29. Pasar Malam

127 11 1
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua murid telah keluar dari kelasnya masing-masing. Kafka berlari kecil keluar dari kelasnya, ia berjalan menuju ke arah kelas Rania, entah apa maksud dan tujuannya untuk menemui Rania. Langkahnya terhenti ketika Fira secara tiba-tiba menahan tangan Kafka. Fira selalu menjadi halangan untuk kafka.

"Kamu mau kemana?" tanya Fira pada Kafka

"Mau temuin pacar gue" balas kafka cuek

Fira mengerutkan dahinya "Sejak kapan kamu nganggap Rania pacar kamu, kan kamu gasuka sama dia"

"Bukan urusan lo yah. Mending lo pulang sana, gausah gangguin gue" setelah mengatakan itu Kafka melanjutkan langkahnya untuk menemui Rania

"Rania. Gue bakal hancurin hubungan lo sama kafka" ujar Fira menggeram

-------------

Kafka berdiri tepat di depan kelas Rania, menunggu untuk Rania keluar dari kelasnya. Sudah 10 menit Kafka menunggu namun tidak ada tanda-tanda Rania keluar dari kelasnya. Kafka memilih untuk masuk kedalam kelas Rania, lalu melangkah berjalan menuju meja Rania.

"Kafka" ucap Rania ketika melihat kafka berdiri di hadapannya

"Lo pulang sama siapa?"

"Sama supir"

"Nanti malam sibuk gak?"

"Hmm enggak kenapa?"

"Gue mau ngajak lo ke pasar malam" ujar kafka pada Rania. Rania mengerutkan keningnya

"Nanti malam?"

"Iyah nanti malam. Gimana mau ngga?" tanya kafka dengan nada merayu

"Yaudah deh aku mau" jawab Rania dengan senyuman

Kafka terseyum mendengar jawaban dari Rania. "Yaudah gue jemput jam 7 dirumah lo ya" ujar kafka lalu pergi dari kelas Rania

"Cie yang mau jalan nanti malam" goda Stevany pada Rania

"Ya iya dong" balas Rania

"Eh btw tadi pagi lo mau cerita apaan Dhe" tanya Rania mengingat ucapan Dhea tadi pagi

"Oh itu. Masalah kafka sama Fira" jawab Dhea dengan wajah malas

"Kenapa emang?" tanya Rania serius pada Dhea

"Jadi gini ran" Stevany menyambung. "Semenjak lo ga datang sekolah, tu PHO gatel banget deketin Kafka mulu" ujar Stevany bercerita

"Yang paling gue keselnya lagi, si kafka mau aja di deketin sama Fira" ujar Dhea kesal

Rania terdiam sejenak. "Huh" rania menghembuskan nafas kasar. "Sebenarnya gue juga mau cerita*

"Cerita apa?" tanya Dhea dan Stevany dengan kompak

"Waktu di rumah sakit Kafka cerita kalau perusahaanya dia sama perusahaan papanya si Fira itu kerja sama. Trus oom nya Kafka nyuruh kafka buat deketin Fira, biar papanya Fira mau menginvestasikan sebagian perusahaannya kepada Kafka" ujar Rania bercerita

"Wah parah sih" ujar Stevany

"Gue jadi takut deh" ujar Dhea membuat Stevany dan Rania bingung

"Takut kenapa?" tanya Rania

"Takut kalau Fira bakal macem-macem sama lo" ujar Dhea

"Gaakan bisa. Gue bakal lindungin Rania" ujar Stevany percaya diri

"Huuu mbak jago" ledek Rania

"Bisa aja lo drama nya" ledek Dhea

Stevany yang di ledek oleh kedua sahabatnya itu memajukan bibirnya, ia kesal melihat Rania dan Dhea

Kafka & RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang