Kesabaran ku di uji ketika melihat kau sedang bersama seseorang.
Sakit, namun harus kutahan,
Agar hubungan kita tetap baik-baik saja~ Rania Litusya ~
--------------------
Suasana kantin siang ini sangat ramai, karena jam istirahat yang panjang. Ditambah dengan jam kosong yang sangat di sukai oleh semua murid.
Rania dan kedua sahabatnya sedang menikmati makan siangnya di kantin, di sebrang tempat mereka duduk ada kafka,Jino,Reno, dan ada Fira yang duduk di samping Kafka. Fira menyenderkan kepalanya di atas pundak Kafka. Rania bisa melihat dari wajah kafka bahwa kafka sangat risih dengan keberadaan Fira.
Rania terus memandangi kafka, begitu juga sebaliknya dengan kafka. Kafka terus memandang ke arah Rania yang di balas dengan senyuman kecil dari Rania, membuat kafka sedikit senang melihatnya
"Fira! Lo gak kasihan apa sama si Kafka. Lo liat noh! Mukanya tertekan banget" Ujar Jino yang juga risih melihat Fira sejak tadi terus disamping Kafka
"Tau nih! Nyender mulu lo. Kayak benalu tau ga!" Reno ikut-ikutan memarahi Fira
"Yee Kafka aja gak masalah kok. Yakan Kafka?" ujar Fira dengan Pedenya
"Lo bisa minggir gak?" ujar kafka pada Fira, ia sudah risih dengan kehadiran Fira yang berada di sampingnya
"Kafka kamu ngusir aku?" tanya Fira yang masih berada di samping kafka
"Iya gue ngusir lo" jawab kafka dingin
"ENGGAK!! aku tetap duduk di samping kamu" Fira tetap bertahan di samping kafka, kafka pasrah dengan tingkah Fira
Kafka sesekali melirik kearah Rania yang sedang duduk bersama teman-temannya. Rania terus melirik sambil tersenyum miris ke arah Kafka, kafka tahu maksud dari tatapan Rania, ia merasa bersalah kepada Rania, namun Fira yang menjadi halangan dihubungan mereka
-----------
Fira saat ini sedang berada di ruangan Cheers untuk latihan, sedangkan Kafka sedang latihan di lapangan Basket. Di ruangan Cheers saat ini masih sepi, hanya ada Fira yang berada di ruangan tersebut
Fiona yang saat ini juga musuh Fira termasuk anggota Cheers dan menjadi saingan Fira untuk menjadi Kapten Cheers. Fira sangat membenci Fiona begitu juga sebaliknya.
Fiona dan teman-teman segengnya mendatangi Fira yang sedang duduk di bangku yang berada di pojok ruangan. Bukan Fiona namanya kalau tidak mencari keributan dengan Fira
"Halo cewe halu" sapa Fiona mengejek Fira
Fira menatap sinis kearah Fiona. "Mau apa lo?" tanya Fira pada Fiona
"Gue gak habis fikir deh sama lo Fiona. Udah di tolak sama Kafka masih aja ngedeketin kafka"
"Bukan urusan lo. Kafka aja gak keberatan kok"
Fiona dan teman-temannya tertawa mendengar ucapan Fira. "Mukanya kafka aja kelihatan banget kalau dia tertekan setiap lo deketin dia. Kalau halu yah halu aja Fir" ujar Fiona kembali mengejek Fira
"Kalau halu jangan ketinggian entar jatuh nangeesss!!" ujar Echa salah satu teman dari Fiona
Fira menatap Fiona dan Teman-temannya dengan tatapan tidak suka. Ia tidak tahan dengan perlakuan Fiona dan teman-temannya. Fira berdiri dari tempat duduknya dan menatap Fiona dengan tatapan permusuhan
"Lo!" tunjuk Fira pada Fiona
Fiona yang di tunjuk Fira merasa tertantang, Fiona memajukan langkahnya dan berdiri tegap di hadapan Fira. Fiona menatap Fira dengan tatapan menantang
"Berani lo sama gue?" tantang Fiona pada Fira
"Gue gak akan pernah takut sama lo"
"Oh ya?"
"Lo iri kan sama gue, karna lo gak bisa deketin kafka. Haha jelas dong. Orang cantikan gue dari pada lo" ujar Fira pada Fiona. Fiona yang mendengar ucapan dari Fira tertawa sekencang-kencangnya. Membuat Fira semakin geram dengan Fiona.
"Fira, Fira. Lo, cantik sih. Tapi bego" ucap Fiona membuat teman-temannya tertawa
"Lo sadar gak sih, setiap lo deketin kafka, muka kafka itu bete banget setiap dekat sama lo. Dia ga suka lo dekat sama dia"
Fiona berjalan memutari badan Fira.
"Lo liat deh setiap kafka dekat sama Rania. Tatapan kafka itu udah beda, dan itu artinya kafka udah mulai suka sama Rania. Dan lo! Cuma jadu PERANTARA DI HUBUNGAN MEREKA.
DAN LO SEHARUSNYA SADAR!""Lo itu____" Fira ingin menyerang Fiona namun aksinya digagal kan oleh kedatangan kakak seniornya
"Heeeiii kenapa kalian bertengkar?" ujar Syifa Kakak senior mereka di Tim Cheers
"Fiona deluan kak gangguin aku" ujar Fira dengan wajah licik miliknya
"Yaudah gausah diperpanjang lagi mending kita latihan sekarang ayo" ujar Stella teman seangkatan Syifa yang juga termasuk senior dari Fiona dan Fira
---------------
Di tempat yang berbeda yaitu lapangan basket. Terlihat Kafka dan teman-temannya sedang melakukan latihan Bola Basket. Karena cuaca yang sangat panas membuat kafka menghentikan latihannya dan beristirahat sejenak di pinggir lapangan
Kafka meminum air mineral dengan sangat cepat. Peluh keringat bercucuran dari dahi hingga lehernya.
"Ka. Gue mau nanya deh sama lo." ujar Reno pada Kafka
"Tanya aja" balas kafka singkat
"Lo sebenarnya suka sama Fira atau sama Rania sih?" pertanyaan dari Reno berhasil membuat kafka terdiam
"Di jawab malah diem" Jino menegur kafka karena ia juga penasaran dengan jawaban dari kafka
"Kok lo berdua jadi kepo sih" balas Kafka pada kedua temannya
"Lah kan kita bedua temen lo. Jadi kita harus tau pilihan lo siapa. Ya gak jin?" ujar Reno pada Kafka
"Gue masih bingung. Masih ada sebuah masalah yang harus gue selesain, setelah masalah itu selesai baru gue bisa milih" ucap kafka pada kedua temannya
"Kalau gitu gue sama Reno bakal bantu buat mecahin masalah lo" ujar Jino
Kafka tersenyum lalu mereka ber-tos ala-ala anak laki-laki remaja pada umumnya. Cepat atau lambat kafka pasti akan berhasil memecahkan masalah tersebut
---------------
Maaf baru Up
Jangan lupa spam Coment and Vote
Follow ig aku dong
@nabilaadinda.2401
KAMU SEDANG MEMBACA
Kafka & Rania
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang anak cewe yang cupu dan culun. Ia mengagumi cowo tampan dan Badboy, serta mempunyai sifat yang dingin Kafka Raspati, cowo tampan yang disukai oleh Rania Litusya Mahendra. Cewe cupu dan culun yang sangat menyukai dan m...