❄ : 36

332 70 14
                                    

"Kamu beneran gapapa?" Tanya Somi.

Winter mendengus mendengar pertanyaan Somi, "Kamu udah nanya itu dari kamu jemput aku di apart lho."

Kini kedua gadis itu tengah berada di mobil yang dikendarai Somi tentunya, dan akan menuju kearah kampus mereka yang tak lama lagi akan sampai.

"Ya aku masih gak yakin, emangnya kamu gak pusing? Gak mau izin absen kuliah lagi gitu?"

"Somi, aku gapapa. Lagian tugasku akan semakin banyak nanti."

"Iya juga sih..." Kata Somi menampilkan deretan giginya.

"Winter, kalo kamu diganggu panggil aku ya."

Winter terkekeh geli, "Diganggu apa sih? Aneh-aneh aja deh kamu, Somi."

Somi cemberut, "Sungchan. Kalau kamu ketemu dia, pukul dia ya." Ucap Somi, membuat Winter yang awalnya terkikik menjadi diam.

Somi mengerjap, "Err, udah, jangan terlalu dipikirkan." Somi menangkup kedua pipi Winter sehingga kini gadis itu menoleh kearahnya.

"Somii sakit." Kata Winter berusaha melepaskan tangan Somi dari pipinya.

Gadis blasteran itu malah terkikik dan semakin memainkan pipi Winter, lalu menarik kedua ujung bibir Winter menciptakan senyuman dari gadis berambut pendek tersebut.

"Smile Winter smile!" Kekeh Somi, Winter mendengus.

"Somi aku harus masuk, lagipula sudah sampai." Kata Winter, Somi langsung menurunkan kedua tangannya.

"Ayo aku antar."

"Tch kau ini." Cibir Winter.

Kemudian ia dan Somi pun keluar dari mobil, tak banyak yang menotice kehadiran mereka berdua hanya terkadang beberapa mahasiswa menyapanya, ugh, menyapa Somi lebih tepatnya.

❄❄❄

Jam kuliah Winter telah berakhir dan kini gadis itu tengah berjalan hendak pulang, namun sebelumnya ia pergi ke toilet untuk membuang air kecil. Setelah sudah ia pun keluar dan dengan tak sengajanya ia bertemu dengan Sungchan. Lelaki yang tak pernah menampakkan wajah setelah kejadian di rumah sakit.

Mereka saling menatap, Sungchan langsung berbalik badan hendak pergi meninggalkannya.

"Jung Sungchan!" Pekik Winter membuat langkah pria tersebut terhenti, tanpa membalikkan badan.

Gadis itu langsung berjalan menghampirinya dan berdiri tepat dihadapan pemuda tersebut.

Sungchan mengangkat sebelah tangannya dan tersenyum dengan canggung, "Hai?" Sapanya.

"Kau menghindariku?" Tanya Winter dengan to the point, membuat Sungchan mengusap tengkuknya canggung.

"Uhm, kamu mau pulang?" Tanya Sungchan mengalihkan pembicaraan.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, Sungchan." Ucap Winter, pemuda itu tertegun.

Winter menghela nafas, "Aku ingin meminta penjelasan darimu. Pesanku tak dibalas, kau ini kenapa Sungchan?" Tanya Winter menatap lelaki tersebut.

Sungchan menundukkan kepala, "Maaf." Katanya.

"Sungchan, kenapa kamu sangat marah kemarin?" Lelaki itu masih terus menunduk dan membisu.

"Apa-apaan ini Sungchan, setelah kau menciumku lalu kau menghilang? Ada apa denganmu?"

"Maaf Winter..."

"Sepertinya kita harus bicara, bisa?" Ucap Winter membuat Sungchan mengerjap hendak menolak namun hati kecilnya juga menyuruhnya untuk menjelaskan dan ingin menanyakan sesuatu pada gadis tersebut.

✔White Winter | ssungwintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang