Sudah waktunya untuk pulang dan kini Winter tengah terduduk dibangku sambil meminum air mineral menunggu sahabatnya yang katanya sedang menuju ruang pengurus bem? Entahlah gadis itu ada urusan apa disana.
"Winter!" Sahut seseorang ia pun menoleh.
Jung Sungchan?.batin Winter namun ia tak menjawab sahutan darinya melainkan ia meletakkan botol minumnya kedalam tas lalu ia menatap lurus kedepan menghadap jalan raya kembali.
"Belum pulang ya?" Tanyanya dan Winter hanya berdehem kecil nyaris tak terdengar.
"Pasti nunggu ennik ya? pulang duluan aja gadis itu memang sangat lambat" ucapnya sembari terkekeh yang lagi-lagi tak dibalas apapun oleh Winter. Ennik Douma, tentu saja itu Somi! Itukan nama lainnya.
"Ah mengapa kamu selalu diam terus? Apa kau tak bisa bicara? Haha bercanda" goda Sungchan namun malah membuat Winter risih.
"Terserah diriku" ketusnya dan sedikit duduk bergeser kesamping.
"Yak? Kau ini kenapa sih? jangan terlalu kaku gitu dong kita kan teman sekarang" sahutnya membuat Winter mendecih, teman katanya? Bahkan sepertinya Winter enggan menambah teman yang sangat hyperactive seperti Jeon Somi. Gak Winter tak mau, cukup Somi aja teman yang selalu heboh dan mengganggunya.
"Apakah kamu tidak punya kerjaan lain untuk terus tetap disini?" Ketusnya menatap tajam kepada Sungchan.
"Tadinya ada tapi lihat kamu seorang diri ya jadi aku samperin deh" jawabnya kemudian Winter pun langsung membuang wajahnya.
"Ah ya kamu berasal dari mana? Seoul,busan, gangnam atau apa?" Tanyanya lagi.
"Tak perlu tahu" jawab Winter, sungguh Jung Sungchan sangat mengganggunya persis seperti kak Jungwoo dan Jeon Somi.
Menyebalkan!.batin Winter dengan raut wajah kesal namun malah terlihat sangat dingin memilih mengeluarkan dan menyalakan ponselnya.
"Kim Winter ya? Apakah semua gadis korea bermarga Kim memang menyebalkan? Ah tidak, hanya satu orang sepertinya yang tidak" ledeknya saat membaca bar ponsel yang bertuliskan nama koreanya membuat Winter berdecak.
"Tak sopan, mengintip ponsel orang lain!" Ketusnya.
"Ya kita kan teman jadi tak masalah lah lagian aku bukan mengintip hanya saja melirik sedikit untuk melihat jam berapa sekarang" alibinya lagi-lagi membuat Winter jengah dan memutar bola matanya namun ia hanya bungkam, bagaimana bisa seorang Kim Winter dibohongi? Bahkan ia tahu kalau pria disampingnya hanya beralibi karena ia mengenakan jam tangan digital yang terlihat....uh mahal? ah masa bodo.
"Winterrr!!" Sahut Somi gadis itu berteriak dan berlari menghampirinya membuat beberapa pasang mata melirik kearahnya, sungguh Winter merasa sangat malu ditatap seperti itu!
"Yak! Jangan teriak-teriak! Kau fikir ini hutanmu?" Ejek Sungchan kepada Jeon Somi yang baru saja menghampirinya.
"eyyy, kamu ngapain? Gak ada kerjaan banget! Ayo Winter pulang aja bisa gila deket Sungchan" ucap Somi meledek menjulurkan lidah kepada Sungchan.
"Kamu yang gila Ennik!" Ucap Sungchan kembali membuat Winter merasa pusing, mereka berdua sangat berisik.
"Kalian berisik, aku duluan" ucap Winter ia beranjak pergi meninggalkan mereka namun ditahan oleh Somi.
"Hehe maaf dehh Sungchan kan emang mulutnya kayak petasan! Ayo pulang, eyy tunggu...kamu daripada gak ada kerjaan mending anterin kita" ucap Somi menyuruh kepada Sungchan yang kini menatapnya remeh dengan alis mengangkat.
Pulang bersama? Ah seperti bukan hal bagus.
"Kalian duluan saja" ucap Winter, tentu saja ia tak mau jika harus bersama dengan dua mulut petasan. Somi saja udah cukup membuat kepalanya pening.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔White Winter | ssungwint
Fanfiction[BAHASA ─ AU] Semi baku, Tolong perhatikan angka daftar takutnya ngacak "In winter we met for the first time and you steal my heart even it's a brief meet"-JSC Minjeong atau Winter dan Sungchan berteman saat kecil namun terdapat insiden yang tak men...