❄ : 18

315 61 12
                                    

"Maaf aku tak mendukungmu kemarin" ucap Winter to the point menatap somi yang kini tengah memandangnya terkejut.

"..."

"Bukan aku tak ingin, namun hanya saja perasaanku takut kalau Rena akan melukaimu...maaf" lirih Winter menatap manik mata Somi sendu.

"W-winter..."

"Maaf telah mengecewakanmu...teman macam apa aku tak mendukung mimpimu? Aku...benar-benar menyesal" lirih Winter langsung membuat hati gadis didepannya mencelos.

"Mungkin kau benci padaku tapi...terima hadiah dariku ya? Hadiah ulang tahunmu dariku" ucap Winter menyodorkan kotak yang tak terlalu besar dari dalam tasnya ke hadapan Somi.

Somi memandang kotak tersebut satu menit setelahnya air mata gadis itu pun turun.

"Hiks..."

"K-kenapa?" Tanya Winter panik.

"A...hiks...hikss...a-aku...W-winter maafkan aku hiks..." isak Somi kemudian langsung berdiri dan menyambar Winter kedalam pelukannya.

"K-kenapa kau menangis? J-jangan menangis Somi!" Ucap Winter, dirinya tak tahu harus berbuat apa.

Bahkan ini ketiga kalinya ia melihat Somi menangis, yang pertama sih karna saat dulu Somi dicampakan oleh kekasihnya, yang kedua sudah jelas saat mereka berpisah dan yang ketiga...karna sebuah kesalah pahaman atau bertengkar? Opsi pertama lebih cocok.

"Hiks hiks hiks...W-winterrr" rengek Somi.

"Hentikan dulu tangisanmu, agar omonganmu jelas!" Ketus Winter melepaskan pelukannya dan membuat Somi menambah tangisannya.

"Huaaa bahkan disaat aku menangis kau masih berkata seperti itu? Hikss hikss...Winter!! Hueeee" Winter memejamkan matanya sejenak.

"Somi..." peringat Winter.

"S-sebentar..hiks" isak Somi sambil menarik dan membuang nafasnya lalu tersenyum-senyum yang merupakan salah satu caranya agar berhenti menangis.

Dan yah satu menit, sudah ritual Jeon Somi agar suaranya kembali yang tidak ada isakan atau suara khas orang habis menangis, berikan tepuk tangan kepada Jeon Somi yang hebat!

"Winter aku juga minta maaf, kemarin aku kalut dengan pikiranku...aku terkejut kau mengatakan seperti itu" lirih Somi.

"Iya maaf, seharusnya aku tak memikirkan seperti itu"

"Tidak...ah...sudah ya? Kita baikkan dan berteman lagi?" Winter pun tersenyum dan mengangguk menyetujui perkataan Somi.

"Rena membantuku Winter...hanya sedikit lagi aku akan menjadi bintang, tinggal menanda tangani kontrak saja" ucap Somi.

Winter mengangguk "Iya, kau harus menjadi seorang bintang populer! Aku menantikannya, entah diagensi mana yang akan menjadi naunganmu"

"Winteerrr" rengek Somi kemudian memeluk gadis itu kembali, ah tentu saja Winter langsung melepaskan pelukan dari gadis tersebut

"Kamu nih berdosa banget! Baru baikkan terus peluk-pelukan doang langsung dilepasin" cibir Somi memajukan bibirnya dan memandang sebal kearah Winter.

✔White Winter | ssungwintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang