❄ : 21

322 68 2
                                    

"HAH? ARTIKELNYA NGACO APA GIMANA SIH?!!" Teriak Sungchan setelah membaca laman website dari laptop nya.

Setelah ucapan Rena kemarin lusa, apa kau fikir Sungchan akan melupakannya? Ahh sudah jelas entah kenapa dia jadi memikirkannya, walau masih tak percaya.

Dan setelah membaca di internet memang benar ada seorang siswa berasal dari sekolah Winter dan Rena yang terbunuh akibat kasus pembullyan, tapi tak ada nama Winter. Disana tertulis salah satu pelakunya anak konglomerat.

Anak konglomerat?

Bukannya Hwang Rena sendiri?

Sungchan menyeringai "Kamu bocorin masa lalu kamu ya Rena?" Monolog Sungchan dengan wajah seperti seorang mafia.

Tch!

"Sungchan keluar! Ada temanmu!" Pekik Jeffrey menggedor pintu kamar Sungchan yang tertutup.

"Tch! Masuk aja sih! Mark Lee tumben banget pake izin!" Teriak Sungchan membalas Jeffrey.

"Buka kuncinya bodoh! Dan turun kebawah!" Pekik Jeffrey setelahnya suaranya menghilang.

Sungchan mendengus kemudian mengikuti ucapan sang kakak untuk segera keluar menemui teman yang dimaksud.

Kalau sampai Mark rasanya Sungchan mau menebas kepalanya sungguh.

Sebelum menuju ruang tamu Sungchan terlebih dahulu menuju dapur mengambil susu kotak rasa vanila kemudian menghampiri tamu tersebut.

"Nah itu Sungchan da--- Apa yang kau lakukan bodoh?!!" Pekik Jeffrey setelah melihat Sungchan yang berjalan santai kearah mereka hanya menggunakan celana boxer pendek selutut berwarna hijau dan singlet sangat tipis berwarna putih hingga menampilkan tubuhnya, tak lupa wajah malasnya.

Sungchan ver malas starterpack.

"Kenapa sih? Kayak abis liat hantu aj--- HOII!! WINTER NGAPAIN DISINI SIH?!" pekik Sungchan refleks berjongkok setelah melihat wajah Winter yang terlihat sedang terkejut.

"A-aku..." sial, lidah Winter tak bisa berucap dirinya sedang shock melihat penampilan Sungchan saat ini. Yang bisa ia lakukan hanya membuang wajah dan menutup matanya, malu.

"Kan udah dibilang! Kebiasaan banget bukan pakai baju yang benar dulu!" Ketus Jeffrey yang menertawakan kebodohan adiknya.

"YA AKU MANA TAU KALO YANG DATENG WINTER!! SIAPA SURUH GAK NGASIH TAU?!" teriak Sungchan sambil berlari menuju kamarnya kembali, ah sebelum benar-benar menuju kamarnya ia meletakkan susu kotak nya dimeja yang berarti dihadapan Winter bahkan memberikan cengirannya dulu ke Winter.

Benar-benar Jung Sungchan bodoh.

"Ah Winter diminum saja dulu" ucap Jeffrey dengan kikuk menggaruk tengkuk yang sama sekali tak gatal.

Tch! Jung Sungchan bikin malu saja.

"I-iya..terimakasih" jawab Winter tak kalah awkward.

"Eum...aku tinggal ke toilet dulu ya Winter" pamit Jeffrey yang diangguki canggung oleh Winter.

Kemudian Sungchan pun datang kembali yang sudah mengenakan pakaian yang layak, tak seperti tadi.

"Hehehe" Winter mendengus, bisa-bisanya Jung Sungchan hadir langsung memberikan kekehannya. Ada yang lucu?

"Kenapa Wint?" Tanya Sungchan yang sudah mengesampingkan rasa malunya.

"Tugasku, kau lama jadi aku ke rumahmu" jawab Winter.

"AH IYA! Ih lupaaa! Maaf maaf" pekik Sungchan sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal, pasalnya ia baru saja melupakan janjinya untuk membantu Winter mengerjakan tugas penting.

✔White Winter | ssungwintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang