08 : Salah Paham

287 56 0
                                    

Ketika menuju kelasnya, lagi-lagi Naura ditatap sinis oleh beberapa perempuan yang kemarin sempat menatapnya seperti itu. Naura yang merasa tidak nyaman semakin penasaran mengapa mereka menatapnya dengan sinis. Pasalnya, dia tidak pernah berurusan dengan mereka. Ketika sampai dikelas, ia langsung menghampiri Uril untuk menanyakan soal perempuan tadi sebab, Uril termasuk orang yang sangat update di kelasnya.

"Ril, lo tau gak perempuan cantik dan tinggi di kelas X-IPS 1? Kalau gak salah pas gue masih di kelas itu, dia bilang namanya Feli." ucap Naura

"Oh si Feli, iya gue tahu. Emangnya kenapa, Ra?" tanya Uril

"Gakpapa sih. Tapi, gue ngerasa kalau pas gue sama Fandi jalan ke kelas, dia sama teman-temannya ngeliatin gue dengan tatapan gak suka gitu. Kira-kira kenapa ya?"

"OMG, apa dia salah paham sama lo, Ra? Jangan-jangan dia ngira lo sama Fandi pacaran? Soalnya ya Ra, dengar-dengar si Feli naksir sama Fandi. Maklum om lo itu kan ganteng jadi banyak yang suka hehe."

"Benar juga ya, kan Fandi emang ganteng. Jadi, gak heran kalau banyak yang suka sama dia." guman Naura dalam hati

"Tapi, kenapa Feli ngira gue pacaran sama Fandi ya? Kan gue keponakannya. Masak iya gue pacaran sama om gue sendiri?" kekeh Naura

"Astaga Naura, lo ini polos banget sih. Asal lo tahu ya, bukan cuma geng Feli yang mengira lo pacaran sama Fandi tapi, udah banyak juga yang ngira gitu. Bahkan nih, oanak kelas kita banyak yang nanyain ke gue soal itu."

"Kok bisa gitu ya? Lo pasti bercanda kan, Ril?"

"Gue beneran Naura Anandita. Gimana gak dibilang pacaran, lo sama Fandi aja selalu berangkat bareng dan pulang bareng. Persis kayak orang pacaran gitu."

"Iya juga sih. Lain kali kalau lo ditanyain tentang hubungan gue sama Fandi, lo langsung jawab aja kalau gue adalah keponakannya Fandi ya, Ril. Kalau perlu lo bilangin ke Feli supaya dia gak salah paham lagi ke gue, hehe."

"Iya-iya lo tenang aja, nanti gue urus."

Kring....

Bel masuk berbunyi dan masuklah Bu Siti selaku guru Sosiologi yang kebetulan merupakan wali kelas X-IPS 2. Setelah Bu Siti masuk, beliau tidak memberi materi terlebih dulu. Beliau malah mengatur struktur kelas, jadwal piket dan yang terakhir, mangatur tempat duduk untuk para anak didiknya. Naura duduk dengan Wati dibangku paling depan, kemudian dibelakangnya Fandi dan Firman duduk bersama sedangkan, Uril duduk dengan Yuni.

Waktu terus berjalan, hingga jam istirahat pun tiba. Naura, Yuni, Uril dan Wati pergi ke kantin. Di pertengahan jalan, Naura kembali bertemu dengan Feli yang lagi-lagi melihatnya dengan sinis. Uril yang mengerti hal itu langsung berjalan mendekati Feli.

"Udah lo gak usah kayak gitu lihatnya. Dia itu keponakannya Fandi, bukan pacarnya." bisik Uril pada Feli

Feli hanya bisa diam mendengar bisikan Uril. Dia merasa malu dan sedikit kaget. Sementara Naura dan teman-temannya kembali meneruskan perjalanannya menuju kantin. Mereka makan bersama dan ketika selesai, mereka berjalan kembali ke kelas. Namun, tiba-tiba Naura berpapasan dengan Al dan temannya. Al tersenyum dan menyapa Naura "Hai, Ca."

"Hai juga, robot." balas Naura ikut tersenyum

"Ca, nanti istirahat kedua tunggu gue di dekat lapangan ya." ujar Al

"Siap, pak robot. Iya udah gue pergi dulu ya." kata Naura

Al mengangguk. Setelah itu, mereka kembali melanjutkan jalannya masing-masing.

ALFARIS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang