"hidup ku penuh dengan teka-teki semenjak kau masuk kedalamnya dan mengubah semua nya"
~ Rania Litusya ~
---------------------
Hari berganti menjadi Senin, hari yang paling di benci oleh banyak siswa dan siswi. Termasuk Rania, ia bukan karena tidak suka sekolah di hari Senin, tetapi ia tidak suka upacara di hari Senin. Karena menurutnya upacara di hari Senin itu sangat membosankan dan melelahkan, apalagi saat paksa berdiri di bawah teriknya matahari pagi yang sangat panas.
Rania berjalan santai didampingi oleh Fiona disampingnya, Fiona menginap dirumah Rania dikarenakan Fiona mendapatkan amanah dari papahnya Rania untuk menemani Rania di rumahnya.
Rania dan Fiona masuk bersamaan ke kelasnya, dan di sambut tatapan aneh dari kedua sahabatnya yang lebih dulu datang, yaitu Dhea dan Stevany. Mereka berdua memang selalu datang lebih dulu di hari Senin karena jika terlambat akan di permalukan di depan semua murid jika upacara nanti, makanya Dhea dan Stevany selalu datang lebih dulu karena takut dihukum begitu juga dengan Fiona dan Rania.
"Tumben barengan?" Tanya Stevany pada Rania dan Fiona
"Hmm ketemu di gerbang" jawab Fiona dengan cepat
Dhea mengerutkan dahinya heran. "Momen langka" ujar Dhea singkat.
"Mampus gue!" Ujar Rania panik ketika melihat topi sekolahnya tidak ada di dalam tasnya
"Kenapa Lo?" Tanya Fiona heran
"Topi gue ilang!" Ujarnya histeris
"Kok bisa kan tadi di rumah udah Lo taruh di dalam tas, apa ketinggalan di meja makan tadi?" Ujar Fiona ikutan panik
"Iya tapi sekarang gaada anjir" omel Rania yang semakin panik
Dhea dan Stevany mengerutkan dahinya heran, apa maksud Fiona? Rumah? Meja makan? Fiona menginap dirumah Rania? Atau Rania yang menginap di rumah Fiona?. Semakin banyak teka-teki yang saat ini berputar di kepala Dhea dan Rania
"Tunggu dulu, maksud nya gimana nih?" tanya Dhea pada Rania dan Dhea
"E- ee i- itu,. Tadi gue video call sama Fiona, yakan fio" ujar Rania gugup.
"Kayak ada rahasia yang Lo berdua tutupin ke kita" ujar Stevany sambil menatap sinis Rania dan Fiona.
"Gaada, Rahasia apaan sih" jawab Fiona menutupi
"Rahasia yang gue sama Stevany ga boleh tau" ujar Dhea membuat Rania gugup
Kkrriiinngggg
Bel berbunyi, menyelamatkan Rania dan Fiona dari pertanyaan maut yang di berikan Stevany dan Dhea. Fiona dan Rania menghembuskan nafas lega.
"Udah bel, gausah mikir aneh-aneh mending ke lapangan ayo" ujar Fiona sambil menarik tangan Dhea dan Stevany
"Eh Ran Lo gimana?" Tanya Dhea
"Aman gapapa gue pisah barisan aja, palingan ntar gue telat masuk kelas karena di hukum dulu" ujar Rania dengan santai
"Tapi jam pertama, olahraga ege" ujar Stevany
KAMU SEDANG MEMBACA
Kafka & Rania
Fiksi RemajaCerita ini menceritakan tentang anak cewe yang cupu dan culun. Ia mengagumi cowo tampan dan Badboy, serta mempunyai sifat yang dingin Kafka Raspati, cowo tampan yang disukai oleh Rania Litusya Mahendra. Cewe cupu dan culun yang sangat menyukai dan m...