#18 Percaya atau Tidak?

1K 44 9
                                    

Tapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi... rasanya ada yang mengganjal. Tapi apa ya? Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Mencoba mengingat ingat sesuatu.

Aku membelalakkan mata seketika. Aku menepuk jidatku reflek.

'Perlengkapan latihan gueeeeee.....'

■■■■■

14.00

"Ayo buruan Fa!!!"

Melly menarik tangan Shifa dengan paksa menuju gerbang sekolah. Ia benar benar tidak sabar menunggu Shifa mengobrol dengan temannya secara perlengkapan Latihan Drumband Melly lupa dibawa.

"Ish bentar kali... sabarr."

"Fa, gue hari ini ada latihan.. gue lupa bawa perlengkapannya."

"Yaudah yaudah, ayo pulang."

Shifa akhirnya menuruti Melly. Ia berpamitan dengan temannya dan menjelaskan ia harus pulang duluan karena Melly meninggalkan perlengkapan latihannya.

"Nah, untung aja pak Jery langsung datang."

Ujar Melly lega.

Merekapun segera masuk ke dalam mobil dan pak Jery segera melajukan mobilnya menuju rumah Melly.

Perjalanan menuju rumah Melly terasa singkat. Selang beberapa menit kemudian Melly bergegas turun dari mobil. Tetapi belum sampai depan pintu, Melly berbalik lagi berlari menuju pak Jery.

"Pak.. nanti anterin Melly ke sekolah lagi ya pak. Soalnya Melly mau latihan Drumband." Pinta Melly dengan sopan.

"Oh, iya Mell siap."

Setelah mendengar jawaban dari pak Jery, Melly kembali berlari masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya.

"Pelan pelan no-."

"Buru buru bi."

Belum selesai bibi berbicara, ucapannya langsung dipotong oleh Melly.

Melly akhirnya sampai di kamar. Ia menuju lemari pakaiannya lalu menyiapkan pakaiannya terlebih dahulu. Ia memutuskan untuk memakai sebuah setelan training berwarna biru hitam serta memakai topi berwarna hitam namun bukan topi milik Gavin.

Setelah berganti baju, ia segera meraih sarung tangan berwarna hiam diatas lemarinya, mengambil tas mini bag berwarna baby bluenya lalu turun kebawah untuk kembali lagi ke sekolah.
••

14.57

"Maksih pak Jeryyy."

"Sama sama Melly."

Pak Jery melesat pergi setelah Melly turun dari mobilnya. Kini Melly sedang melirik ke arah jam tangan berwarna biru yang terletak pada tangan kanannya.

"Fiuh.. tiga menit lagi. Untung ga telat."

Melly berlari kecil menuju lapangan lalu meletakkan tasnya dipinggir lapangan.

Stalker Jadi PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang