07.02
Hari ini hari Selasa. Hari dimana semua siswa yang semangatnya untuk sekolah tiba tiba hilang karena pagi pagi sudah dihadapkan dengan pelajaran matematika yang super duper membosankan dan gurunya yang super killer.
••••
Melly kepikiran dengan parkataan Shifa tadi malam. Shifa bilang bakal ada murid baru di kelas X4.
'Dia orangnya gimana ya?'
Tiba tiba suara bel yang keras memecahkan lamunan Melly yang dari tadi ternyata nggak nyatet materi Bu Ratna.
Bell pertanda pergantian pelajaran sudah berbunyi. Waktunya Bu Ratna untuk mengakhiri pelajarannya.
"Baiklah anak anak. Pelajaran ibu untuk kali ini sampai disini dulu. Kalau waktu kita panjang untuk minggu depan, saya akan tes kalian satu per satu didepan."
Semua siswa terkejut termasuk Melly. Bu Ratna dengan santainya keluar kelas dengan senyum senyum jahilnya. Semua siswa langsung riuh karena pengumuman mengejutkan dari bu Ratna barusan.
Setelah berjam jam dikelas akhirnya kelar dan semua murid murid yang ada dikelas segera menyerbu kantin yang tadinya sepi, yang tadinya teteh cuma melayani beberapa ekor jangkrik dan kucing tiba tiba jalanan kantin jadi macet-cet.
Melly bersama Shifa. Berdesakan mengambil tempat duduk di tengah kantin. Jangan salah,kantin di sekolah ini super duper berrrsiiiih banget. Karena petugas kantin sangat rajin, disiplin dan bertanggung jawab atas lapak mereka yang telah disewakan dari sekolah ini.
"Kemaren gue udah pesenin. Sekarang gantian lo yang pesen."
Ujar Shifa dengan ekspresi tengilnya.
Melly yang mendengarnya hanya bisa memutar bolamatanya pasrah. Lalu ia segera menuju gerobak Siomay milik Kang Asep.Saat Melly selesai memesan makanannya, tiba tiba Melly melihat seorang laki laki yang wajahnya sangat asing dan belum pernah dilihatnya.
Tiba tiba cowok itu melirik Melly. Melly terkejut dan langsung memalingkan wajahnya ke lain arah. Ia mengerutkan dahinya.
'Gimana bisa dia tau kalo gue lagi ngelirik dia?'
Melly melihat pesanannya telah siap di pick up. Ia segera mengambil pesanannya dengan tergesa gesa. Kemudian menghampiri Shifa.
"Lama banget Ya Allah..."
"Maklum kali, rame Fa."
"Iya sih hehehe."
Mereka menyantap makanannya dengan lahap. Melly terlihat sedikit rakus dengan gaya makannya yang terlihat brutal.
"Bagi sambel dong Vira."
"Nih.."
Saat selesai makan Melly segera mengajak teman temannya untuk segera berbalik kekelas walaupun waktu istirahat masih lumayan lama.
Jarak kantin ke kelas juga lumayan jauh karena kelas X1 berada di lantai 3. Sedangkan kantin berada di lantai dasar dan harus berjalan ke arah samping lagi.
Melly dan teman temannya sudah berada di lorong sekolah, tiba tiba Melly melihat ke arah belakang dan ternyata ada segerombolan cowok yang sedang berlari lari dan
'bruk'
"Aww."
Melly tertabrak salah satu dari mereka. Ya, dia adalah orang yang dilihatnya tadi dikantin.
"Ups, maaf ga sengaja."
Cowok itu segera membantu Melly yang tarjatuh karena ditabraknya.
Melly yang sedang meringis kesakitan tiba tiba terkejut melihat cowok itu. Dilihatnya lelaki itu dengan wajah tampan dan tubuh yang tinggi.
"Kamu nggak apa apa? " tanyanya.
"i-iya ngga papa gue. " jawab Melly yang dari tadi masih meringis.
Kedua teman Melly hanya bisa membeku melihat siapa yang menabrak melly. Akhirnya cowok itu membantu Melly untuk berdiri.
"Sorry banget tadi ngga sengaja aku tabrak. Sekali kali sorry ya. "ucapnya.
"iya ngga pa-pa kok."
"Oh iya, kalau ada apa apa sama kaki kamu yang sakit ini cari aja aku di kelas X4. Namaku Fero."
Melly terkejut karena ternyata dia adalah anak baru yang semalam diceritakan Shifa.
"i-iya, makasih ya. "
.
.
.
.
.
.
.
○Continue.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Jadi Pacar
Teen Fiction"Lo tu jutek banget sih kak" Melly tak habis pikir dengan cowok yang saat ini berada di hadapannya. Gavin, cowok yang mencuri perhatian Melly sejak pertama bertemu itu sanggatlah cuek. Lebih tepatnya cuek dengan wanita, tak terkecuali dengan ketua g...