Happy reading♡
___________________Setelah semalam diperjalanan ada percakapan berlanjut antara Sungchan dan Winter? Jawabannya tidak, Sungchan fokus mengebut dan Winter fokus menatap jalanan yang dibasahi air hujan.
Hari ini Winter tak masuk kuliah karena demam, lantaran kemarin saat turun dari mobil Sungchan ia menerobos hujan sampai masuk kedalam apartemennya tanpa memperdulikan teriakan tunggu dari Sungchan.
Yang dia lakukan sedaritadi berdiam diri diatas ranjangnya dengan kening tertempel bye bye fever, di usia yang seperti ini Winter lebih cepat sembuh menggunakan benda tersebut meski untuk seorang bayi.
Ponselnya berdering, ia segera meraba dan mengecek siapa yang menelfonnya ternyata panggilan dari Sungchan, ia pun lebih memilih tak menjawab langsung mematikan panggilan.
Selang beberapa detik Sungchan mengiriminya pesan.
Sungchan
hey kamu sakit?
Read.Winter hanya membaca pesan dari Sungchan ia langsung mematikan daya ponselnya sama sekali tak berniat untuk membalasnya, ia kembali teringat saat semalam ucapan Sungchan.
"I have crush on Ennik,"
"Ughh?" Gumam Winter.
"Kamu itu udah kayak adik aku sendiri,"
Sontak Winter tertawa garing mengingat ucapan Sungchan mengenai dirinya dianggap seorang adik olehnya, ia pun mendecih kesamping.
"Sialan!" Umpatnya, kemudian ia beranjak keluar ranjang menuju toilet.
"I have crush on Ennik, Wint."
"Brengsek! Berhentilah mengganggu-ku Sungchan sialan!!" Umpatnya dan mencoba untuk menukar fikirannya menuju hal lain, bukannya teralih fikirannya dengan sangat dipaksa untuk memutar kejadian saat mereka bermain di pekan raya, dari awal masuk bermain lempar bola, menuju rumah hantu, menaiki kora-kora, memainkan lempar tembak lagi, naik komidi putar, ia dipaksa photobox kemudian ia bisa tertawa agar terlihat bagus difoto sampai saat dimana Sungchan berkata demikian.
"Menyedihkan sekali," sindir Winter menatap wajahnya dicermin kamar mandinya kemudian langsung membasuh wajahnya.
Hey mau tahu rahasia Winter?
Rahasia Winter adalah, ia memiliki perasaan pada lelaki bernama Jung Sungchan yang jelas-jelas mengatakan semalam kalau lelaki tersebut memiliki perasaan pada Somi, sahabatnya.
Iya betulan, kalau Winter menyukai Sungchan sebagaimana ia melihat Sungchan sebagai lelaki, bukan teman.
Winter tidak menyangkal kalau ia menyukai Sungchan, entah kapan ia mulai menyadari yang pasti rasanya itu sungguh betulan. Ia mulai menyukai segala perlakuan Sungchan, segala canda tawa yang diberikannya dan sentuhan darinya yang ia balas dengan menyingkirkan lengan Sungchan darinya karna ia berpura-pura tak menyukai Skinship. Nyatanya ia hanya tersipu malu dan tak baik bagi kecepatan jantungnya.
Ia merasa nyaman dan aman didekat Sungchan, sampai tak sadar ia menaruh perasaan pada lelaki tersebut. Menyedihkan.
Sungchan mana tahu kalau semalam saat ia mengatakn tersebut, Winter menatapnya dengan penuh kekecewaan. apa yang dapat ia rasakan? Tentu hatinya mendadak sesak mendengar penuturan kalimat Jung Sungchan.
Seketika ucapan Rena dua bulan lalu jadi teringat, soal 'triangle love' antara dirinya, Sungchan dan Somi, yang Rena mangatakan agar Somi menang, menyebalkan.
Winter pun langsung keluar dari kamar mandi kembali menuju kamarnya, namun matanya melihat kertas terjatuh yang terpampang jelas wajah dirinya dan Sungchan akibat photobox semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔White Winter | ssungwint
Fanfikce[BAHASA ─ AU] Semi baku, Tolong perhatikan angka daftar takutnya ngacak "In winter we met for the first time and you steal my heart even it's a brief meet"-JSC Minjeong atau Winter dan Sungchan berteman saat kecil namun terdapat insiden yang tak men...