10 : Frustrasi

220 49 0
                                    

Di saat Naura sedang berpikir, Al dan Rani masih berjalan dan sesekali mengobrol.

"Al, gimana kalau habis ini kita pergi ke tempat fotokopian buat fotokopi kertas absen kelas yang sudah diberi tadi?" ucap Rani yang sengaja mengajak Al agar Al tidak berlama-lama dengan Naura

"Boleh." jawab Al

Tibalah mereka berdua didepan kelas X-IPA 1. Di sana, mereka telah disambut dengan keberadaan Naura yang berusaha tersenyum "Udah Al?"

"Udah, tapi gue masih mau ke tempat fotokopian dulu." jawab Al

"Sama siapa Al?"

"Rani"

Seketika, Naura merasa kecewa. Ia memutuskan untuk berbicara lain kali saja pada Al. "Oh gitu, iya udah deh gue duluan aja."

"Jangan Ca, lo ikut aja. Lagian kita cuma sebentar kok." cegah Al yang merasa bersalah pada Naura karena sudah menunggunya sejak tadi

Naura menarik kedua sudut bibirnya ke samping hingga membentuk sebuah senyuman yang indah "Iya udah."

"Oh iya Ran, kenalin ini Naura, sahabat gue." Al mencoba mengenalkan Naura pada Rani

Rani berjabat tangan dengan Naura "Hai Ra, kenalin gue Rani."

"Naura." balas Naura tersenyum ramah

Mereka bertiga pun berjalan ke tempat fotokopian yang berada di depan sekolah. Setelah beberapa saat berjalan, tibalah mereka di tempat fotokopian itu.

"Biar gue aja yang fotokopi, kalian tunggu disini aja." tutur Al

"Iya udah ini kertasnya Al." Rani menyerahkan beberapa lembar kertas pada Al

Setelah Al pergi, Rani mulai membuka suaranya. Terlihat jelas, jika ia sedang kesal "Lo, ngapain sih ikut kita? Ganggu aja deh."

Naura yang mendenganya terlihat kaget dan hanya menaikkan alis kirinya "Maksud lo?"

Rani benar-benar muak pada Naura "Gak usah sok gak tau deh. Lo, sengaja kan ganggu gue berduaan sama Al?"

"Hah, ganggu? Bukannya Al biasa aja ya? Lagian, tadi dia yang ngajak gue bukan gue yang mau ikut."

"Ihh... lo ngeselin banget sih." Rani mendorong Naura hingga hampir terjatuh. Karena tidak terima akan perbuatan Rani, Naura pun membalasnya dengan mendorong pelan Rani. Namun, Rani yang tak sengaja melihat Al berjalan ke arahnya langsung berpura-pura jatuh agar Naura disalahkan "Aduh... sakit" serunya

Al yang melihat Rani terjatuh langsung menghampiri dan membantunya berdiri "Lo gakpapa, Ran?"

Sedangkan, Naura sangat kaget sebab, ia hanya mendorong pelan Rani, mana mungkin dia bisa jatuh. Naura mulai menyadari kalau Rani hanya berpura-pura jatuh "Dasar licik." batinnya

"Gakpapa kok Al, tapi kayaknya Naura gak suka deh kalau gue bareng lo. Buktinya dia dorong gue." Rani menampakkan wajah sedihnya

Al kemudian menoleh ke arah Naura "Apa-apaan sih, Ca?"

Naura mencoba membela dirinya sendiri "Gue gak ngapa-ngapain dia kok Al. Dia aja yang lebay."

"Lo, kok jahat banget sih Ca bilang Rani lebay? Padahal dia lagi kesakitan gini loh. Ini bukan lo banget tau. Naura yang gue kenal gak kayak gini. Lo berubah, Ca." Al sedikit berteriak

"Tapi, emang gue gak salah Al. Lo jangan percaya deh sama dia." kekeh Naura sambil menunjuk Rani

Al terlihat geram dengan sikap Naura yang tak kenjung mengalah "Udah cukup, Ca. Apa susahnya sih mengakui kesalahan terus minta maaf?"

ALFARIS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang