🍁
🍁
🍁
🍁🍁🍁🍁🍁
"Kenapa bisa seperti ini?"
Suara bass itu menggema dengan kuat, aura suram seolah berputar mengitari ruangan yang minim pencahayaan itu.
Lima orang pria tampak berdiri kaku, sedangkan si pemilik suara bass duduk tenang diatas kursi kebesarannya. Berhadapan dengan kelima pria tadi dengan kaki menyilang, dan tangan kirinya yang menopang dagu. Tak lupa tatapan tajam ia layangkan pada kelima pria dihadapannya.
BRAK!
"JAWAB AKU!"
Lima pria itu berjengit kaget, sebanyak dua kali tepatnya.
Yang pertama kar'na meja yang digebrak kuat, dan yang kedua kar'na teriakan sang pimpinan.
Seorang pria dengan surai hitam memberanikan diri untuk maju selangkah, perlahan mengangkat kepalanya. Dan.....
~ Glekkk!
Pria itu menelan salivanya dengan kasar. Kalau saja mata pimpinannya bisa mengeluarkan sinar laser atau peluru, bisa dipastikan wajahnya sudah berlubang saat ini.
"Maaf, V. Sepertinya penyusup itu sangat ahli, kami tidak menemukan jejak apapun ditempat kejadian." pria tadi bergerak maju mendekati meja sang pimpinan. "Penyamarannya sangat sempurna, kami hanya mendapatkan ini."
V, si pemilik suara bassーyang tidak lain adalah sang pemimpin, mengambil beberapa lembar foto yang disodorkan si pria bersurai hitam. Satu alisnya terangkat, menatap sinis pada lima pria yang berdiri dihadapannya, sebelum akhirnya melempar kasar foto-foto itu tepat ke wajah mereka.
"Siluet!" V berdecak, lalu bangkit dari kursi kebesarannya. "Seseorang menyusup ke gudang senjataku dan kalian memberiku foto siluet!" bentaknya. "APA SAJA KERJA KALIAN, SIALAN!"
"Jim, kau main-main denganku?!"
V melangkah maju, berhenti tepat didepan pria bersurai Champagne blonde yang dipanggilnya Jim dan menatapnya sengit.
"Aku tidak, V." jawab Jim gugup.
"V."
Yang dipanggil langsung menoleh, ia mendapati pria ber-dimple dengan rambut ash gray sebagai tersangka yang memangilnya. V diam, menunggu kalimat yang akan diucapkan pria itu.
"Kami turun langsung untuk memeriksa, siapapun penyusup ini, dia bekerja dengan sangat bersih." mulainya. "Tapi anehnya, dia tidak mengambil apa-apa. Tidak ada satu barang atau dokumen apapun yang hilang dari sana, aku tidak tau dia secerdas apa, tapi sebelum melewati kamera pengawas dia lebih dulu menutupnya sehingga Jim tidak bisa mendapatkan apapun. Dan yang lebih aneh lagi, dia membuka kembali penutup yang dipasangnya sebelum pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [TAELICEKOOK]
FanfictionRated M : untuk kata-kata kasar dan tindakan yang mengandung unsur kekerasan || bahasa frontal || mature contents dalam batas aman || disarankan untuk usia 15+ ✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘ Lalisa Manoban, gadis cantik dengan dua sisi kehidupan yang be...