🔹07🔹

4.6K 581 63
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

🍁

🍁

🍁🍁🍁🍁🍁
       
       

Dulu, Jeon Jungkook adalah seorang pemuda yang baik.

Baik dalam artian meski pemuda itu adalah putra seorang mafia besar, dan dirinya sendiri adalah seorang mafia, tapi Jungkook tidak pernah macam-macam.

Macam-macam dalam artian pemuda itu tidak mengenal dunia malam, tidak menyentuh minuman keras, dan tidak bersentuhan dengan para jalang.

Hanya rokok yang menjadi temannya diwaktu senggang.

Tapi layaknya siang yang berganti menjadi malam, ibarat roda yang terus berputar, Jungkook pun perlahan mulai berubah.

Entah dimulai sejak kapan, kehidupan malam dan minuman keras kerap menjadi tempat pelariannya, dan jalang menjadi tempat pelepasannya.

Dalam dunia mafia memang tidak ada batasan dalam bersikap. Seburuk apapun itu akan tetap dianggap wajar, kar'na ini adalah dunia mafia, dimana warna putih tidak diakui eksistensi-nya dan abu-abu dianggap tabu.

Hanya ada hitam dan kelam.

Lalu, salahkah Jungkook kar'na ternyata dia hanyalah lelaki normal yang terkadang membutuhkan hiburan?
      

🍁🍁🍁🍁🍁
     

Tungkai kaki Alice melangkah tenang memasuki markas Black Wings. Meski wajah cantiknya tersembunyi dibalik masker, topi dan juga tudung hoodie dari jaket yang dipakainya, tapi semua orang yang dilewatinya menunduk sopan padanya.

Semua anggota Black Wings tahu tentang dark angels meski mereka tidak pernah melihat wajah keempat gadis itu, terutama Alice.

Selain dikenal sebagai putri angkat kesayangan sang father, semua orang mengakui kemampuan Alice yang sangat mumpuni, jadi jangan heran kalau semua anggota kelompok begitu sungkan padanya.

"Alice? Kau mencari Jungkook?"

Alice melepas semua atribut penyamaran yang dipakainya, saat sudah memasuki area mansion utama dari markas dia tidak perlu khawatir akan identitasnya. Kar'na hanya orang-orang tertentu yang diizinkan untuk masuk.

"Tidak, aku ada janji dengan Jaehyun."

Pemuda yang tadi bertanya mengangguk, lalu mendudukkan diri di single sofa, sementara Alice sudah duduk bersandar di sofa panjang.

"Kau tidak bekerja?" tanya pemuda itu lagi, melirik Alice sekilas sebelum menyesap kopi miliknya.

"Tidak, aku libur." sahut Alice. "Kemana yang lain?"

Destiny [TAELICEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang