#27 Barang sitaan

187 15 4
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ya teman teman:)
.
.
.
.
.

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ya teman teman:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

"Anjir bisa bisanya kabur."

 celetuk beberapa anggota membuat Gavin yang tengah memainkan Handphonenya menoleh. ia mengernyitkan dahinya sambil mendengarkan apa yang sedang dibicarakan juniornya. Seketika ia sadar. Ia mencari objek yang sedang dibicarakan beberapa orang di depannya ini. 

'Bener juga. Kok tu anak ga ada.'

Gavin melangkahkan kakinya mengitari gerombolan anggota di depannya. Ia menyipitkan matanya mencari seseorang itu. Ya, dia benar benar kabur. Gavin menggertakkan giginya kesal.

....

"ANJIR DEMI APA LO?!" 

Lala terbelalak, terkejut bukan main. Bisa bisanya temannya itu benar benar melarikan diri. Ia pikir tadi Melly tidak serius dengan ucapannya, tapi ternyata akhirnya malah seperti ini. Lala cemas bukan main. Bagaimana jika hari Senin nanti Melly bertemu dengan Gavin? bisa habis dia.

"Dasar lu Mell, emang ga ada akhlak."

Sekarang sudah saatnya latihan selesai. seluruh anggota baru menghambur pergi untuk pulang kerumahnya masing masing.Lala beranjak untuk mengambil tasnya, dan juga tas Melly yang ditinggalkannya karena ia kabur. 

Lala memasang muka khawatir, secara para senior sedang duduk duduk di koridor sambil membincangkan kemajuan dari latihan hari ini. Lala takut jika Gavin melaporkan hal tadi kepada pelatih dan senior tentang apa yang sudah Melly lakukan tadi.

Dengan sopan Lala berjalan melewati para senior kemudian mengambil tasnya dan tas Melly secara pelan pelan karena ia takut jika ada yang curiga jika Melly mennggalkan tasnya disana. Namun semua itu tak luput dari pandangan mata tajam Gavin. Sedari tadi ia memperhatikan apa yang sedang Lala lakukan. 

Setelah selesai mengemasi barang barangnya, ia pun segera beranjak pergi dan menuju ke parkiran sekolah. Ia bernapas lega ketika sampai di parkiran, menaiki motor dan berniat untuk mengembalkan tas kepada teman laknatnya itu. Ia pikir akan semudah itu sebelum tiba tiba sesosok laki laki menghadang laju motornya di depan gerbang. Lala meneguk ludahnya kelu. raut ketakutan sudah terpampang jelas di wajahnya. 

"Lo temennya Lysha?" tanyanya ketus.

"S-saya, ga kenal Lysha kak." Jawab Lala

"Maksud gue Melly." timpalnya.

"I-iya kak." Lala menjawab terbata saking takutnya.

"Sini tasnya." ujarnya dengan nada yang sangat dingin.

"T-ta-tapi kak-"

"Gue nggak ambil tasnya, cuma mau gue cek." potongnya.

Lala dengan berat hati memberikan tas itu kepada Gavin. Niatnya mau nolongin eh, malah kena apesnya. Tapi yaudahlah, nanti bakal Melly yang ngadepin dia secara langsung. Lala mah mau kabur aja.

Gavin merogoh tas Melly dihadapan Lala dan ia mengeluarkan kamera polaroid Melly, membuat Lala panik seketika.

"Kak, jangan kak itu kamera kesayangan Melly kak." Ujarnya sedikit memohon.

Atensi Gavin sepenuhnya ia arahkan pada kamera berwarna baby blue itu. Ia tak menghiraukan perkataan Lala.
Namun sesaat ia berkata kepada Lala.

"Kalo dia mau kamera ini balik, suruh dia nemuin gue hari senin, istirahat pertama." Ujar Gavin dengan nada dinginnya dan berlalu dari hadapan Lala sambil meletakkan tas Melly di atas jok motor belakang Lala.

'Mampus lu Mell, emang udah takdir lo berurusan sama senior rese ini. Engga sih itu lo yang rese.'

...

Sabtu, 17.45

"APAAAAAA KOK BISAAA??!!"

Melly panik mendengar pernyataan Lala. Ya, Lala benar benar mendatangi rumah Melly untuk mengembalikan tasnya. Tidak termasuk kamera polaroid.

"Aduuuuh La gimana ini." Tanya Melly dengan nada frustasinya. Ia memegangi kepalanya. Tak habis pikir kenapa rencananya jadi kacau begini.

"Ada apaan nih? Gue ketinggalan apa?" Shifa yang sedang berkunjung ke rumah Melly pun lantas berlari keluar melihat apa yang sedang terjadi.

Lala menceritakan semua, apa saja yang mereka alami hari ini. Mulai dari perkara air dingin sampai tragedi junior laknat yang kabut dari hukuman seniornya.

Shifa ngakak mendengar cerita yang disampaikan Lala. Semuanya tanpa di kurangi atau ditambah tambahkan. Lala jiga sangat enjoy menceritakan kebobrokan Melly hari ini. Membuat Melly menjadi dongkol sendiri.

"Ck, udah ah.. gue mau ke kamar aja."
Melly beranjak dari duduknya meninggalkan dua orang tamu yang lagi dalam fase kurang ajarnya itu.

Kamar...

Melly melempar tubuhnya di ranjang. Kemudian bergerak memeluk gulingnya. Matanya menyipit, otaknya sedang bekerja memikirkan sesuatu.

'Itu dia ngambilnya ngga sama pouch kan?'

'Kayanya engga deh..'

'Kalo iya gimana?'

'Anjir, mana di pouch banyak fotonya dia lagi.'

'Mampus lo Mell.'

'Astaga bisa bisanyaaa!!'

"Aaaarghhh!!"

Melly memukul bantalnya dan menenggelamkan dirinya dalam selimut. Ia kesal sekali. Bisa bisanya ia ceroboh menitipkan kameranya dengan Lala, alhasil kan Lala meletakkan kameranya di dalam tas. Harusnya tadi dia meletakkannya terlebih dahulu di jok motornya seperti semula.

'Abis gue hari Senin.'

•●☆●•

Bersambung...

.
.
.

●●●●●●●
Gimana guys, boring kah?
Maaf ya kalo masih banyak typo. Aku usahain biar typonya sedikit berkurang, hehe...

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ya😄✌

Stalker Jadi PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang