🍁
🍁
🍁
🍁🍁🍁🍁🍁
"Lisa, ada yang mencarimu."
Lisa yang sedang mengganti seragam kerjanya menoleh kearah pintu, gadis itu mendekatkan wajahnya pada daun pintu.
"Suruh tunggu saja, eonni. Aku hampir selesai." sahut Lisa, sedikit berteriak.
"Okay."
Suara langkah kaki terdengar menjauh, Lisa tersenyum saat teringat pada sosok yang datang menjemputnya di Cafe hari ini.
"Dia sangat tepat waktu." gumam Lisa, kembali bercermin untuk merapihkan pakaiannya. "Selesai."
Lisa mengambil seragam kerjanya yang sudah terlipat rapih, mendekapnya dan melangkah keluar dari kamar mandi karyawan. Setelah menyimpan seragamnya didalam locker dan mengambil tas miliknya, Lisa pun berpamitan pada beberapa teman kerjanya untuk pulang.
"Noona."
"Huh?" kening Lisa mengerenyit bingung.
(kenapa dia yang datang?) batin Lisa.
"Noona, kenapa melamun?"
Lisa terkesiap saat sepasang tangan besar mengibas random didepan wajahnya, lengkap dengan senyum manis diwajah tampan sang pemuda yang mencarinya, juga matanya yang menyipit lucu.
Sangat menggemaskan!
"Sedang apa disini?" Lisa menarik lengan si pemuda, membawanya keluar dari Cafe. "Kau datang sendiri? Dimana Mark?" tanyanya lagi.
Hyunjin, si pemuda menggemaskan terkekeh melihat wajah bingung Lisa, entah kenapa wajah cantik itu terlihat sangat imut dengan ekspresi bingungnya.
"Aku datang menjemput noona, Mark ditahan guru komputer kami." jawab Hyunjin. "Komputer sekolah kami terkena virus, berhubung Mark sangat pandai jadi Lee-ssaem meminta bantuannya."
Lisa mengangguk paham, merasa bangga kar'na sang adik mendapat pengakuan dari gurunya. Tidak sia-sia pemuda itu mempelajari banyak hal, Mark memang sangat cepat dalam belajar.
"Kenapa Mark tidak mengirim pesan? Aku tidak masalah kalau dia tidak bisa menjemput."
"Noona tidak senang ya? Kar'na aku yang datang menjemputmu?"
Hyunjin memasang wajah sedih, membuat Lisa merasa tidak enak dan mengibaskan tangannya berulang-ulang.
"Bukan begitu Hyunjin, aku hanya tidak ingin merepotkanmu."
"Aku tidak merasa repot." bantah Hyunjin. "Noona bilang tidak keberatan menambah seorang adik lagi." sambungnya pelan, tapi masih bisa Lisa dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [TAELICEKOOK]
FanfictionRated M : untuk kata-kata kasar dan tindakan yang mengandung unsur kekerasan || bahasa frontal || mature contents dalam batas aman || disarankan untuk usia 15+ ✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘ Lalisa Manoban, gadis cantik dengan dua sisi kehidupan yang be...