Sudah dua hari Al mencoba mendekati Naura namun, Fandi selalu saja menghalanginya. Ia tak membiarkan Al menemui Naura. Kemana pun Naura pergi, Fandi selalu ada bersamanya. Seperti halnya sekarang, Fandi sedang menemani Naura duduk di depan kelasnya.
Naura mencoba memanas-manasin Fandi "Fan, dengar-dengar Feli lagi di deketin kakak kelas loh."
Fandi menghela nafasnya kasar. Ia sangat malas jika Naura membahas Feli atau cewek lain "Terus hubungannya sama gue apa?"
"Lo gak nyesel gitu cuekin Feli?"
"Enggak lah, ngapain?"
"Tipe cewek lo gimana sih Fan kok lo gak mau sama Feli yang cantik gitu?" Naura sampai bingung sendiri jika memikirkan tipe cewek yang Fandi sukai. Fandi tak pernah bercerita tentang cewek yang dia sukai. Mungkin, memang tak ada cewek yang berhasil merebut hatinya.
"Gak tau juga Ra, lihat nanti aja."
"Apa jangan-jangan lo gak suka cewek ya?"
Fandi menjitak kepala Naura. Ia tak habis pikir dengan ucapan keponakannya itu "Kebiasaan lo kalau ngomong gak pernah di filter, Ra."
"Iya-iya, maaf." Naura tersenyum
Kayla tiba-tiba berjalan ke arah Naura dan Fandi. Kemudian, ia memanggil Naura "Ra."
"Kayla." lirih Naura bingung karena tiba-tiba Kayla mendatanginya
Fandi berdiri dari duduknya "Oh, jadi ini yang namanya Kayla. Ngapain lo kesini, hah? Disuruh Al?"
"Enggak kok, gue gak disuruh Al. Hanya saja, gue pengen ngobrol berdua sama Naura." bantah Kayla
"Gak boleh. Mending lo balik aja ke kelas lo deh." tolak Fandi sinis
"Udah Fan, biarin gue ngomong sama Kayla." pinta Naura
"Tapi, Ra..." kekeh Fandi
Naura memotong perkataan Fandi "Udah Fan, kan bukan Al. Gue janjinya cuma Al bukan Kayla."
"Iya udah, gue masuk dulu." Fandi masuk ke kelasnya
Naura tersenyum dan mempersilahkan Kayla untuk duduk disampingnya "Sini Kay, duduk."
Kayla pun mengikuti ucapan Naura "Makasih, Ra."
"Ada apa lo kesini, Kay?" tanya Naura
"Emm... Ra maafin gue ya, gara-gara gue, Al jadi gak peduli sama lo. Tapi, gue yakin kok kalau Al..."
"Udah lah Kay, itu bukan salah lo kok." potong Naura
"Tapi, gue benar-benar merasa bersalah sama lo, Ra."
"Udah gue gakpapa kok. Oh iya Kay, gue boleh nanya sesuatu sama lo?"
"Iya boleh, Ra."
"Tapi, lo janji jawab jujur"
"Iya gue janji, apaan sih Ra?"
"Lo cinta sama Al?"
Kayla begitu kaget mendengar pertanyaan Naura. Ia takut membuat Naura sakit hati "Gue... gue, emm.."
"Udah jawab aja kali Kay. Lo tenang aja, gue cuma sahabatan doang kok sama Al, gak lebih." Naura terpaksa berbohong "Maksudnya, bentar lagi gak ada hubungan apa-apa karena gue bakal putusin Al." lanjutnya dalam hati
"Emm... iya gue cinta sama Faris. Bahkan udah lama, Ra" jujur Kayla menunduk, menahan malu
"Gak usah malu Kay, gue bakal bantuin lo buat deketin Al kok." Naura tersenyum kecut "Setidaknya gue bisa tenang melepas Al dengan gadis yang sangat mencintainya." batinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFARIS (SELESAI)
Подростковая литература"Al itu seperti hujan, dingin. Namun, hujan tak selamanya memberi kedinginan. Ia juga bisa memberi sebuah kehidupan baru bagi bunga yang layu." ~Naura Anandita Naura adalah gadis yang sulit untuk jatuh cinta. Sekalinya jatuh cinta, ia jatuh cinta pa...