🔹16🔹

4.3K 553 50
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

🍁

🍁

🍁🍁🍁🍁🍁
             
                

Dua orang pemuda melangkah beriringan dengan wajah yang sama bahagianya, suara candaan khas anak remaja yang terlontar dari keduanya menjadi magnet tersendiri bagi para remaja putri yang melihat keduanya.

Weekend, lalu ditambah kehadiran dua orang pemuda berparas tampan dengan senyum mengembang.

Oh, siapa yang bisa menolak pemandangan indah itu?
                

"Mereka tampan sekali!"

"Yang memakai coat hitam lebih tampan."

"Ayo ajak kenalan."

"Sepertinya sudah punya kekasih."

"Mungkin hanya yang membawa bunga."
                  

Mark dan Hyunjin, dua orang pemuda yang sedari tadi terus menarik perhatian banyak orang mengedik acuh. Keduanya kompak melirik kearah gerombolan para gadis yang baru saja mereka lewati, lalu kembali menatap lurus pada susunan paving taman yang mereka pijak.

"Memangnya bunga hanya diberikan untuk kekasih saja." cibir Mark, tangannya bergerak membenarkan plastik pembungkus buket bunga ditangannya.

"Kenapa mawar merah muda?" tanya Hyunjin. "Mawar merah lebih bagus."

Mark tersenyum. "Mawar merah muda itu bisa diartikan sebagai tanda terima kasih, juga penghargaan dan kekaguman." dihirupnya buket itu. "Dan yang terpenting, sebagai tanda kalau aku sangat perduli padanya."

Hyunjin ber-oh ria, tidak menyangka kalau sahabatnya ternyata sangat paham tentang bunga. Sepertinya Mark benar-benar niat pikir Hyunjin, dan mungkin pemuda Lee itu sudah mencari tahu lebih dulu.

"Noona!"

Seruan Mark menyentak Hyunjin, pemuda tinggi itu ikut berlari mengikuti Mark. Layaknya anak kecil, mereka saling mengejar dan mendorong pelan, berusaha saling mendahului agar bisa jadi yang pertama menggapai sosok itu.
                

Bruk!

Grep!
              

"Astaga Mark Lee!"

Yang diteriaki justru terkekeh, dengan wajah tak berdosa dieratkannya pelukan pada tubuh ramping Lisa.

"I miss you~~"

Lisa mendengus geli mendengar suara mendayu itu, tangannya terangkat membalas pelukan Mark, lalu ditepuknya punggung lebar sang adik.

"I miss you too, boy."

Destiny [TAELICEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang