Pertandingan basket antara sekolah SMA Garuda Jaya dan Sekolah SMA Harapan Nusa telah tiba. Kafka dan timnya sudah berlatih sejak jauh hari, Kafka yang terpilih sebagai kapten tim basket segera mengarahkan teman-temannya untuk menyusun strategi. Tetapi berbeda dengan Hansen yang memilih untuk tidak mendengarkan arahan dari kafka. begitulah Hansen, selalu menganggap dirinya lebih hebat dari Kafka.
15 menit lagi pertandingan akan dimulai, semua murid telah masuk kedalam tribun lapangan Bola Basket. Murid dari SMA Harapan Nusa juga sudah memasuki tribun untuk menyemangati pemain dari sekolah mereka.
Rania dan kedua temannya telah berada di tribun atas untuk melihat kekasihnya sedang bertanding. Sedangkan Fiona and the gangsnya berada di tribun dekat Rania. Fira berada di samping Rania, jelas saja untuk memanas-manasi atau mengancam Rania
"Lagi dukung pacarnya yah mbak" ucap Fira yang berada di samping Rania
Rania menoleh ke arah Fira, ia memilih untuk tidak menghiraukannya. "Gue pastiin hubungan lo sama Kafka gak akan bertahan lama" bisik Fira pada Rania
"Kita lihat aja" balas Rania
Semua bersorak ketika wasit meniup peluit, menandakan bahwa permainan akan dimulai. Di tengah-tengah lapangan, berdiri dua orang pemuda yaitu masing-masing kapten Basket yang akan bertanding. Kafka adalah Kapten basket dari sekolah SMA Garuda Jaya, dan di hadapan kafka adalah Bayu wahyuda kapten basket sekolah SMA Harapan Nusa
Permainan pun di mulai, semua siswa dan siswi bersorak mendukung para jagoannya. Di bantu dengan sorakan para cewe-cewe chilliders dari sekolah SMA Garuda Jaya dan sekolah SMA Harapan Nusa
----------
Semua orang berteriak ketika kafka berhasil memasukkan bola ke dalam ring. Rania bersorak riang melihat pacarnya berhasil memasukkan bola.
Ia berteriak memanggil nama kafka, membuat Fira kesal."Bisa diam gak sih lo, norak banget" omel Fira pada Rania
Rania tak menghiraukan omelan Fira, ia tetap fokus melihat kafka. Sementara Fira masih kesal melihatnya.
Hansen dengan sifat egoisnya, ia menguasai bola sehingga kafka sulit untuk meraihnya, membuat SMA Harapan Nusa berhasil mencetak skor, dikarenakan kecerobohan dan ke egoisannya Hansen
"Eh lu kok main sendiri sih. Liat tuh kita kecolongan satu point" omel Reno pada Hansen
"Han. Kalau lo mainnya egois gini, bisa-bisa kita kalah" ujar kafka mengingatkan Hansen
Hansen hanya menatap kafka dingin. Kafka kembali melanjutkan permainannya, ia kembali mencetak point membuat Hansen semakin iri padanya.
Fflluuuiiittt!!!
Wasit meniupkan fluitnya bertanda bahwa permainan telah usai, dan pemenangnya adalah SMA Garuda Jaya. Kafka berhasil membuat sekolahnya menang. Semua murid SMA Garuda Jaya bersorak riang atas kemenangan mereka.
-----------
"Akhirnya yah bre kita menang juga" ucap Reno pada Kafka
Kafka hanya mengangguk sambil tersenyum. Ia menoleh ke arah Rania berharap Rania datang menghampirinya, namun fikiran kafka salah. Yang menghampirinya justru Fira, cewe yang gak di sukainya
"Hai kafka selamat yah" ujar Fira memberi selamat pada kafka
"Makasih fir" balas Kafka sambil tersenyum kecil
"Gak di sampirin kafka nya ran?" tanya Stevany yang berdiri di samping Rania
"Udah di wakilin sama Fira" ujar Rania datar
"Cemburu?" tanya Dhea yang menyadari dari ekspresi wajah Rania yang saat ini kurang bersahabat
"Engga. Kelas aja la yok" ajak Rania yang sudah badmood
Kafka yang sadar melihat Rania yang akan pergi dengan cepat ia berlari menuju Rania mencegah agar gadis itu tidak pergi.
"Mau kemana?" tanya kafka sambil memegang tangan Rania
"Ke kelas" balas Rania singkat
"Gak mau ngucapim selamat dulu ke pacar kamu ini?" goda kafka pada Rania membuat Rania tersenyum lalu tertawa
"Selamat yah kafka" ujar Rania
"Selamat doang nih" goda kafka kembali
"Ya terus gimana?. Kan udah ada Fira" ujar Rania
Kafka mendekat pada Rania. Rania gugup di tempatnya. "Pacar aku itu kamu bukan Fira. Dia cuma perantara aja di hubungan kita. Jangan cemburu gitu" ujar Kafka membuat Rania mendadak bulshing
"Jangan bulshing dong. Makin imut tau" ujar Kafka lagi
"Ihh udah ah mau ke kelas aja" ujar Rania lalu berlari meninggalkan kafka
Kafka hanya tersenyum melihat tingkah lucu Rania. Kelihatan dari wajahnya bahwa ia memang telah menyukai Rania, tetapi ia masih memikirkan cara untuk mengetahui semuanya, dan mengakhiri semua kesalah pahaman ini
"Lah Rania mana?" tanya Stevany pada kafka
"Udah ke kelas" jawab kafka pada Stevany
"Wahhhh. Ninggalin. Ayok dhe" ujar Stevany sembari menarik tangan Dhea
"Pelan-pelan bege. Sakit tangan gue" omel Dhea
----------------
Gimana?
Next ga?
Maaf ye jarang up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kafka & Rania
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang anak cewe yang cupu dan culun. Ia mengagumi cowo tampan dan Badboy, serta mempunyai sifat yang dingin Kafka Raspati, cowo tampan yang disukai oleh Rania Litusya Mahendra. Cewe cupu dan culun yang sangat menyukai dan m...