Jangan lupa komen dan vote ya teman teman💐
.
.
.Senin, 09.00
kriiiiiinggg
Bel itirahat telah berbunyi. tentunya kalian tahu apa yang akan dilakukan Melly sekarang. Ya, bertemu Gavn.
Melly berjalan dengan gusar menuju kelas seniornya itu. Sesekali ia tidak sengaja ditabrak siswa yang sedang berlal lalang karena saking lemesnya. Sebenarnya ia ingin kabur ke kantin saja, tapi apa boleh buat daripada kamera polaroidnya hancur ditangan Gavin, lebih baik ia menyelamatkannya.
Setelah beberapa menit berjalan, ia sampai di kelas Gavin. seperti kelas pada umum nya, disana sedang riuh. Banyak anak cowok yang lagi rusuh mabar, tidur, ngerjain tugas dan terlihat juga beberapa cewek ber-geng sedang asik ngobrol. *gibah lebih tepatnya:v
Melly meringis di tempatnya berdiri sekarang. Telapak tangannya sudah dingin karena saking takutnya. Ia membulatkan tekad dan mulai berjalan melangkah menuju bibir kelas.
"Nyari siapa dek?" ujar salah satu penghuni kelas.
"Em, itu kak. Saya nyari kak Gavin." jawab Melly yang terlihat gugup.
"Oh, itu di ujung. Masuk aja santai dek." kakak kelas tersebut akhirnya memperbolehkan Melly masuk ke dalam kelasnya.
Melly berjalan hingga ia menemukan Gavin sedang berada di bangku paling ujung di sudut ruangan dengan ekspresi wajah tak bersahabatnya sambil bersedekap, membuat kaki Melly semakin terasa berat melangkah. Tapi mau bagaimana lagi, daripada kameranya tak selamat.
Melly sampai di hadapan Gavin dengan berdiri tertunduk, enggan menatap sorot mata membunuh cowok tersebut. Gadis itu memainkan jarinya gugup, menerka nerka apa yang nantinya akan Gavin lakukan terhadap dirinya.
"Jelaskan!" Kata pembukanya saja sudah membuat Melly tak berkutik.
"M-maaf kak." Dari sekian banyak kata kata yang terlintas di pikiran Melly, hanya itu yang dapat ia katakan sebagai jawabannya.
"Lo sadar apa yang udah lo lakukan?" Ucapan Gavin kian membuat Melly semakin merunduk takut.
"Iya kak, aku minta maaf. Aku bener bener nggak kuat kemarin."
"Kalo nggak kuat kan bisa bilang."
"Iya kak. Em.. itu.." Melly menggantung ucapannya.
"Apa?"
"Itu, Kamera-" Perkataan Melly sudah terpotong oleh Gavin.
"Kamera lo gue sita."
Melly terbelalak tertahan. Ia tidak mengerti mengapa Gavin masih menahan kamera kesayangannya itu. Padahal Melly sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Apa lagi maunya senior galak yang satu ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Jadi Pacar
Teen Fiction"Lo tu jutek banget sih kak" Melly tak habis pikir dengan cowok yang saat ini berada di hadapannya. Gavin, cowok yang mencuri perhatian Melly sejak pertama bertemu itu sanggatlah cuek. Lebih tepatnya cuek dengan wanita, tak terkecuali dengan ketua g...