Pagi telah tiba, Rania telah sampai di sekolahnya. Ia berjalan menelusuri koridor sekolah yang masih sepi. Ia berjalan perlahan menuju kelasnya, Rania masuk ke dalam kelasnya lalu duduk di bangku kosong miliknya
Ia menatap ke arah papan tulis, pikirannya sedang gelisah memikirkan stori WA Kafka tadi malam. Ia membuka buku novel nya yang ia bawa dari rumah, ia membaca perlahan novel itu. Ia buka lembar demi lembar,mata nya terus memandangi novel tersebut
"Good morning my dear" Sapa
Laki-laki itu pada Rania"Ka-- kafka?" tanya nya kaget
"Iya kenapa? Pasti belum makan kan? Nih gue beliin lo sarapan supaya gak sakit" ujar Kafka sembari memberikan bungkusan itu pada Rania
"Aku udah makan Kafka" Tolak Rania lembut pada Kafka
Kafka memasang wajah murung. "Yaudah deh,kalau gitu lo harus temenin gue makan di sini" ujar Kafka pada Rania.
Rania menganggukkan kepalanya dengan senyuman dibibirnya. Kafka membuka bungkusan itu lalu memakan makanan yang ia beli tadi di jalanan
"Astaghfirullah. Lo bedua ngapain berduan di dalam kelas" ujar Dhea mengagetkan
"Buta mata lo? Ya makan lah" omel Kafka pada Dhea
"Yakan gue kaget" omel Dhea tak mau kalah
"Lebay bet lu jadi orang" omel Kafka
"Bodo" jawab Dhea cuek lalu pergi ke bangkunya
"Ran gue balik ke kelas dulu yah. Nanti gue kesini lagi" ujar Kafka pamit lalu berlari menuju kelasnya
"Kok mau sih lo pacaran sama tuh cowo aneh" omel Dhea yang masih kesal sama Kafka
----------
"Woi brother. Udah dateng aja lo" sapa Reno histeris
"Gue mah kaga kayak lo. Yang dateng ke sekolah 5 menit mau bel masuk" ujar Kafka menyindir Reno
"Dihh biasanya juga lo kaya gitu" omel Reno
"Btw kembaran lo mana ren?" tanya Kafka pada Reno
"Jino maksud lo?" tanya Reno
"Yaiyalah kan lo bedua mulu sama tu anak ghaib" ujar Kafka bercanda
"Bentar lagi juga nongol. Dia kan ketika udah bel baru dateng" ujar Reno yang sudah hafal dengan kebiasaan Jino
"Btw lo gimana sama Rania? Masih aman kan?" tanya Reno serius pada Kafka
"Ya gitulah gue masih bikin dia nyaman" ujar Kafka
"Lo bikin dia nyaman, bentar lagi lo yang bakal nyaman sama dia" ujar Reno berhasil membuat Kafka terdiam saat itu juga
"Woiii brroo!!" teriak Jino heboh dari depan kelas
"Lama banget lo dateng nya" omel Kafka pada Jino
"Yaelah kayak kaga tau gue aja lo. Kalau kaga wangi kaga mau pigi sekolah" ujar Jino pada Kafka
"Dih sombong bener lo. Masih bau amis lu" ujar Reno meledek Jino
"Dihh gue tampol meninggal lo" omel Jino kesal pada Reno
Kafka hanya tertawa melihat tingkah lucu dari kedua temannya
----------
Waktu istirahat telah tiba,Rania dan kedua sahabatnya sedang duduk sambil bercanda riya di bawah pohon rindang."Ran lo gak laper?" tanya Dhea pada Rania
"Gak. Kenapa emang?" jawab Rania
"Mau nitip gak? Gue mau kekantin nih laper" ujar Dhea pada Rania
KAMU SEDANG MEMBACA
Kafka & Rania
Подростковая литератураCerita ini menceritakan tentang anak cewe yang cupu dan culun. Ia mengagumi cowo tampan dan Badboy, serta mempunyai sifat yang dingin Kafka Raspati, cowo tampan yang disukai oleh Rania Litusya Mahendra. Cewe cupu dan culun yang sangat menyukai dan m...