15. Hari Patah Hati

147 21 0
                                    

Berita tentang kafka dan Rania yang telah resmi berpacaran telah beredar luas di SMA Garuda Jaya. Semua siswa dan siswi di SMA Garuda Jaya telah mengetahui tentang kafka dan Rania.

Semua siswi sedang membicarakan Rania. Banyak yang iri pada Rania, namun Rania tidak mengambil pusing persoalan itu.

Kini Rania, Dhea, dan Stevany sedang berada di kantin. Sesuai janji Rania yang akan mentraktir kedua sahabatnya sebagai bukti bahwa ia dan kafka telah pacaran

"Ran traktirlah sesuai janji" ujar Stevany pada Rania

"Pilih aja gue yang bayar" ujar Rania

"Dhe lo yang pesenin ya" pinta Stevany pada Dhea

"Mana uangnya" ujar Dhea

"Nohh" kata Rania sembari memberikan uang seratus ribu kepada Dhea

Ketika Dhea hendak pergi memesan makanan mereka di kejutkan dengan kedatangan Fiona yang tiba-tiba marah karna tidak terima kafka dan Rania jadian. Ia mengebrak meja membuat Rania serta Dhea dan Stevany kaget

Braakkk!!

"Lo pikir lo cantik ha?. Lo ngaca dong, lo itu jelek. Lo gak pantes pacaran sama Kafka" ujar Fiona melabrak Rania

"Emang masalah buat lo kalau Rania jadian sama Kafka?" tanya Stevany membela Rania

"YA MASALAH LAH! KAFKA ITU MILIK GUE! CUMAN MILIK GUE!!" Bentak Fiona

"Halu lo tinggi"  ujar Dhea pada Fiona

"Lo itu ya__" Fiona melangkah hendak menyerang Rania namun ditahan oleh Stevany dan Dhea

"Lo mau nyerang Rania? Hadapin dulu kita" ujar Stevany pada Fiona

"Udah-udah. Fiona gue minta maaf kalau lo ngerasa gue ambil kafka dari lo. Tapi maksud gue gak gitu. Kafka yang nembak gue lagian gue dah suka sama kafka itu udah lama. Gue gatau lo suka sama kafka" ujar Rania pada Fiona

"Gue gak peduli! Sekarang gue minta sama lo putusin kafka sekarang juga!" bentak Fiona

Reno yang tidak sengaja melintas disana segera berlari untuk memberitahu kafka. Ia berlari menuju kelasnya

---------------

"KAFKA! KAFKA! HU HU HU" teriak Reno dengan nafas ngos-ngosan

"Kenape lu. Kek habis ketemu hantu" ujar Jino bingung pada temannya yang satu ini

"Gu-- gue tadi ha-- habis dari kantin. Te--terus gue ngelihat Fiona ngelabrak Rania. Dia gak suka kafka jadian sama rania" ujar Reno masih dengan nafas yang ngos-ngosan

Kafka yang mendengar ucapan dari Reno langsung segera pergi menuju kantin. Ia berlari sangat
Tergesah-gesah, ia semakin memper cepat langkahnya. Jino dan Reno mengikuti kafka dari belakang.

Katanya gak suka kok peduli banget. Cinta emang rumit, kita tidak bisa menebak isi hati seseorang kan? Oke lanjut

Kafka telah sampai di kantin iya melihat Rania semakin terpojok di buat Fiona. Ia mempercepat langkahnya menuju Rania

"Gue emang pacaran sama Rania" ujar kafka dingin membuat se isi kantin dan Fiona terkejut

"Kafka" ujar Rania kaget

"Jadi bener, lo pacaran sama dia?" tanya Fiona pada kafka

Kafka memandang rania, lalu ia menarik tangan Rania agar dekat dengannya. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Rania, Rania semakin gugup di buat kafka. Kafka mendekatkan bibirnya ke kepala Rania, ia mencium kening Rania dengan lembut, membuat semua yang ada di kantin terkejut dan berteriak histeris

Kafka melepaskan ciumannya dari kening Rania " Dengar ya lo semua. Mulai sekarang, hari ini, detik ini, dan  menit ini, dan gue sama Rania telah resmi pacaran. Jangan ada yang pernah nyakitin Rania kalau gak mau berhadapan sama gue!" ujar kafka kepada semua orang yang ada di kantin

Rania sangat terkejut mendengar ucapan dari kafka, begitu juga Fiona yang sangat kaget mendengarnya. Ia berlari keluar kantin meninggalkan Rania dan kafka. Ia berlari sambil menahan amarah dan berlinang air mata

"Gausah di dengerin yang mereka omongin sama lo. Sekarang lo masuk ke kelas pulang sekolah nanti gue anter lo pulang" ujar kafka lembut pada Rania

"I-iya" jawab Rania yang masih terkejut

"Lo bedua temennya Rania kan?" tanya kafka pada Stevany dan Dhea

Stevany dan Dhea mengangguk ketika ditanya oleh kafka
"Lo bedua bawa Rania ke kelas. Kalau ada apa-apa lo bedua panggil gue aja" pinta kafka pada kedua sahabatnya Rania

"Iya. Yok Ran" ujar Stevany lalu menarik tangan Rania dan membawanya masuk kedalam kelas

-----------

Kini mereka telah masuk dan duduk di dalam kelasnya. Rania masih terkejut dengan perbuatan kafka tadi padanya

"Sumpah Ran. Gue syok banget tadi pas kafka nyium jidat lo yang lebar ini" Ujar Dhea histeris

"Jidat lo yang lebar" omel Rania kesal

"Uwu banget sih cowo lo" ujar Stevany pada Rania

"Gue juga mau di gituin" Ujar Dhea iri pada Rania

"Makanya cari cowo" ledek Rania pada Dhea

"Selooww ajaaa bentar lagi gue ga bakal jomblo" Ujar Dhea pada Rania dan Stevany

"Emang ada yg mau sama lo" ujar Stevany meledek Dhea

"Ya ada lah" balas Dhea kesal

Rania dan Stevany tertawa melihat Dhea yang kesal karna di ledekin oleh Stevany

"Ran semoga hubungan lo sama Kafka bertahan lama ya" ujar Stevany pada Rania

"Harus dong yakan ra?" ujar Dhea menyemangati Rania

Rania tersenyum pada kedua sahabatnya "Harus dong. Doain gue yah" ujar Rania pada kedua sahabatnya

"Selalu kita doain yakan dhe" ujar Stevany

"Iyah dong. Lo tenang aja kita selalu ada buat lo, selalu dukung lo,dan kita selalu lindungin lo" ujar Dhea pada Rania

"Uhhh soswit banget si kalian" Ujar Rania terharu membuat Stevany dan Dhea mendekat dengan Rania lalu memeluk Rania,Mereka berpelukan

"Udah-udah kayak teletabis aja pake peluk-pelukan segala" ujar Stevany pada Rania dan Dhea

"Terharu" ujar Dhea

Rania tertawa melihat Dhea dan Stevany, ia senang memiliki sahabat yang baik seperti Dhea dan Stevany

Istirahat telah berakhir saatnya pelajaran berikutnya dimulai. Rania dan teman seisi kelasnya mengikuti pelajaran selanjutnya

-----------------

Unnnccchhh

Gimana??

Next??

Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang