🔹33🔹

1.2K 207 17
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

🍁

🍁

🍁🍁🍁🍁🍁
            
            

"Jauhi dia."

Kedua alisnya terangkat tinggi, lipatan halus di keningnya menggambarkan kebingungan yang dirasa karena dua kata yang diucapkan oleh si pria Jeon.

Alice, lagi-lagi ia harus terjebak dalam ruangan yang sama hanya bersama Jungkook.

Lagi-lagi, pria itu menggunakan kekuasaannya dan mengatasnamakan pekerjaan.

Dan lagi-lagi, pria itu menahan Alice setelah ia menyampaikan hasil pekerjaan.

Feeling like deja-vu, but isn't.

"Kim Taehyung, V. Tidak perduli bagaimana kau memanggilnya, jauhi dia."

Alice refleks mendengus. "Bukan urusanmu." sahutnya santai.

Tatapan keduanya bertemu. Alice bisa melihat jelas kilatan emosi di sepasang mata Jungkook, yang sayangnya tak membuat sang gadis takut.

"Aku tidak main-main, aku akan benar-benar mengatakan semuanya pada father kalau kau terus mendesakku." sambung Alice.

"Jadi, kau jatuh cinta padanya?" ucap Jungkook dengan rahang mengeras.

"Sudah kubilang bukan urusanmu."
           

Brak!
          

"Ini urusanku!" pekik Jungkook. "Kau memang tidak pernah mencintaiku 'kan! Semua karena kau tidak bisa menolak appa, kau menerimaku karena dia!" tudingnya.

Lisa tersenyum miris. "Aku benar-benar salah karena pernah memberimu kesempatan."

"Lihat, kau mengakuinya." desis Jungkook.

"Silahkan, kau boleh memikirkan hal terburuk tentang aku dan menuduhku sesukamu." Alice mengangguk kecil. "Kalau itu bisa membuatmu membenciku dan menjauhiku, tidak masalah."

Jungkook melotot kaget, ini tidak seperti yang dia inginkan. Mengenal Alice sekian lama, dia jelas tahu bagaimana keras kepalanya si gadis Manoban. Tapi apakah sesulit itu memberikan kesempatan kedua untukku, pikir Jungkook.

Sayang, dari sekian banyak hal yang Jungkook ingat tentang Alice, dia justru melupakan satu point yang paling penting.

Alice, Lalisa Manoban. Bagaimanapun engkau memanggilnya. Selama hidupnya, gadis cantik itu belum pernah memberi kesempatan kedua untuk siapapun. Karena baginya, memberikan kesempatan kedua sama saja seperti memberi ruang untuk mengulang kesalahan yang sama.

"Aku akan menghabisinya." geram Jungkook.

"Benarkah?" sarkas Alice. "Dan apa kau pikir, aku akan kembali padamu kalau kau berhasil melakukannya?"

Destiny [TAELICEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang