❄ : 28

303 68 4
                                    

Happy reading♡
————————————



Sedaritadi yang Jungwoo lakukan diapart Winter hanyalah menatap layar monitor laptopnya, dengan menduduki meja belajar milik Winter. Jadinya Winter mau belajar pun susah, Kakaknya tak mau mengalah.

"Kak, ngapain sih kalau kerjanya cuma main laptop tapi harus sampai kesini? Di rumah juga sama enaknya!" Dengus Winter.

"Sok tauu, aku lagi kerja nih besok kalau kamu mau ke kampus sekalian aku antar,"

"Naik apa? Kakak bahkan tak bawa kendaraan,"

"Transportasi umum ada kenapa ribet sih?" Cibir Jungwoo.

Winter mendengus kemudian memilih menyalakan laptop miliknya dan membuka diatas ranjangnya, jadinya ia belajar diatas ranjangnya.

"Hey kamu lihat ponselku?" Tanya Jungwoo sembari meraba atas meja nya mencari ponsel miliknya.

"Tidak, dimana terakhir kau pegang?"

"Entah, lupa apa dilaci? Coba ku buka," Jungwoo membuka laci meja belajar yang isinya tak ada apa-apa selain selembar kertas foto disana.

Ia ambil, "Woah siapa nih? Tuhkan kamu punya pacar! Bisa-bisanya gak ngasih tau" ucap Kak Jungwoo mengunjuk pada kertas fotonya.

"Heyy!! Sopan sekali kau menggeratak barang orang lain!!" Pekik Winter merebut paksa foto tersebut.

"Ih mau lihat, itu siapa! Tumben kamu mau diajak foto biasanya selalu nolak sama aku!" cibir Jungwoo.

"For what? Kita satu rumah gak seharusnya berfoto banyak-banyak." Ketus Winter.

"Loh? Kan semenjak kamu kuliah kita gak serumah Winter,"

"Bukan yang sekarang maksudku."

"Nah! Karena sekarang kamu jauh ayo sini foto bersamaku," ucap Jungwoo.

"Nope! Aku sibuk dan kau sibuk lebih baik selesaikan pekerjaanmu!"

Jungwoo mencibir, "Giliran sama pacar aja mau! Cih! Cepet kenalin pacarmu ke Kakak dulu baru nanti ke Mama,"

"Shut up your shitty mouth! Dia cuma temanku dan itu sudah jelas aku dipaksa untuk berfoto," jawab Winter walau ucapannya betulan tapi Jungwoo menatap dengan tatapan jahil.

"Yeah he is your 'boy' friend humm? Adikku sudah besar ya? Tinggal di negri orang ternyata bisa deket-deket sama orang lain." Ucap Jungwoo.

"Kak lebih baik kau pergi kalau memiliki pikiran buruk!"

"Cih! Iya deh aku selalu kalah soal debat olehmu! Jadi apa kau lihat ponselku?"

Winter pun meletakkan ponsel lipat milik Jungwoo yang sempat ia temui disamping ranjangnya.

"Eh Wint kok temanmu wajahnya kayak gak asing ya? Coba lihat lagi sini kertasnya mau aku foto." Tanya Jungwoo meminta kertas yang sudah dimasukkan kedalam dompet kecil Winter.

"nope!! kau tak usah sok kenal! Lagian dia orang korea pasti ada seseorang yang mirip dengannya," kata Winter.

"Oh mungkin idol yang ku lihat di tv korea, mana panggil orangnyaa aku mau minta tanda tangan idol," canda Jungwoo.

"Apa sih kak? Diamlah! Awas kau coba-coba keluarkan foto ini tanpa sepengetahuanku!" Ancam Winter menatap sengit kearah Jungwoo.

"Hih segitu pentingkah," cibir Jungwoo.

❄❄❄

Keesokan harinya sesuai rencana, mereka berdua menaiki bus menuju kampus Winter terlebih dahulu padahal gadis tersebut sudah menolak agar tidak mengantarnya tapi sang kakak pun sama kerasnya agar mengantar sang adik.

✔White Winter | ssungwintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang