🍁
🍁
🍁
🍁🍁🍁🍁🍁
"Sepertinya dia cukup baik."
"Ya, kami tidak bisa bilang dia benar-benar baik kar'na kita tidak begitu mengenalnya. Tapi Lisa, sejauh ini dia telah menunjukkan keseriusannya padamu."
"Kami tidak bermaksud memaksamu, tapi kami hanya ingin kau jujur pada dirimu sendiri."
"Kasihanilah hatimu. Dulu kau tersakiti kar'na Jungkook, dan sekarang kau menyakiti dirimu sendiri dengan menekan perasaanmu."
"Kami tidak bodoh, jadi berhentilah membodohi dirimu sendiri. Kau memiliki perasaan padanya, entah itu hanya seujung kuku atau lebih dalam, kaulah yang paling tau."
"Jangan khawatirkan apapun, pikirkan dirimu dan kebahagiaanmu."
"Suatu saat nanti, akan tiba juga waktunya bagi kami. Kau, aku, Jennie dan Chaeng. Kita berhak untuk bahagia, dan sejak dulu father juga selalu mengatakannya bukan."
"Salah satu alasan father menyembunyikan kita sampai membuat kita menjalani dua kehidupan, kau yang paling tau."
Menghela nafas panjang, Lisa menatap kosong snifter glass di tangannya. Tadi, gelas itu berisi brandy folle blanche, tapi sekarang sudah sama kosongnya dengan tatapannya.
"Kau tidak akan pernah tau kalau kau terus menghindar."
"Benar. Kalaupun kau harus kecewa lagi, lalu kenapa? Kau tidak akan mati kar'nanya."
"Orang bilang, kemungkinan kau terluka kar'na masalah perasaan lebih besar daripada terluka kar'na ditembak. Itu kar'na tidak semua orang jahat memiliki pistol, sementara hampir semua orang kesulitan mengendalikan perasaannya."
"Perasaan ya."
Tersenyum miris, Lisa mengisi kembali gelas di hadapannya dengan brandy pemberian Jhonny yang ia dapatkan dua hari lalu.
Tingginya kadar alkohol pada minuman itu tak mampu membuat Lisa mabuk apalagi lupa, dia justru semakin mengingat jelas percakapannya dan ketiga kakaknya. Disaat seperti ini rasanya Lisa ingin mengutuk tingkat toleransinya yang terlalu tinggi pada alkohol.
Hubungan, perasaan, kebahagiaan serta Kim Taehyung.
Empat topik yang dibaur jadi satu, topik yang akhir-akhir ini sering kali dibahas oleh ketiga kakaknya. Seolah mereka memiliki misi untuk meyakinkan Lisa, membuat si gadis Manoban bertanya-tanya, apa yang membuat ketiganya begitu mendukung seorang Kim Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [TAELICEKOOK]
FanfictionRated M : untuk kata-kata kasar dan tindakan yang mengandung unsur kekerasan || bahasa frontal || mature contents dalam batas aman || disarankan untuk usia 15+ ✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘ Lalisa Manoban, gadis cantik dengan dua sisi kehidupan yang be...