"Lo tu jutek banget sih kak"
Melly tak habis pikir dengan cowok yang saat ini berada di hadapannya.
Gavin, cowok yang mencuri perhatian Melly sejak pertama bertemu itu sanggatlah cuek. Lebih tepatnya cuek dengan wanita, tak terkecuali dengan ketua g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun ditengah jalan, mereka dihadang oleh keramaian. Tepat di koridor lantai dua ini, terdengar sebuah makian dari mulut seorang laki laki. Mereka sedang berkelahi. Melly berusaha melihat siapa yang membuat kegaduhan ini. Betapa terkejutnya ia melihat seorang cowok ditinju benar benar didepan wajahnya.
□□□□□
"GAVIIIIN!"
Cowok itu tersungkur jatuh ke tanah. Membuat beberapa pasang mata terbelalak memandanginya. Cowok itu tidak melawan.
Melly yang terlalu panik berlari menghampiri Gavin yang masih telungkup dilantai. Emosi telah menyeruak di dalam diri Melly. Ia berjalan menghampiri pelaku dengan tatapan dingin.
'Plak!'
Beberapa cewek tampak terkejut dengan menutup mulut mereka. Melly benar benar tidak peduli dengan sekitarnya. Bahkan Shifa yang sedari tadi menarik lengannya ditepis begitu saja dengan kasar.
"MAU LO TUH APA?! KENAPA LO NINJU GAVIN?!"
Fero hanya diam.
'BUKKK'
Satu tinjuan berhasil mengenai wajah Fero sampai terjatuh. Melly tidak segan segan menghajar siapa saja yang berani menyakiti orang yang ia suka.
Teman teman Gavin dengan cekatannya membawa cowok itu menuju UKS. Melly mengikuti dari belakang. Sedangkan Fero sudah berurusan dengan bu Ratna.
•••
"Woi jalan pelan dikit kek. Kaya dikejar setan ae lo!" Pekik Shifa dari ujung koridor.
Melly tidak menjawab. Ia terus berlari. Pikirannya saat ini hanya dipenuhi satu nama. Gavin, Gavin, Gavin, dan Gavin.
Sampai ia tiba di UKS, tempat itu terlihat ramai. Melly memandangnya heran dengan mata menyipit. Ia melangkah memasuki ruanan tersebut sampai tiba ia menghentikan langkahnya tepat di depan tempat tidur Gavin. Ia tidak menyangka, cewek cewek alay nan genit itu mengerumuni tempat tidurnya.
Pandangan mata Melly tiba tiba beradu dengan sorot tajam mata gavin yang terlihat lebih teduh. Tapi kali ini tidak membuat Melly senang. Ia tiba tiba saja menjatuhkan sebuah botol air mineral dan sepotong kue yang ia pegang. Hatinya seperti teriris setiap ia melihat pemandangan ini. Ia berlari keluar. Ia tak sama sekali berharap Gavin akan mengejarnya karena ia tahu, Gavin mungkin tak menyukainya.
Ia berlari keluar dari ruang UKS. Shifa yang baru sampai di depan UKS dengan nafas yang memburu ia senggol begitu saja hingga membuat Shifa oleng.
"Woi, ngapain lo. Pergi gitu aja, capek tau gue ngejar lo."
Shifa tanpak penasaran sehingga ia sedikit mengintip kedalam dan menemukan penyebab kaburnya Melly. Shifa yang sedikit terkejut kemudian berlari untuk menyusul Melly kembali.
•••
'Hiks... hiks...'
Sesekali gadis itu menyeka air matanya. Bagaimana bisa ia sesedih itu melihat seorang laki laki yang ia sukai dikerumuni para fans nya.