🔹01🔹

6.5K 680 40
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

🍁

🍁

🍁🍁🍁🍁🍁
     
     

"Sudah bangun."

Lisa menganggukkan kepalanya atas pernyataan Jisoo, lalu menegakkan tubuhnya dan bersandar pada head-board tempat tidurnya.

"Bukannya kau hanya menyusup, kenapa bisa sampai terluka?"

Jisoo meletakkan nampan kayu yang dibawanya diatas nakas, mendudukkan diri ditepi ranjang dan menyentuh kening Lisa.

"Syukurlah, kau tidak demam." gumam Jisoo, lalu menatap Lisa. "Jadi?"

"Kecelakaan kecil." jawab Lisa. "Ada sebuah jebakan dan aku tidak sengaja menyentuhnya, tiba-tiba besi runcing sudah menusukku. Tapi tenang saja, aku sudah membereskannya."

Jisoo menghela nafas, menggenggam tangan Lisa dan mengusapnya lembut.

"Lain kali, kalau Jungkook memberikanmu tugas beritahu kami." peringat Jisoo. "Kami bisa bantu mengawasi."

"Ya eonni, tapi kemarin benar-benar mendadak. Aku saja sampai izin kerja." jawab Lisa.

"Hmm, Chaeng memberitahuku soal itu."

Jisoo mengambil semangkuk bubur yang tadi dibawanya, lalu mulai mengaduknya perlahan sambil sesekali meniupnya.

"Sekarang kau makan dulu, lalu minum obatmu supaya cepat sembuh."

Lisa tersenyum, menerima suapan demi suapan dari sang eonni dengan lahap.

.
.

(Lisa POV)
    

"Hahhh~~"

Aku menghelakan nafasku, belum satu hari, tapi rasanya sudah sangat bosan. Kepala belakangku menopang pada sandaran sofa, kini langit-langit apartement menjadi objek pengelihatanku.

Saat ini aku tinggal sendirian, para eonni sedang bekerja, dan tidak ada yang bisa aku kerjakan kar'na mereka sudah melakukan semuanya. Ya, mereka sengaja melakukan semuanya sebelum pergi. Mereka hanya ingin aku istirahat agar lukaku cepat pulih.

(Luka ya.....)

Aku tersenyum miris saat alam bawah sadarku mengingatkanku tentang luka diperutku, yang akhirnya membawa ingatanku pada seorang pria bernama Jeon Jungkook.

"Dasar brengsek!" umpatku.

Setelah pertemuan singkat kami tadi malam dia belum menghubungiku sama sekali, sialnya lagi si brengsek itu berstatus kekasihku.

Sebenarnya aku sendiri tidak mengerti dengan hubungan kami, pikir saja, mana ada seorang kekasih yang membiarkan kekasihnya tidur bersama wanita lain.

Destiny [TAELICEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang