Destiny [TAELICEKOOK]

🔹34🔹

🍁

🍁

🍁

🍁🍁🍁🍁🍁
          
          

"Aku, tidak suka melihatmu berjalan bersisian dengannya. Sedikit cemburu, mungkin?"
            

Lisa mengusap kasar wajahnya, sia-sia semua usahanya untuk melupakan kejadian kemarin malam. Karena pada dasarnya, penyebab dari semua kegelisahannya adalah dirinya sendiri.

"Aku pasti sudah gila."

"Memang."

Sahutan itu berasal dari Chaeyoung, gadis itu berdiri di ambang pintu kamar mandi sambil mengusak rambutnya yang basah.

"Banyak melamun, bicara sendiri, mengacak rambut." Chaeyoung bergidik ngeri. "Seperti orang gila." sambungnya.

Decakan halus terdengar dari belah bibir Lisa, mau menyangkal rasanya juga percuma. Entah karena menyesal atau terlalu malu, yang pasti Lisa benar-benar tidak bisa berhenti merutuki dirinya.

"Terjadi sesuatu ya? Kim Taehyung? Apa? Coba cerita padaku."

Lisa mendesis mendengar rentetan kalimat si gadis Park. "Aku bukan pencuri." sarkas Lisa.

"Huh? Oh! Tapi kau memang pencuri, Lalisa." tanggap Chaeyoung. "Pencuri hati Tuan Kim."
          

Bugh!
          

"YAK!"

"Rasakan!"

Chaeyoung melempar balik bantal sofa yang dilempar Lisa. "Dasar bar-bar." cetusnya.

Mengedik acuh, Lisa menyambar handuknya lalu menuju kamar mandi. Tapi, dia berhenti sebelum melewati daun pintu.

"Oh iya, aku lupa. Kau ditunggu di bawah oleh kekasihmu untuk sarapan bersama."

Lisa langsung masuk dan menutup rapat pintu kamar mandi, tidak lupa menguncinya. Dan----
            

Dug! Dug! Dug!
            

----- benar saja, Chaeyoung mengamuk setelah ia mengecek ponselnya.

"Kau sengaja 'kan?! Dasar iseng!"

Lisa terkikik. "Sorry not sorry, Chaeng."

"Hish! Aku pergi dulu."

Debuman suara pintu membuat Lisa mencibir, sudah tidak heran dengan tingkah Chaeyoung yang begitu bucin pada kekasihnya.

Ya, akhirnya penantian Chaeyoung selama ini berbuah manis. Gadis itu telah resmi menjadi kekasih Chanyeol sejak hari Natal.

"Aku harap, hubungan kalian berjalan lancar dan kalian akan selalu bahagia."