🔹31🔹

1.5K 248 37
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

🍁

🍁

🍁🍁🍁🍁🍁
          
               

Merah, emas, hijau dan putih.

Warna-warna identik yang selalu menghiasi hari natal setiap tahunnya. Berbagai macam pernak-pernik, dekorasi, hadiah, dan hal-hal yang berhubungan dengan hari natal selalu didominasi perpaduan warna keempatnya.

"Akhirnyaa~"

Mark mendesah lega, tanpa pikir dua kali dia mendaratkan bokongnya di sofa. Benar-benar hari yang melelahkan, pikirnya.

"Ini pertama kalinya."

Itu Hyunjin. Bola matanya bergulir, menatap seisi apartemen miliknya yang kelihatan jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Yeah, ini memang yang pertama kalinya kita merayakan natal bersama." tanggap Mark.

"Bukan itu maksudku." elak Hyunjin. "Tapi ini pertama kalinya ada suasana natal di sini."

Kening Mark mengerenyit. "Itu---- kar'na kau merayakan natal bersama keluargamu 'kan?" ucapnya ragu. "Jadi kau tidak perlu menghias apartemenmu ini."

"Tidak." Hyunjin menggeleng. "Setiap tahun selalu seperti ini. Appa sibuk dengan kolega dan pekerjaannya, eomma akan menemani appa, dan kau tau bagaimana hyung-ku."

Kaget. Mark benar-benar kaget mendengar pengakuan Hyunjin barusan.

"Kenapa kau tidak bilang padaku? Aku bisa menemanimu."

"Aku sudah terlalu sering merepotkanmu, dan kau punya keluarga yang menunggumu untuk merayakan natal bersama."

"Hwang Hyunjin, kau benar-benar membuatku merasa buruk."

"Tidak, kau tidak buruk. Kau adalah sahabat terbaikku, Mark."

Mark menghela nafas. "Sejak kapan?"

"Sudah bertahun-tahun." jawab Hyunjin apa adanya. "Awalnya mereka meninggalkanku di rumah bersama dua orang pelayan dan supir, tapi setelah memiliki apartemen ini aku lebih suka tempat ini."

"Kar'na kau tidak perlu menghadapi kakakmu yang kasar itu?" terka Mark.

Hyunjin tersenyum miris. "Dia tetap hyung-ku, Mark."

Kalau boleh jujur, Mark ingin mengeluarkan semua sumpah serapah yang ia ketahui untuk kakak sahabatnya ini.

"Lupakan." tapi Mark memilih untuk menahan diri, tidak ingin membuat sahabatnya semakin murung. "Akan kupastikan natal tahun ini jadi natal terbaikmu." hiburnya.

Hyunjin tersenyum. "Tanpa perayaan pun, ini sudah jadi natal terbaikku." sahutnya. "Noona dan kau, kalian hadiah natal terbaik."

.
.

Destiny [TAELICEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang