#38 Rencana Melly

68 10 9
                                    

Haiiiii ketemu lagi sama aku^^

Vote woy, ngab sama komen jangan lupaaaa okey?

Terimakasiii:>


Seseorang menyodorkan sebuah ice cream dan cokelat kehadapannya. Gadis itu mendongak dan mendapati siapa orang itu. Kemudian ia tersenyum dan menerima ice cream dan coklat itu.

"Makasih. Fero."

•●☆●•

.

.

.


"Kenapa sendirian?"

Gadis itu menatap manik Fero. "Eng, gue- tadi yang lain lagi mau ke toko buku. Jadi gue nunggu disini aja." Jawabnya.

"Oh, gitu. Gue ikutan duduk, ya?" Tanya Fero meminta izin.

"Iya."

Fero mendudukkan bokongnya tepat di sebelah Melly. Gadis itu juga tak terlihat terganggu. Ia hanya asik sendiri dengan ice cream digenggamannya. Fero yang melihat itupun tersenyum gemas. Tangannya terulus mengusak surai milik Melly.

"Jalan yuk."

"Ha? Ini kan udah jalan. Diluar rumah." Sahut Melly polos.

Fero berdecak. "Bukan itu. Jalan kaki kemana kek gitu. Emang lo nggak bosen?" Tanyanya.

"Mager." Melly membalas sekenanya.

Laki-laki itu menghela napas. "Yaudah deh. Perasaan, biasanya cewe kalo diajak jalan-jalan seneng banget. Lah ini, malah mageran." Gerutu Fero.

"Gapapa lah, gue kan nolep. Ini kalo ngga diajakin temen, ya gue ngga bakalan nangkring disini." Kata Melly.

Fero masih terus berusaha membujuk Melly. Pasalnya gadis itu sama sekali tak beranjak selangkahpun dari tempat duduknya. Setelah sekian lama akhirnya Fero menyerah. Lelaki itu memutuskan untuk tetap duduk disebelah Melly sembari memandangi gadis itu dari arah samping.

Sedangkan ditempat lain terlihat seorang laki-laki yang tengah bersangga pada sebuah pembatas. Netranya fokus tertuju kepada seorang gadis yang masih saja asik bergelut dengan ice cream ditangannya. Mata milik lelaki itu menatap tajam ke arah laki-laki di sebelah gadis itu. Tangannya mengepal. Ya, sedari tadi lelaki itu membuntuti gadisnya.

Jika bukan karena permainan brengsek itu, mungkin saja kini ia yang akan berada di posisi Fero. Sayangnya ia harus menerima tantangan menyebalkan yang diberikan Kayla kepadanya. Ide Kayla bukanlah sesuatu yang bagus. Hal ini hanya akan meretakkan hubungan Gavin dengan gadis incarannya.

•●☆●•

Setelah menunggu hampir dua jam, akhirnya Lala dan Shifa kembali menemui Melly dan Fero. Mereka memutuskan untuk segera pulang, mengingat hari sudah menjelang petang. Lagi-lagi Fero menawarkan tumpangannya kepada Melly, Shifa, dan Lala yang juga sudah disetujui oleh mereka.

"Makasih ya, Fero. Jaga kesehatan, bentar lagi pengukuhan. Lo juga Mell." Ujar Lala menutup percakapan.

Melly tersenyum lebar sedangkan Fero mengangguk juga sembari tersenyum. "Iya, sama-sama. Lo juga." Jawabnya ramah kepada Lala.

Lala menutup pintu mobil dan melangkah menjauhi mobil Fero, kemudian gadis itu memasuki rumahnya. Kini tersisa Melly yang berada di bangku penumpang bagian belakang. Tak ada Shifa, lantaran tadi Fero memutuskan untuk mengantarkan Shifa terlebih dahulu, kemudian ia mengantar Lala pulang.

Stalker Jadi PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang