#02 A Quiet Evening

3.4K 133 1
                                    

18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

18.35

Melly hanya merenung sembari menonton tv. Namun tiba tiba ada sebuah ide terbesit di fikirannya untuk pergi dari kamar.

"Fa, gue mau ke atas bentar ya? " Melly izin pada Shifa.

"Iya, tapi nanti gue selesai mandi lo juga mandii!"

Shifa berteriak dari dalam kamar mandi

"Iya, lo duluan aja. "

"Ini gue juga lagi mandi kunyuk!"

Melly segera menaiki tangga dan menuju ke balkon rumah. Biasanya ketika Melly sedang galau, disanalah tempat biasa dia berada. Ketika ia sedang bahagia pun biasanya dia lari ke balkon untuk cuthat. Entah dengan siapa ia berbicara.

Disana ia bisa melihat keindahan kota Jakarta. Gemerlap lampu kendaraan ataupun gedung tampak indah dari atas. Disinilah tempat Melly melakukan pelarian.

Sejenak ia hanyut dalam pikirannya. Membuatnya berhenti bergerak. Namun terbesit sebuah wajah Shifa hingga membuat lamunannya membuyar.

"O iya mandi. Ntar dimarahin sama Shifa lagi."

Melly segera berlari turun ke bawah dan mengambil handuk untuk mandi.

"Non mandi malem malem ga baik non."

"Gapapa bi daripada dimarahin Shifa."

●●●

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.45 dimana Melly sudah harus kembali ke kamarnya untuk tidur.

Melly pun kembali ke kamarnya. Ia tidak lupa untuk mengemaskan buku bukunya untuk besok agar tidak jadi terburu buru besok ketika akan berangkat sekolah. Entah kenapa malam ini Melly tampak kelelahan dan ia lupa belajar.

Melly sudah mengenakan baju piyama dan sudah menaiki ranjang.

"Mell, gue dapet kabar dari Feli. Katanya sekolah kita bakal kedatangan murid baru. "

"Waah, yang bener lo. Laki laki atau perempuan?? "tanya Melly.

"Katanya sih laki laki. Tapi kayaknya dia bakal masuk di kelas X4 Mell. "

"Ohh... bodoamat si. "

"Oh ya?? Gue ga yakin Mell."

Shifa menekan kata katanya sehingga membuat Melly terkekeh pelan.

"Kita lihat aja nanti, apa ucapan lo itu bener kalo lo bodoamat apa enggak."

"Hmm.. gatau ya hahahahha, kalo ganteng sih.... gajaadi bodoamat."

"Dasar lu penggila visual."

"Engga juga ya... hati hati lo."

Melly mulai dibuat naik darah.

"Hahahahahh... sans kaliii gausah dibawa hati."

"Hmmm iya. Yaudah ayo tidur biar besok ga ketiduran dikelas."

Melly menutup pembicaraan dan mereka berdua tidur.


○Continue.......

Stalker Jadi PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang