32 : Calon Keponakan

197 22 0
                                    

Naura bingung mau menjawab apa "Gue... itu.."

"Udah, aku tau semuanya kok." potong Al. Ia tiba-tiba mengubah panggilan elo-gue menjadi aku-kamu.

Naura membulatkan matanya "Tau apa, Al?"

Al membuang nafasnya kasar "Kamu, ngelakuin itu karena mama pengen aku pacaran sama Kayla kan?"

Naura meneguk salivanya "Enggak Al, lo tau dari mana?"

"Udah deh Ca, gak usah bohong. Aku tau dari mama sendiri. Kamu tau Ca, mama bilang gitu karena dia gak tau kalau kita pacaran. Seandainya dia tau, pasti dia bakal senang banget dan gak mungkin deketin aku sama Kayla."

Mata Naura berkaca-kaca "Terus, kenapa lo gak bilang sama mama lo kalau kita udah pacaran? Kenapa lo waktu itu diam aja gue dibilang sahabat lo di depan Kayla?"

"Aku bukan gak mau bilang Ca. Aku cuma ingin beri tau mama saat ulang tahunnya, buat kejutan." Al agak emosi

"Tapi, lo gak kasih tau gue, Al." Naura merasa bersalah

"Iya, emang aku salah karena gak jujur sama kamu. Tapi, kamu harusnya pertahanin aku Ca, bukan malah nurutin permintaan mama." Al mengacak rambutnya

Naura menunduk "Gue minta maaf, Al."

Al mencoba mengontrol emosinya. Kemudian, ia meraih tangan Naura "Iya, aku maafin kamu. Tapi, kamu mau kan balikan sama aku?"

"Sebenarnya, aku sangat mencintaimu. Tapi biarkanlah aku tetap menggenggammu secara diam." batin Naura

Naura melepas genggaman tangannya dari Al "Gue gak bisa, Al. Kayla juga cinta sama lo. Dia juga orang baik, gue gak mau nyakitin dia. Lebih baik, lo buka hati buat Kayla dari pada bersama gue, Al."

Al merasa kesal mendengar perkataan Naura "Tapi, aku gak cinta sama Kayla, Ca. Aku udah nganggep dia adik. Lagian kamu kenapa sih Ca, selalu aja mikirin kebahagiaan orang lain tanpa pernah mikirin kebahagiaan kamu sendiri? Kamu mikir gak, kalau aku sama Kayla, aku gak bakal bahagia. Dan satu lagi, kamu itu egois sama diri kamu sendiri."

"Bukan gitu, Al. Gue cuma gak mau nyakitin orang lain. Gue lebih bahagia bisa melihat lo dengan Kayla." Naura meneteskan air matanya

"Berhenti berlagak tenang saat kamu bilang ingin melepasku karena aku bisa melihat secara jelas kesedihan di matamu, Ca." Al sedikit emosi

Naura teraenyim, masih saja menyangkal "Gue beneran bahagia kok jika lo sama Kayla, Al."

"Oke. Aku akan berpura-pura tidak tau jika hatimu terluka, supaya kau tak merasa kalah dengan usahamu untuk mengelabui semua orang dengan senyummu itu." Al tersenyum kecut

"Ahh... iya, setelah ini aku harap kamu tak selalu mengorbankan kebahagiaanmu demi orang lain karena kamu juga sangat pantas untuk bahagia." Setelah mengatakan itu, Al pergi dari hadapan Naura. Sedangkan Naura menangis ditempatnya. Ia baru sadar jika keputusannya memang tak membuat Al bahagia.

***

Cuaca hari ini cukup cerah berbanding terbalik dengan perasaan Naura yang begitu mendung. Ia masih sangat merasa bersalah pada Al.

"Ra, lo kenapa kok diam aja dari tadi?" tanya Uril yang merasa heran dengan sikap Naura. Biasanya ketika berkumpul, Naura lah yang paling heboh. Namun, hari ini berbeda.

ALFARIS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang