2. Rania Litusya Mahendra

270 33 4
                                    

Rania Litusya Mahendra, gadis cantik namun cantiknya tertutup dengan keluguan dan keopolosannya. Berpenampilan culun dan cupu menjadi ciri khasnya. Terlahir di keluarga kaya dan memiliki sifat yang ceria. Namun sifat rapuh dan kesepiannya muncul ketika ia sudah dirumah.

Rania merupakan anak Broken Home. Orang tuanya sudah pisah sejak Rania kelas 2 SMP. Rania tinggal dengan papanya, sedangkan mamahnya pergi meninggalkan Rania dan papanya.

Mamahnya sudah menikah lagi dengan pria lain. Hal tersebut membuat Rania harus terbiasa tanpa mamanya. Papa Rania sudah berjanji untuk tidak pergi meninggalkannya dan tidak akan menikah lagi. Papanya juga berjanji akan selalu bersama Rania.

"Papa janji tidak akan pernah meninggalkan kamu. Seperti mamah kamu meninggalkan kita"

Seperti itulah yang diucapkan papanya.

------------

"Ran, enak yah jadi lo. Punya bokap yang peduli banget sama lo" ujar dhea pada rania.

"Iya ran, enak banget jadi lo, apa yang lo minta pasti bakal diturutin" sambung stevany.

"Menurut kalian gitu, kalau menurut gue B aja sih" ujar Rania pada teman- temannya.

Dhea Cllarissa dan Stevany Devana. Mereka berdua adalah sahabat Rania dari SMP, bahkan sampai SMA mereka juga sahabatan.

"Ran lo kan punya segalanya, kenapa lo gakmau ngerubah penampilan lo" ujar Dhea pada Rania

Rania mengerutkan keningnya "supaya apa?"

"Supaya lo jadi cantik lah ran. Gak bosen apa tampil gini mulu" ujar stevany memberi saran pada Rania

"Gue udah nyaman tampil gini. Kalau lo berdua malu sahabatan sama gue mending gausah sahabatan sama gue" ujar Rania membuat Dhea dan Stefany terdiam.

"Gak gitu Ran, ah lo baperan banget sih" ujar stevany pada Rania

"Gue emang gak Cantik Tapi gue gak milih temen" ujar Rania berhasil membuat stevany dan Dhea sadar.

"Maaf deh ran. Baperan banget deh lo" ujar Dhea pada Rania.

"Iya gue maafin" ujar Rania pada kedua sahabatnya. Lalu mereka berdua berpelukan.

----------

Suasana kantin sangat ramai di karenakan jam istirahat. Semua murid saling memesan makanan sesuai selera mereka.

Rania dan kedua sahabatnya tengah makan di sebuah meja di kantin, namun pandangan Rania hanya tertuju pada seeorang cowok yaitu Kafka Raspati. Cowo yang di kagumi dan di sukai oleh Rania sejak pertama kali masuk sekolah

"Ganteng banget sih" gumam Rania

"Siapa yang ganteng?" tanya Dhea yang mendengar ucapan Rania

"Itu" ucap Rania menunjuk dengan jari telunjukknya

"Kafka maksud lo Ran?" tanya stefany pada Rania

Rania mengangguk dan menjawab "he eh"

"Ya Allah Ran, sadar lo sadar woi" ujar dhea pada Rania. "Cowo Bad Boy gitu lo bilang ganteng" ujarnya lagi.

"Ya emang ganteng kan?" balas Rania

"Sok ganteng iya" balas Dhea lagi

Stefany tertawa kecil melihat tingkah lucu Dhea "sirik aja lo" ujar stefany

"Andai gue bisa jadi pacarnya" ujar Rania berhalusinasi

Dhea menatap Rania dengan bingung
"Halu lo Ran" ucap Deha pada Rania

"Jangan halu Ran, saingan lo banyak" ucap Stevany. "Lo liat noh, ada kak Evelyn,ada si Fira, dan satu lagi noh si cabe" lanjut Stevany sambil menunjuk ke arah cewe-cewe yang ia sebutkan tadi

"Fiona maksud lo?" tanya dhea pada Stevany

"Iya" jawab Stevany dengan malas

"Saingan lo cewe-cewe cantik kelas atas Ran. Emangnya sanggup lo ngalahin mereka semua?" Ujar Dhea tidak yakin pada Rania

"Mereka cuma cantik fisik doang" Ujar Rania pada Kedua temannya

"Iya sih Ran. Tapi, terserah lo deh" ucap Stevany

"Gue bakal dapetin hatinya Kafka" Ujar Rania penuh semangat

"Yakin lo?" tanya Dhea masih tidak yakin.

"Yakin lah" ujar Rania dengan penuh semangat dan percaya diri

"Yaudah kalau lo yakin. Gue pasti bakal dukung lo kok" ujar Dhea menyemangati Rania

"Gue juga dukung loh Ran" ujar Stevany pada Rania.

Mereka memang baru kenal sejak MOS di SMP tapi, persahabatan mereka sangat kuat. Tidak pernah memandang fisik atau pun harta ketika berteman. Selagi mereka bisa bantu,maka mereka aku membantu satu sama lainnya. Saling menguatkan dan saling mendukung.

Tidak pernah bertengkar lama ketika ada masalah di pertemanan mereka. Selalu menjadi penguat ketika salah satu temannya sedang rapuh.

Rania yang selalu menjadi pundak untuk menopang masalah kedua sahabatnya.

Stevany yang selalu menjadi pendengar dan pemberi solusi ketika kedua sahabatnya sedang ada masalah, sekaligus teman debatnya Dhea.

Dhea yang selalu menjadi bahan ke isengannya Stevany dan Rania. Mempunyai pribadi yang sangat dewasa. Dan selalu menjadi teman curhatnya Rania dan Stevany

----------

Haii gyus gimana sama cerita aku ini??. Ini masih awalan nya aja loh. Belum ke intinya
Baca terus yahhhh. Jangan di skip aja hehehe

Follow juga dong ig aku

@nabilaadinda.2401

Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang