Haiii aku balik lagee:v
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar
Terimakasih.....
.
.
.
Malam ini Gavin dengan Rubicon hitamnya ditemani sang ibu telah terparkir rapi di halaman rumah Melly. Ia segera keluar di barengi oleh sang ibu dan berjalan ke arah teras rumah tersebut.
Melly beserta bundanya sudah berdiri menyambut mereka. Niatnya malam ini mereka berempat akan pergi bersama. Mengingat bahwa Bunda Mellylah yang mengajak Gavin dan Anindita menghadiri undangan tersebut.
"Assalamualaikum tante, selamat malam." Sapa Gavin.
"Waalaikum salam Gavin. Bu, ibunya Gavin ya?" Tanya Risa sumringah.
"Iya bu, nama saya Anindita. Panggil saya Anin." balas ibu Gavin tak kalah antusiasnya.
Keduanya berbincang cukup lama hingga akhirnya mereka memutuskan untuk segera berangkat ke acara tersebut.
Dari tadi tak terdengar sekalipun percakapan antara Melly dan Gavin. Gadis itu merasa canggung dan menjadi salah tingkah dua kali lipat parahnya. Apalagi ketika ia melihat penampilan Gavin malam ini.
Gavin mengenakan setelan jas tuxedo hitam full set dengan rambutnya yang tertata rapi dan mengkilap. Membuat Melly lumer seketika.
...
"Wuaaah..."
Itulah satu kata yang keluar dari bibirku ketika melihat gedung pernikahan saat ini. Pernikahan yang diadakan oleh teman bundaku.
Aku melangkah mendekati gedung tersebut. Dari luar saja sudah terlihat sangat mewah dan meriah. Anak anak berlarian di depan gedung, menambah mood bagusku hari ini. Bunda dan ibu Gavin berjalan beriringan di depan, sementara aku bersandingan dengan Gavin.
Entahlah aku juga nggak tau kenapa Seniorku mau aja diajak ke acara yang nggak berhubungan sama dia.
Aku memasuki aula. Aula ini terlihat sangat luas dengan nuansa putih dan kehijauan yang mendominasi. Bunga bunga mekar di letakkan di tiap sudut.
Terlihat foto foto prewedding romantis dengan bertuliskan nama sang kedua mempelai, Yudha & Nisrina .Pita pita menjuntai menambah kesan anggun dari aula ini. Ditengah aula ini terdapat karpet yang menggelar panjang ke arah panggung tempat dimana pengantin berdiri.
Au'ah mau makan dulu, laper.
Aku memisahkan diri dan memutuskan untuk berjalan menuju stand makanan. Aku tak melihat bagaimana reaksi kak Gavin tapi aku tak peduli karena aku lapar. Gavin pun akan kalah menggodanya kalau diadu sama makanan. xixi
Selama perjalanan ke sana, mataku tak henti hentinya memandang kumpulan pria pria di sekitar panggung. Terlihat pria pria muda berseragam berdiri gagah memegang pedang yang aku yakini mereka pasti adalah perwira muda yang mungkin belum memiliki pasangan. hehe
Aku mengambil mangkuk yang telah diberikan oleh seorang pagar ayu. Kemudian tanganku mulai rakus mengambil mie dan sayuran yang kemudian aku seduh dengan kuah. Tak lupa mengambil bulatan baksonya lima butir. Kebanyakan nggak sih? aku takut dibilang rakus soalnya. :v
Tepat setelah aku mengambil makanan tiba tiba bahu belakangku ditepuk. Aku sedikit kaget, untung baksoku nggak tupah. Saat aku melihat ke belakang, aku terbelalak melihat siapa pelakunya.
"KAK NIS!!!"
"Pakabar woi?"
"Baik kak baiiik... kakak dah nikah aja. sama polisi lagi. Kok mau ya bang Yudha sama kakak?" Ujarku sambil terkikik jahil.
Pletak..
"Aduuuuuhhhh sakeeet kak!"
Aduh, bisa bisanya lagi acara resepsi ngejitak pala orang woi. Cuma mantan kakak kelas aku ini. Kak Nisrina juga pernah sekolah di SMA yang sama denganku. Tapi aku baru mengenalnya setelah ia lulus. Tapi namanya tak pernah hilang dari daftar murid legend SMA. Kak Nisrina dijuluki most feared woman karena emang orangnya nakutin tapi sebenernya dia baik kok.
"Kurang ajar lo. Akhlak lo kemana?"
"Ketinggalan dirumah. Kakak mainnya fisik ih mentang mentang anak tekondo!"
"Taekwondo pe'ak."
"iyee iyee sans laaah ngegas ae kak."
Aku berjalan beriringa dengan Kak Nisrina menuju area tempat duduk dan melanjutkan kegiatan makanku ditemani Kak Nisrina tapi tak lama kemudian ia izin untuk kembali ke atas panggung untuk menyalami para tamu ditemani suaminya.
..
Melly masih fokus dengan baksonya ketika seorang laki laki duduk disebelahnya dengan tangan kirinya yang memegang piring berisi sate dan tangan kanannya yang berisi dua gelas air mineral.
Laki laki itu hanya menggelang heran melihat bagaiman cara Melly menyantap makanannya. Namun seketika Melly tersedak karena terlalu bersemangat menyeruput kuah bakso tersebut.
Laki laki itu meletakkan bawaannya dan segera merebut mangkok Melly, menyisakan ekspresi muka cengo dari gadis itu dengan tangannya yang masih berada di tempat semula seolah olah masih memegang mangkok.
"Nih minum dulu. Lagian lu rakus amat jadi orang."
Melly ragu ragu sampai akhirnya ia menerima uluran air mineral itu dengan wajah tertunduk yang merah padam. Tentu saja ia malu karena dikatai rakus.
"Abisnya laper kak."
..
Anin berjalan beriringan bersama Risa dengan tangannya yang membawa piring berisi makanan. ia menghampiri Gavin dan Melly yang sedang asyik makan. Tanpa mereka sadari Anin terus memperhatikannya.
Seketika Anin teringat dengan seseorang. Tapi kali ini ia tidak ingin menangis, melainkan tersenyum. Melly benar-benar terlihat mirip dengan anak perempuannya.
•●☆●•
.
.
.
.Bersambung.....
Vote dan tinggalkan komentar yaaaaa 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker Jadi Pacar
Fiksi Remaja"Lo tu jutek banget sih kak" Melly tak habis pikir dengan cowok yang saat ini berada di hadapannya. Gavin, cowok yang mencuri perhatian Melly sejak pertama bertemu itu sanggatlah cuek. Lebih tepatnya cuek dengan wanita, tak terkecuali dengan ketua g...