gue" ujarnya dingin

"Gu- gue cu--man mau ngasih bekal ini aja sama lo" ujar Rania seraya menyerahkan kotak bekal milik Rania

"Gue bukan anak kecil kaya lo" ujar Kafka masih dengan nada dingin miliknya

"Tapi niat gue baik, gue cuman mau dekat aja sama lo. Emangnya gak boleh ya" ucap Rania

"Ngga" jawab Kafka dingin

"Sombong banget sih" omel Rania

"Gue ga sombong. Gue males aja buat kenalan atau temenan sama lo" ujar Kafka cuek

"Emangnya kenapa sih?" tanya Rania bingung pada Kafka

"Males ajalah" ujar Kafka cuek
"Mending lo pergi ganggu gue aja lo" ujar Kafka mengusir Rania

"Yaudah gue mau ke kelas aja. Nih jangan lupa lo makan" ujar Rania seraya meletakkan bekal tersebut di samping kafka

Rania pergi meninggalkan Kafka. Ia berjalan menuju kelasnya, ia merasa gagal untuk mendekati kafka namun ia tetap bertekad untuk berusaha mendekati kafka lagi.

Kafka terus memandangi kotak makanan yang di berikan Rania tadi, lalu ia mengambil kotak tersebut dengan perlahan, lalu ia membuka tutup makanan tersebut.
"Lumayan gue belum sarapan. Gue makan ajalah. Rejeki kaga boleh di tolakkan" ujar Kafka sendiri pada dirinya.

---------------

Gimana??

Kalau typo ingetin author yak😭

Lanjut gak nihh??

Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang