🔹25🔹

2.7K 383 74
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

🍁

🍁

🍁🍁🍁🍁🍁
         
            

"Sudah kubilang biarkan saja, Lisa."

Lisa menghentikan kegiatannya. "Tenang saja, ini masalah kecil Oppa." telunjuknya bergerak random memutari apartement Taehyung.

Jin menghelakan nafasnya, matanya bergulir pelan menatap apartement sang adik yang hampir bersih seluruhnya. Benar-benar berbeda dengan keadaan satu jam yang lalu, saat ia dan Suga menginjakkan kakinya dengan panik setelah Lisa meneleponnya.

"Taehyung berhutang banyak padamu." ucap Jin.

"Tidak, tidak begitu." sangkal Lisa. "Kebetulan saja aku yang ada disini, jadi---- yah begitulah."

Jin terkekeh melihat wajah bingung Lisa. "Apapun itu, terima kasih." tulus Jin. "Aku rasa sekarang aku mengerti, alasan Taehyung sangat menyukaimu."

"Eiyy~ benar-benar tidak nyambung." tanggap Lisa.

"Aku senang kau bersikap seperti ini." tanpa segan Jin mengusap pucuk kepala Lisa. "Pasti akan lebih menyenangkan kalau kau menganggapku sebagai kakakmu, seperti Kai."

Lisa tertegun. Dibalik senyuman Jin, entah kenapa ia merasakan kesedihan yang tersembunyi. Tidak ada kebohongan dalam binar matanya, perkataan Jin tidak hanya tulus, tapi juga serius.

"Aku----tidak mudah bergaul." Lisa tersenyum kecil. "Mengenal orang baru, agak menakutkan untukku." sambungnya sedikit berbohong. "Tapi, Oppa tidak membuatku takut."

"Apa itu sesuatu yang baik?" tanya Jin.

Lisa mengangguk. "Hm, aku rasa mungkin aku bisa menjadi adikmu. Yah, rasanya tidak masalah."

"Boleh aku memelukmu?"

Meski sedikit ragu, Lisa akhirnya mengangguk saat melihat cairan bening yang menggenang di pelupuk mata Jin. Serapuh inikah orang-orang ini, pikirnya.

"Terima kasih, Lisa."

Paraunya suara Jin cukup untuk memberitahu Lisa kalau pria itu sedang menangis diam-diam, ia tidak bisa melihat kar'na Jin merengkuhnya begitu erat.

"Tidak apa-apa, adikmu disini Oppa."

Sebaris kalimat yang Lisa ucapkan justru membuat Jin semakin terisak. Lisa membalas pelukan Jin, ia menepuk lembut punggung lebar si pria Kim.

Lisa tidak tahu kenapa Jin ingin menjadi kakaknya dan memilih dirinya untuk dijadikan adik. Lisa juga tidak mengerti kenapa Jin malah menangis disaat ia berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya.

Destiny [TAELICEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang