#23 Hukuman

1.4K 54 25
                                    

08

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08.50

Seluruh siswa tampak berjalan menuju ke arah depan kelas sambil membawa buku matematika latihannya masing masing. Apalagi jika bukan menumpulkan tugas?

"Fa, lu nanti tutupin gue ya, nanti gue bakal lari keluar kelas."

"Mau ngapain lu?"

"Kabur."

"Ngapai  kabur kaburan, kaya lagi dijodohin aja"

Melly mendengus

"Ish bukaaaaaan...."

"Trus apa?"

"Gue ga ngerjain tugas."

"Lah, bisa bisanyaaaa."

"Cepetan ah!"

Melly menarik baju Shifa sedikit kasar. Membuat Shifa kesal. Akhirnya Shifa menuruti kemauan Melly. Ia berjalan menuju meja guru sembari menghalangi pandangan bu Ratna.

••

Saat ini Melly sedang berada di kantin sembari waspada jika sesekali ada guru yang mendatangi kantin. Jika sampai ketahian bisa bisa Melly akan bertemu dengan guru BK.

Melly membuka handphonenya. Ia sedang bermain Instagram. Sebagai stalker sejati, tak sah jika ia tidak mengikuti akun gebetannya. Ia tak pernah absen memantau akun instagram Gavin setiap harinya.

 Ia tak pernah absen memantau akun instagram Gavin setiap harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, ada postan baru."

Melly dengan cepat menekan dua kali tombol love yang ada dibagian kiri bawah gambar.

Mungkin kalian bisa melihat sendiri dari gambar itu, berapa likenya. Melly sendiri juga pernah sesekali berfikir bagaimana caranya ia mengambil hati Gavin sedangkan pengikutnya saja banyak sekali.

"Brakkk!!"

Melly tersentak, apalagi setelah melihat penggebrak meja tersebut. Ya, Bu Ratna, Orang yang sangat ia hindari saat ini.

"Ikut saya!"

Melly hanya pasrah. Untungnya ia hanya dibawa ke kantor guru, bukan ruang BK. Melly menjelaskan panjang lebar alasannya mengapa ia kabur dari kelas.

Dan seperti biasanya seseorang yang telah melanggar, ia dijatuhi hukuman. Kali ini hukumannya sangat berat. Ia harus membawa tumpukan buku paket yang kalian pastinya sudah tahu akan setebal apa itu.

"Ya Ampoooon tolong tolong huèeeee.."

Melly mengeluh hampir disetiap langkahnya. Bu Ratna menyuruhnya membawa delapan buku paket untuk sekali jalan, sedangkan diruang guru masih terdapat tiga puluh dua lagi yang harus ia bawa menuju perpustakaan.

Dengan langkah gontai ia berjalan, sambil meratapi nasibnya yang tak kunjung membaik.

Langkah Melly seketika terhenti ketika ia tersadar ada seorang cowok yang menghalangi langkahnya. Pandangan Melly tetap berada pada lantai

"Permisi.."

Tidak ada jawaban.

"Permisi, ini berat. Kalo mau bantu Alhamdulillah, tapi kalo enggak juga ga apa apa."

Tiba tiba sebuah tangan meraih buku yang dipegang Melly. Gadis itu sedikit terkejut ketika melihat Gavin mengangkat bukunya hanya dengan satu tangan dengan satu tangan yang lainnya sedang membawa stik Bassdrum.

"Ada lagi?" Serunya Dingin

"Eh, masih kak.. tapi biar aku aja yang bawa buku lainnya. Makasih kak."

Gavin berlalu begitu saja. Melly menjadi tidak enak kesannya seperti tidak sopan berbicara seperti itu di depan senior.

••

"Fiuhhh... akhirnyaaaa....."

Melly meletakkan tumpukan buku terakhirnya di meja perpustakaan. Akhirnya setelah sekian lama ia tersiksa karena harus mengangkat buku berkilo kilo, kini ia bisa bebas. Berhubung jam istirahat telah tiba, ia bergegas menuju kantin.

"Woi, gimana tadi? Selamat nggak?"

"Enggak fa, tapi yaudalah.. biarin aja."

"Emang lu dihukum ngapain?"

"Disuruh ngangkatin buku paket sebanyak empat puluh lima buku dari ruang guru ke perpustakaan."

"Gileeeeeee banyak banget. Ga sakit tu tangan?"

"Sa-"

"Sakit nggak sakit itu resiko."

Melly dan Shifa terdiam begitu mendengar seseorang dengan nada dinginnya memotong pembicaraan mereka.

"Makanya jadi anak perempuan itu waktunya belajar ya belajar. Bukan dikantin."

"Kakak tau dari mana kalau aku tadi dikantin? Kakak stalkerin aku ya?!"

Gavin memasang ekspresi cuek. Ia sedikit menaikkan sebelah alisnya.

"Stalker?"

"Iya, kakak penasaran sama aku ya?"

"Yang stalker itu lo."

Gavin kembali berjalan membawa nampan makanannya dan lanjut mencari tempat duduk sebelum kumpulan geng genit itu menyerbu dirinya.

"Iya yah, jelas jelas aku yang stalker."

"Kok tu cowok lama lama nyebelin ya Mell...? Lu ngerasa nggak sih?"

"Enggak kok, menurut gue, dia itu mau mendidik gue menjadi anggota yang disiplin. Makanya dia bersikap kaya gitu sama gue fa."

"Yaudah terserah lu aja Mell. Emang susah ngasih tau orang yang lagi jatuh cinta."

.
.
.
.
.
.
Continue...
Benarkan guys kalo orang yang lagi jatuh cinta itu susah dikasi tau😆😆
Bawaannya pasti panas gitu kalo kita ngebahas hal hal yang buruk tentang do'i nya....
....
Terimakasih telah membaca
Jangan lupa tinggalkan vote, dan komentar kalian ya....
-Cndyy

Stalker Jadi PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang