Sudah memasuki liburan semester, tentu saja Winter akan berlibur pulang ke Korea besok. Lusa lalu ia sudah memberitahu pada orang rumah, tentu saja hal itu disambut antusias oleh mama yang tak sabar melihat putrinya.
Soal hubungan Sungchan dan Winter berjalan dengan baik-baik saja selayaknya sepasang kekasih lainnya. Selama ini pula baik mereka berdua saling mengetahui sifat dan sikap seperti apa keduanya.
Seperti Sungchan yang selama ini selalu bersikap clingy kepada Winter yang terkadang sampai membuat Winter kesal akibat ditempeli terus oleh dirinya layaknya perangko.
Dan bagi Sungchan yang baru tau kalau kekasihnya ternyata lebih mencintai ranjang dan guling empuknya ketimbang dirinya, awalnya Sungchan pikir gadisnya kelelahan namun bukan begitu.
Saat ini di apartment Winter, gadis itu baru saja selesai cuci piring sehabis ia dan Sungchan makan beberapa menit lalu, ia kembali berjalan menuju kamarnya terdapat Sungchan yang tengah memainkan game online di ponselnya, terduduk di lantai sembari menyender pada kaki ranjang.
Winter mendengus, padahal lelaki itu datang niat awalnya ingin membantu dirinya packing. Namun lihat, dirinya asik bermain game dengan mulut bersumpah serapah.
"Oh kamu udah selesai?" Tanya Sungchan sempat melirik padanya, Winter membalas dengan bergumam.
"Yak bodoh!" Pekik Sungchan secara tiba-tiba, membuat Winter terjengkit kaget.
"Sungchan," tegur Winter.
"Iyaa maaf, ini Jeff kalah! Sial harusnya orang tua itu tak perlu main game!" Cibir Sungchan.
Winter mendengus, hal biasa. Kalau Sungchan tengah bermain game online pada ponselnya maka mulut lelaki itu akan menjadi bertambah berisik berkali lipat.
Menghiraukan Sungchan kini ia fokus pada barang-barang yang akan ia bawa saat berpulang ke Korea.
"Brengsekkk! Mark Lee sialan!!" Umpat Sungchan, Winter mencoba menghiraukan.
"Serius! Jeff bodoh banget! Arghhh! Kenapa aku harus satu tim dengan diaaa?!!" Pekik Sungchan, bertepatan dengan itu sebuah bantal telah mendarat sempurna akibat lemparan dari Winter.
"Yakk! Apa-apaan ini Minjeong?!" Seru Sungchan menatapnya dengan garang, sekejap kemudian langsung menundukkan kepala lantaran sang gadis tak kalah menatapnya dengan tajam.
"Pulang sana." Ketus Winter mengusir dirinya, Sungchan langsung bangkit menghampirinya setelah game telah berakhir yang menyatakan dirinya kalah.
"Kok gitu?!" Protes Sungchan.
"Sana pulang, kau bisa puas mengumpat." Ketus Winter dengan jengkel.
Sungguh, lelaki ini sudah sekitar tiga jam berada di apartment nya dan yang dilakukan lelaki itu hanya bermain game online. Ia menjeda saat makan berdua tadi lalu lanjut lagi bermain game diponselnya.
"Ihhh maaaff, enggak lagi deh." Rengek Sungchan seraya menggoyangkan lengan Winter.
"Diamlah." Ketus Winter.
"Eh kamu udah selesai packing?" Tanya Sungchan saat jemari Winter bergerak menutup resleting tasnya.
"Iya. Dan kau tak membantu, sana pulang."
"Ihhh maaaff, aku ada panggilan perang mendadak tau!" Ucap Sungchan dengan asal.
"Aneh." Cibir Winter membuat Sungchan tergelak.
"Any way, gak salah kamu cuma bawa segitu? Coba liat," Sungchan membuka resleting tas Winter, "heh?! cuma bawa ini?" tanya Sungchan tak percaya.
Yah bagaimana tidak, tas Winter hanya berisi paspor, buku kecil, powerbank, dompet dan charger.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔White Winter | ssungwint
Fanfiction[BAHASA ─ AU] Semi baku, Tolong perhatikan angka daftar takutnya ngacak "In winter we met for the first time and you steal my heart even it's a brief meet"-JSC Minjeong atau Winter dan Sungchan berteman saat kecil namun terdapat insiden yang tak men...